Salin Artikel

Teka-teki Pembunuhan Karyawati Pabrik di Cikarang, Benarkah Ada Motif Asmara?

Berdasarkan kabar terbaru yang berhasil dihimpun Kompas.com, Polres Metro Bekasi saat ini baru memeriksa sembilan orang saksi terkait peristiwa yang menewaskan perempuan muda tersebut.

"Masih kita lidik, yang diperiksa itu ada sembilan orang, dimintai keterangan sebagai saksi," ungkap Kepala Satuan Reserse Kriminal dari Polres Metro Bekasi AKP Aris Timang ketika dihubungi, Rabu (23/3/2022).

Selain memeriksa para saksi, pihak kepolisian juga masih terus meminta keterangan masyarakat di lapangan.

"Kami masih mendalami, meminta keterangan-keterangan di lapangan," lanjut Aris.

Dugaan motif asmara

Di media sosial, banyak yang menyebut bahwa korban diduga tewas akibat terlibat cinta segitiga.

IN disebut telah memiliki seorang kekasih di kampung halamannya di Kebumen, Jawa Tengah, tetapi kini berpacaran dengan seorang pria berinisial ACF di Bekasi.

Menanggapi kabar tersebut, Kapolres Metro Bekasi Gidion Arif Setyawan menjelaskan tidak ingin mengambil kesimpulan terlalu cepat. Pihaknya masih berusaha mengungkap pelaku dan motif di balik pembunuhan itu.

"Kami belum mengarah kepada pelakunya. Kami dalami berbagai motif berdasarkan data," kata Gidion ketika diwawancara terpisah di tempat kejadian perkara (TKP), Selasa (22/3) lalu.

Gidion menegaskan bahwa semua barang milik korban tidak diambil pelaku, yang berarti peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pencurian.

"Biasanya kalau mau kerja kan, bawaannya tas, handphone, nah yang bersangkutan barang-barangnya masih ada," kata Gidion.

Ditikam di perut hingga tewas

Diberitakan sebelumnya, IN ditikam ketika hendak berangkat ke sebuah pabrik di Cikarang.

Ketika baru berjalan beberapa meter dari kontrakannya, IN tiba-tiba ditikam oleh orang tak dikenal.

Salah satu saksi yang merupakan orang pertama yang menolong korban, H (65), mengatakan kepada polisi bahwa ia mendengar teriakan minta tolong dari luar.

H yang sedang mandi pun langsung bergegas keluar rumah dan mendekati sumber suara.

"Salah satu saksi awalnya mendengar suara teriakan meminta tolong dari depan rumahnya. Kemudian saksi keluar rumah dan melihat korban masih menggunakan seragam kerjanya sudah duduk bersimbah darah," terang Gidion.

Kemudian saksi lain yang juga merupakan tunangan korban pun sempat menghampiri IN. Dia ikut berusaha membantu korban dengan berteriak minta tolong.

Nahas, kedatangan mereka berdua ternyata tidak banyak membantu.

Tak berselang lama, IN tewas di lokasi kejadian akibat mengalami luka tikaman yang cukup parah di perut sebelah kiri.

Dua orang yang berboncengan sepeda motor

Diwawancarai secara terpisah, saksi H menuturkan kepada wartawan bahwa pelaku penikaman diduga kuat berjumlah dua orang dan mengendarai sebuah sepeda motor.

"Katanya sih dua orang (berboncengan), pakai motor. Korban jalan kaki," tutur H.

Selain H, salah seorang saksi lain yakni T juga sempat melihat terduga yang diperkirakan berjumlah dua orang.

"Saya lihat ada dua orang boncengan bawa motor Beat tipe baru, saya enggak inget warna apa motornya, pelat nomornya juga enggak sempat lihat," jelas T.

Pengendara motor Beat yang dilihat T, merupakan orang pertama yang melintas tepat setelah ia mendengar suara teriakan.

"Enggak pake helm bawanya kenceng, kenalpot asli, dan lampu nyala," kata T.

"Pakai baju kaos garis-garis ada warna putihnya, ada itemnya. Kaos lengan pendek, keliatannya dua duanya masih bocah, tingginya kurang lebih sama," tambahnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/24/06010251/teka-teki-pembunuhan-karyawati-pabrik-di-cikarang-benarkah-ada-motif

Terkini Lainnya

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke