Salin Artikel

Kota Tua Ditutup Pukul 18.00, Ribuan Pengunjung Diminta Pulang, yang Baru Datang Kecewa

Kepala Unit Pengelola Kawasan Kota Tua Dedi Tarmizi menuturkan, Kawasan Kota Tua dibuka mulai pukul 08.00 hingga pukul 18.00 WIB dengan pembatasan maksimal 75 persen dari kapasitas pengunjung.

Wisatawan juga harus menggunakan aplikasi PeduliLindungi saat masuk dan keluar Kawasan Kota Tua.

Ketentuan ini, kata Dedy, mengacu pada keputusan pemerintah daerah dan status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, hingga matahari tenggelam, sekitar pukul 17.50 WIB, ribuan pengunjung masih memadati Plaza Museum Fatahilah.

Pengunjung terlihat duduk di lantai sembari bercengkrama dengan kerabat dan keluarga.

Di antara lingkaran-lingkaran pengunjung, anak-anak sibuk melempar mainan yang mengeluarkan cahaya ke arah langit.

Di pinggir-pinggir Plaza, patung-patung humanoid juga ramai dihampiri masyarakat yang hendak berfoto bersama.

Antrean berfoto cukup panjang, membuat wadah sumbangan 'patung-patung' tersebut dipenuhi oleh uang kertas berbagai warna.

Sesekali, suara pengelola wisata terdengar melalui pengeras suara. Pengunjung diingatkan untuk meninggalkan kawasan wisata Kota Tua sebelum pukul 19.00 WIB, kecuali jika hendak mampir ke Cafe Batavia yang buka hingga pukul 22.00 WIB.

"Jadi jam 18.30 WIB itu pengunjung di luar, sudah tidak boleh masuk. Di saat itu juga pengunjung di dalam diminta untuk mensterilkan kawasan Kota Tua sebelum pukul 19.00 WIB. Karena akan dibersihkan," jelas salah satu petugas di pintu masuk.

Selagi pengunjung ke luar kawasan, di pintu masuk terlihat sejumlah calon pengunjung yang harus kecewa lantaran tidak diperkenankan masuk.

Sementara itu, Dedy mengatakan hingga pukul 16.00 WIB, jumlah pengunjung Kota Tua telah mencapai 13.707 orang.

"Per jam 16.00 WIB, jumlah pengunjung sudah 13.707 orang, tidak jauh berbeda dengan kemarin dan lusa sekitar 14.000 sampai 15.000 orang," kata Dedi.

Dedi menyebut jumlah pengunjung pada esok hari, diperkirakan akan sama banyaknya dengan hari ini.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/05/07/20182311/kota-tua-ditutup-pukul-1800-ribuan-pengunjung-diminta-pulang-yang-baru

Terkini Lainnya

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke