Menurut Mamik, DN susah tidur sebelum mendapatkan pendampingan dari Pemkot Depok.
"Walaupun perubahan tidak secepat kilat, ketenangan anak sudah ada kemajuan. Tadinya gelisah, teriak-teriak, enggak bisa tidur, sekarang mulai bisa tidur," ungkap Mamik saat dikonfirmasi, Rabu (9/3/2022).
Kemudian, kata Mamik, korban mengalami trauma berat karena sebelumnya pernah menerima ancaman dari pelaku.
"Traumanya sangat berat sekali. Latar belakang cemburu dengan adik-adiknya dan ancaman yang (pernah) dia terima dari ayahnya," tutur Mamik.
Kendati demikian, Mamik belum dapat memastikan pendampingan terhadap korban membutuhkan waktu berapa lama.
"Jadi hingga sampai saat ini belum diketahui pendampingan (terhadap korban) akan dilakukan sampai kapan," imbuh dia.
Sebelumnya diberitakan, seorang ayah berinisial A diduga telah memerkosa anak kandungnya, DN (11), di Kota Depok.
Ibu korban berinisial DH (38) menuturkan, kekerasan seksual tersebut dialami putri sulungnya yang masih kelas 4 SD sejak 2021.
"Pertama pakai tangan di tahun 2021, selanjutnya meremas payudara sama memasukkan alat kelamin (berhubungan badan)," kata DH kepada wartawan, Senin (28/2/2022).
Berdasarkan penuturan putrinya, DH mengatakan, pelaku mengancam korban dengan menunjukkan senjata tajam jika korban enggan menuruti nafsunya.
"Katanya diancam golok sama pisau dan ngancam adek-adeknya mau dibunuh kalau dia (korban) enggak melayani (hubungan badan) bapaknya," tutur DH.
DH mengaku, selama ini ia tak mengetahui peristiwa yang dialami anak sulungnya.
Barulah pada 24 Februari 2022, DH memergoki suaminya tengah melakukan kekerasan seksual kepada korban saat mereka semua menginap di rumah orangtua DH.
"Saya tidak menyaksikan (hubungan badan), tapi saya memergoki suami tanggal 24 Februari tahun 2022 pas nginap di rumah orangtua saya," kata DH.
Pelaku kini sudah ditangkap oleh Polres Depok.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/09/21013661/kondisi-anak-yang-diperkosa-ayah-membaik-pemkot-depok-tadinya-gelisah