Salin Artikel

[POPULER JABODETABEK] Kakek Tewas Dikeroyok karena Dituduh Maling | Konvoi Mobil Mewah Tak Ditilang Meski Langgar Aturan

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita terkait kakek 89 tahun yang tewas dikeroyok karena dituduh maling menjadi berita yang paling banyak menarik perhatian pembaca di kanal megapolitan kompas.com pada Senin (24/1/2021) kemarin. Sejumlah artikel terkait peristiwa naas itu menjadi artikel terpopuler karena banyak dibaca.

Selain itu, berita mengenai konvoi mobil mewah yang ditegur polisi di tol Andara juga menjai salah satu berita terpopuler. Berikut 3 berita yang paling banyak dibaca sepanjang kemarin:

1. Kesaksian Warga Lihat Kakek 89 Tahun Dituduh Maling, lalu Dikeroyok hingga Tewas

Wiyanto Halim (89) yang mengendarai mobil B 1859 SYL tewas usai dipukuli massa karena diteriaki sebagai maling. Peristiwa itu terjadi di Jalan Pulokambing, kawasan JIEP, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Minggu (23/1/2022) dini hari.

Seorang karyawan pabrik di sekitar lokasi, Kirun (32), mengatakan, korban yang sudah lansia itu tidak berdaya dikeroyok membabi buta oleh massa.

"Gimana mau melawan, korbannya itu saja kakek. Badannya sudah kurus, rambut sudah beruban," kata Kirun, seperti dilansir Tribunnews.com.

Kirun mengatakan, massa awalnya mengejar mobil yang dikendarai Wiyanto dengan sepeda motor. Setelah berhasil menghentikan laju mobil, mereka lalu memecahkan kaca mobil dengan balok kayu dan batu. Lalu, mereka pun langsung memukuli Wiyanto hingga tewas.

"Saya lihat di mobil ada gendongan bayi dan tongkat buat jalan. Saya pikir enggak mungkin kakek ini maling, tapi mereka tetap saja teriak maling-maling," katanya.

Polisi pun menyebut kakek Wiyanto bukan maling seperti yang dituduhkan massa. Ia dikejar dan diteriaki maling karena sempat meyenggol seorang pengendara motor. 

Baca berita selengkapnya di sini.

2. Sopir Sedang Cuti, Kakek 89 Tahun yang Tewas Dikeroyok Pergi Sendiri Tanpa Diketahui Tujuannya

Wiyanto Halim (89), lansia yang meninggal dunia karena dikeroyok dan dituduh maling, pergi seorang diri tanpa diketahui tujuannya. Kuasa Hukum keluarga Freddy Yohanes Patty mengatakan, sedianya almarhum memiliki sopir untuk mengantarnya bepergian.

Wiyono tidak pernah keluar sendiri, apalagi pada malam hari. Namun pada hari naas itu, almarhum pergi seorang diri karena sopirnya tengah cuti bekerja.

"Sepemahaman kami, almarhum tidak pernah keluar malam karena usianya sudah 89 tahun dan beliau punya sopir. Hari itu sopir beliau cuti, tidak masuk kerja," kata Freddy dalam konferensi pers di rumah duka Grand Heaven, Pluit, Jakarta Utara, Senin (24/1/2022).

Freddy mengatakan, pada sore hari sebelum kejadian, almarhum pergi dari rumahnya di kawasan Jakarta Selatan dengan membawa mobil. Tidak ada yang mengetahui tujuan kepergian almarhum saat itu. Almarhum tidak kembali ke rumah hingga malam tiba.

"Pihak keluarga menanyakan, ini ke mana? Bingung saling telepon mencari keberadaan beliau. Baru pagi-pagi, dari Polres Jakarta Timur menelepon, menyatakan bahwa almarhum sudah ada di RSCM dan sudah meninggal dunia," kata dia.

Baca berita selengkapnya di sini.

3. Alasan Polisi Tak Tilang Konvoi Mobil yang Berhenti di Tol Andara: Mereka Kooperatif

Polisi tidak menilang pengendara mobil-mobil mewah yang sengaja berhenti di Tol Km 02+400 Andara (Jalan Tol Depok-Antasari), Minggu (23/1/2022).

Kasat Patroli Jalan Raya Polda Metro Jaya Kompol Sutikno mengatakan, sesuai aturan, harusnya para pengendara mobil mewah itu ditilang karena melanggar aturan terkait larangan berhenti di jalan tol.

Para pengendara itu melanggar ketentuan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol. Namun, polisi memutuskan tak mengenakan sanksi tilang karena para pengendara mobil mewah itu kooperatif saat diminta membubarkan diri.

"Harusnya kena (tilang), cuma karena tadi kooperatif. Nurut diarahkan," kata Sutikno.

Oleh karena itu, para pengendara mobil mewah itu hanya diberikan teguran.

"Ditegur (saja), karena memang begitu polisi datang, sudah mau membubarkan diri," ujar Sutikno.

Adapun mobil-mobil mewah itu disebut sengaja berhenti di Tol Km 02+400 Andara, Minggu sekitar pukul 10.45 WIB, untuk keperluan sesi dokumentasi.

"(Mereka) sedang melaksanakan dokumentasi di dalam tol, sehingga mengganggu pengguna jalan yang lain," ujar Sutikno.

Baca berita selengkapnya di sini.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/01/25/05385061/populer-jabodetabek-kakek-tewas-dikeroyok-karena-dituduh-maling-konvoi

Terkini Lainnya

Ganggu Pejalan Kaki, Pedagang Hewan Kurban di Trotoar Johar Baru Pindah Lapak

Ganggu Pejalan Kaki, Pedagang Hewan Kurban di Trotoar Johar Baru Pindah Lapak

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pria Pemeras Penjual Ayam Goreng di Palmerah

Polisi Tangkap 2 Pria Pemeras Penjual Ayam Goreng di Palmerah

Megapolitan
Istri dan Tetangganya Keracunan Setelah Makan Nasi Boks, Warga Cipaku: Alhamdulillah, Saya Enggak...

Istri dan Tetangganya Keracunan Setelah Makan Nasi Boks, Warga Cipaku: Alhamdulillah, Saya Enggak...

Megapolitan
Nasi Boks yang Dibagikan 85 Kotak, tetapi Korban Keracunan di Bogor Ada 93

Nasi Boks yang Dibagikan 85 Kotak, tetapi Korban Keracunan di Bogor Ada 93

Megapolitan
Kasus Dugaan Penggelapan Uang oleh Suami BCL Tiko Aryawardhana Naik ke Penyidikan

Kasus Dugaan Penggelapan Uang oleh Suami BCL Tiko Aryawardhana Naik ke Penyidikan

Megapolitan
Korban Diduga Keracunan Makanan di Cipaku Bogor Mengeluh Nyeri Lambung, Diare hingga Demam

Korban Diduga Keracunan Makanan di Cipaku Bogor Mengeluh Nyeri Lambung, Diare hingga Demam

Megapolitan
UPTD PPA Tangsel Periksa Kondisi Balita yang Dicabuli Ibu Kandungnya

UPTD PPA Tangsel Periksa Kondisi Balita yang Dicabuli Ibu Kandungnya

Megapolitan
Balita Korban Pencabulan Ibu Kandung di Tangsel Dibawa ke Rumah Aman UPTD PPA

Balita Korban Pencabulan Ibu Kandung di Tangsel Dibawa ke Rumah Aman UPTD PPA

Megapolitan
Tiga Periode di DPRD, Mujiyono Didorong Demokrat Maju Pilkada DKI Jakarta 2024

Tiga Periode di DPRD, Mujiyono Didorong Demokrat Maju Pilkada DKI Jakarta 2024

Megapolitan
Tetangga Sebut Ayah dari Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Ikut Menghilang

Tetangga Sebut Ayah dari Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Ikut Menghilang

Megapolitan
Semrawutnya Kabel di Jalan Raya Semplak Bogor Dikhawatirkan Memakan Korban

Semrawutnya Kabel di Jalan Raya Semplak Bogor Dikhawatirkan Memakan Korban

Megapolitan
Dinkes Bogor Ambil Sampel Makanan dan Feses untuk Cari Tahu Penyebab Warga Keracunan

Dinkes Bogor Ambil Sampel Makanan dan Feses untuk Cari Tahu Penyebab Warga Keracunan

Megapolitan
Hasto Klaim Pernyataannya Jadi Landasan Hakim MK Nyatakan 'Dissenting Opinion' Putusan Pilpres 2024

Hasto Klaim Pernyataannya Jadi Landasan Hakim MK Nyatakan "Dissenting Opinion" Putusan Pilpres 2024

Megapolitan
Warga Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang, 24 Korban Masih Dirawat

Warga Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang, 24 Korban Masih Dirawat

Megapolitan
Suami BCL Tiko Aryawardhana Dilaporkan Mantan Istri, Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 Miliar

Suami BCL Tiko Aryawardhana Dilaporkan Mantan Istri, Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke