Salin Artikel

Karyawati Pabrik Tewas Ditikam di Bekasi, Saksi Lihat Dua Orang Berboncengan Ngebut Tinggalkan TKP

JAKARTA, KOMPAS.com- Seorang perempuan berinisial IN (22) tewas bersimbah darah akibat ditikam orang tak dikenal.

Peristiwa penikaman itu terjadi di pinggir jalan dekat kontrakan korban di Kampung Tegal Gede, Desa Mekarmukti, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Perempuan yang berprofesi sebagai buruh pabrik itu baru saja akan berangkat kerja pada Selasa (22/3/2022) pagi sekitar pukul 05.00 WIB.

Namun tiba-tiba ia diserang dengan senjata tajam hingga bersimbah darah. Perempuan asal Kebumen itu sempat berteriak meminta tolong, namun nyawanya tak tertolong. 

Timan, saksi yang berada di lokasi pada saat kejadian mengatakan, sempat melihat terduga pelaku pembacokan yang diperkiran berjumlah dua orang.

Pagi itu, Timan sedang berada di warungnya persis samping kontrakan korban.

Suasana jalanan kampung pada saat itu masih sepi, lalu suara teriakan minta tolong memecah kesunyian pagi itu.

Timan langsung berusaha menghampiri sumber suara tersebut.

"Saya lihat ada dua orang boncengan bawa motor Beat tipe baru, saya enggak inget warna apa motornya, pelat nomornya juga enggak sempat lihat," kata Timan.

Tempat kejadian perkara (TKP) berada kurang lebih 80 meter dari kontrakan korban. Sisi kiri dan kanan jalan merupakan lahan kosong dan dinding beton menjulang.

Pemukiman warga baru tampak terlihat di dekat tikungan, tempat korban meregang nyawa dibacok orang tidak dikenal.

Pengendara motor Beat yang dilihat Timan, merupakan orang pertama yang melintas tepat setelah ia mendengar suara teriakan.

"Enggak pake helm bawanya kenceng, kenalpot asli dan lampu nyala," kata Timan.

"Pakai baju kaos garis-garis ada warna putihnya, ada itemnya. Kaos lengan pendek, keliatanya dua duanya masih bocah, tingginya kurang lebih sama," jelas dia.

Timan setelah itu tiba di sumber suara, dia melihat korban bersimbah darah dalam keadaan perutnya mengalami luka bacok senjata tajam.

Tak lama setelah itu, Timan melihat kekasih korban berinisial AC datang menghampiri pacarnya yang tengah meregang nyawa. 

Menurut Timan, AC sempat berada di kontrakan korban dan lari setelah mendengar suara teriakan kekasihnya.

"Pacarnya lari dari kamar ke situ (TKP korban dibacok), dia sempat teriak juga minta tolong warga," jelas Timan.

Tak berselang lama, IN tewas di lokasi kejadian akibat mengalami luka tikaman yang cukup parah di perut sebelah kiri.

Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menyatakan, polisi masih menyelidiki peristiwa pembunuhan ini. 

Polisi menduga kejadian yang menimpa korban bukanlah merupakan tindakan pembegalan atau pencurian dengan kekerasan.

Pasalnya, barang pribadi milik korban, seperti tas dan telepon genggam, tidak turut diambil pelaku.

"Kita dalami berbagai motif berdasarkan data, tapi yang jelas dalam kasus ini barang milik korban tidak hilang. Biasanya kalau mau kerja kan, bawaannya tas, handphone, nah yang bersangkutan barang-barangnya masih ada," jelas Gidion.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul "Buruh Cantik Meregang Nyawa Dipelukan Sang Kekasih, Warga Ungkap Gelagat Mencurigakan 2 Pria di TKP"

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/23/09495211/karyawati-pabrik-tewas-ditikam-di-bekasi-saksi-lihat-dua-orang

Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke