Salin Artikel

Saat Kasus Covid-19 di Sunter Agung Melonjak, Lurah: Tiba-tiba Naik, Omicron Cepat Menyebar...

Berdasarkan data yang dihimpun, kasus Covid-19 di kelurahan tersebut sudah mencapai ribuan dari sebelumnya ratusan.

Dari 400 naik ke 1.000

Lurah Sunter Agung Danang Wijanarka mengatakan, kasus Covid-19 di wilayahnya melonjak dalam dua minggu terakhir, dari sebelumnya 400-an, kini menjadi sekitar 1.000.

Meskipun demikian, Danang meminta masyarakat tetap tenang dan tidak khawatir dengan kenaikan kasus tersebut.

"Jangan khawatir, tapi jangan sembrono karena menyebarnya cepat, dari 400 jadi 1.000 lebih," kata Danang saat dihubungi, Rabu (9/2/2022).

Tak ada laporan kematian

Meskipun kasus Covid-19 meningkat, Danang mengaku sedikit lega karena sejauh ini belum ada warganya yang dilaporkan meninggal dunia akibat Covid-19.

Hal ini berbeda dengan kondisi pada Juli tahun lalu. Selama dua minggu puncak gelombang kedua, hampir setiap hari ada laporan berkait warga yang meninggal di masing-masing RW/RT.

"Tapi kalau seandainya ini (peningkatan kasus kembali) puncak, alhamdulillah data dari puskesmas dan konfirmasi laporan RT/RW Kelurahan Sunter Agung belum ada yang meninggal dan jangan sampai ada," kata dia.

Menurut Danang, dari total warganya yang terkonfirmasi positif Covid-19, mayoritas pasien bergejala ringan.

Imunitas yang terbentuk dari vaksinasi dinilai Danang sangat berperan mencegah keparahan warga yang terpapar virus SARS-CoV-2 tersebut.

"Vaksin di Kelurahan Sunter Agung dosis 1 dan 2 sudah 85 persen, tertinggi di Kecamatan Tanjung Priok. Booster juga lagi berjalan, setiap hari pasti ada dan diimbau semua warga segera booster," kata dia.

"Omicron penyebarannya cepat. Jadi optimalisasi Satgas Covid-19 tingkat RT/RW, kami imbau RT/RW awasi warganya yang sedang isoman, karena ini mungkin akan nambah lagi (kasus positif), cuma kan tingkat keparahannya sangat rendah," lanjut Danang.

Data cleansing

Danang mengatakan, pihaknya akan melakukan data cleansing atau menganalisis kualitas data temuan kasus positif Covid-19 di wilayahnya.

Per Kamis (10/2/2022), tercatat ada 1.140 kasus Covid-19 di Kelurahan Sunter Agung. Angka ini melonjak drastis dibandingkan dua pekan lalu.

Danang menduga, banyak warga yang sebenarnya sudah tidak tinggal di Sunter Agung, tetapi masih terdata berdomisili di sana.

"Kalau yang terpapar per hari ini 1.140-an, tapi itu nanti kami harus cleansing data. Saya enggak begitu yakin kalau segitu, banyak yang numpang KTP juga," ujar Danang, Kamis.

Danang mengatakan, jumlah 1.140 kasus didapatkan setelah ada penambahan 118 orang dalam sehari.

Oleh karena itu, data cleansing perlu untuk memastikan bahwa yang terkonfirmasi positif seluruhnya ber-KTP Sunter Agung dan tinggal di sana.

"Memang RW 001 ini paling banyak ya 100 lebih," kata dia.

Antisipasi

Sebagai antisipasi apabila kasus Covid-19 di wilayahnya terus meningkat, pihak kelurahan akan menyiapkan tempat karantina.

Setiap RW di Kelurahan Sunter Agung sudah memiliki pengalaman saat menghadapi gelombang kedua tahun lalu dengan memanfaatkan kantor RW untuk tempat isolasi warga.

"Kalau tempat khusus tidak ada, kebanyakan isoman di rumah. Kami belajar dari yang sudah dan kami optimalisasi Satgas RT/RW, warga diawasi, diimbau, yang isoman pastikan mendapat obat dari puskesmas dan tes PCR, jangan lupa sembakonya (diberikan untuk warga isoman)," ucap Danang.

Pihak kelurahan juga akan kembali memasang stiker di rumah warga yang sedang menjalani isolasi mandiri.

Dengan demikian, warga lainnya mengetahui dan tidak berinteraksi langsung dengan warga yang sedang isolasi mandiri.

Kemudian, penyemprotan disinfektan dan langkah-langkah pencegahan lainnya juga dilakukan.

Penyebab lonjakan kasus

Danang pun mengungkapkan penyebab kasus Covid-19 di wilayahnya meningkat.

Menurut Danang, pada gelombang satu dan dua Covid-19 sebelumnya, kenaikan kasus terjadi karena banyaknya warga yang bepergian.

"Kalau dulu, belajar dari gelombang satu dan dua, itu kan ada yang karena mudik, ada yang dari perkantoran," kata Danang.

Namun, penambahan kali ini, kata dia, diduga disebabkan oleh varian Omicron yang cepat penyebarannya.

"Kali ini tiba-tiba kasusnya naik dan sifat varian Omicron ini kan cepat nyebar, mungkin dari klaster rumah bisa. Bisa dari banyak hal," kata dia.

Oleh karena itu, dalam mengantisipasinya, Kelurahan Sunter Agung akan mengikuti prosedur dari puskesmas sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.

Misalnya, apabila hasil tracing ditemukan banyak yang terpapar, maka keluarga dan orang-orang yang kontak dengan yang bersangkutan di-swab.

Selain itu, warga yang terkonfirmasi Covid-19 harus berada di rumahnya dan tidak boleh bepergian.

Imbau masyarakat tak isolasi mandiri jika tempat tak memadai

Sementara itu, Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim meminta masyarakat tidak memaksakan diri isolasi mandiri jika tak memiliki rumah atau tempat yang memadai.

Ia mengatakan, pemerintah telah menyediakan tempat isolasi terpusat, salah satunya Gelanggang Olahraga (GOR) Sunter, Kecamatan Tanjung Priok.

"Diimbau masyarakat untuk tidak memaksakan diri melakukan isolasi mandiri di rumah. Terlebih jika tempat tinggalnya tidak representatif atau tidak memadai," kata Ali, dikutip dari siaran pers, Kamis.

Pemkot Jakarta Utara menyiapkan GOR Sunter dengan kapasitas 400 tempat tidur.

Sebanyak 100 tempat tidur disiapkan di lantai dasar dan 300 tempat tidur di lantai dua.

Ali mengatakan, saat ini lantai dasar disekat menjadi dua bagian, untuk laki-laki serta ibu dan anak.

"Meskipun tidak kita inginkan, tapi jika terjadi ledakan kasus nantinya lantai dasar hanya untuk ibu dan anak. Untuk para laki-laki akan dipindah ke lantai dua," kata dia.

Tak hanya itu, fasilitas lainnya seperti toilet juga telah disiapkan. Kemudian, pemkot juga menyediakan makan tiga kali sehari.

Selain itu, Ali mengingatkan masyarakat memperketat protokol kesehatan, antara lain memakai masker saat beraktivitas di luar rumah dan melakukan vaksinasi Covid-19.

"Kami berharap lokasi isolasi terkendali ini tidak terpakai oleh masyarakat, namun jika angka penularan Covid-19 tinggi setidaknya kita sudah bersiap memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat Jakarta Utara," ucap dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/02/11/08120501/saat-kasus-covid-19-di-sunter-agung-melonjak-lurah-tiba-tiba-naik-omicron

Terkini Lainnya

Pegi Jadi Tersangka, Kakak Kandung Vina: Selidiki Dulu Lebih Lanjut!

Pegi Jadi Tersangka, Kakak Kandung Vina: Selidiki Dulu Lebih Lanjut!

Megapolitan
Panca Darmansyah Didakwa Pembunuhan Berencana Terhadap 4 Anak Kandungnya

Panca Darmansyah Didakwa Pembunuhan Berencana Terhadap 4 Anak Kandungnya

Megapolitan
Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak Terancam Dipenjara 5 Tahun

Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak Terancam Dipenjara 5 Tahun

Megapolitan
'Lebih Baik KPR daripada Gaji Dipotong untuk Tapera, Enggak Budget Wise'

"Lebih Baik KPR daripada Gaji Dipotong untuk Tapera, Enggak Budget Wise"

Megapolitan
Gaji Bakal Dipotong buat Tapera, Karyawan yang Sudah Punya Rumah Bersuara

Gaji Bakal Dipotong buat Tapera, Karyawan yang Sudah Punya Rumah Bersuara

Megapolitan
Panca Pembunuh 4 Anak Kandung Hadiri Sidang Perdana, Pakai Sandal Jepit dan Diam Seribu Bahasa

Panca Pembunuh 4 Anak Kandung Hadiri Sidang Perdana, Pakai Sandal Jepit dan Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Keberatan Soal Iuran Tapera, Pegawai: Pusing, Gaji Saya Sudah Kebanyakan Potongan

Keberatan Soal Iuran Tapera, Pegawai: Pusing, Gaji Saya Sudah Kebanyakan Potongan

Megapolitan
Nestapa Pekerja soal Iuran Tapera : Gaji Ngepas, Pencairan Sulit

Nestapa Pekerja soal Iuran Tapera : Gaji Ngepas, Pencairan Sulit

Megapolitan
Satu Tahun Dagang Sabu, Pria di Koja Terancam 20 Tahun Penjara

Satu Tahun Dagang Sabu, Pria di Koja Terancam 20 Tahun Penjara

Megapolitan
Bingung dengan Potongan Gaji untuk Tapera, Pegawai Swasta: Yang Punya Rumah Kena Juga, Enggak?

Bingung dengan Potongan Gaji untuk Tapera, Pegawai Swasta: Yang Punya Rumah Kena Juga, Enggak?

Megapolitan
Ulah Keblinger Pria di Koja, Curi Besi Pembatas Jalan untuk Nafkahi Keluarga Berujung Ditangkap Polisi dan Warga

Ulah Keblinger Pria di Koja, Curi Besi Pembatas Jalan untuk Nafkahi Keluarga Berujung Ditangkap Polisi dan Warga

Megapolitan
Kata Karyawan Swasta, Tapera Terasa Membebani yang Bergaji Pas-pasan

Kata Karyawan Swasta, Tapera Terasa Membebani yang Bergaji Pas-pasan

Megapolitan
Soal Wacana Rusun Baru untuk Eks Warga Kampung Bayam, Pemprov DKI: 'Don't Worry'

Soal Wacana Rusun Baru untuk Eks Warga Kampung Bayam, Pemprov DKI: "Don't Worry"

Megapolitan
DPC Gerindra Serahkan 7 Nama Bakal Calon Wali Kota Bogor ke DPD

DPC Gerindra Serahkan 7 Nama Bakal Calon Wali Kota Bogor ke DPD

Megapolitan
Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai Swasta: Curiga Uangnya Dipakai Lagi oleh Negara

Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai Swasta: Curiga Uangnya Dipakai Lagi oleh Negara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke