Salah satunya adalah dengan menambah jumlah ruang terbuka hijau secara terus-menerus.
"Tindak lanjut itu macam-macam, mulai dari menyiapkan alat, SDM kita siapkan, berbagai program penambahan RTH (ruang terbuka hijau) kita tingkatkan," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (20/6/2022).
Selain itu, Riza juga menyebut ada banyak anggaran yang dialokasikan untuk berbagai program penanganan polusi, termasuk program pembenahan transportasi di DKI Jakarta.
Selain itu, ada juga kebijakan pengurangan kendaraan dengan sistem ganjil genap dan kewajiban uji emisi bagi kendaraan bermotor.
Namun, permasalahan polusi udara tidak bisa dituntaskan. Pasalnya, penanganan polusi yang sudah mengganas di Jakarta perlu dilakukan secara komprehensif dengan juga melibatkan kota penyangga Ibu Kota.
"Pabrik-pabrik yang ada, cerobong asap, semuanya saling melekat satu sama lain, tidak bisa secara sepihak atau parsial (menangani polusi), semua harus secara komperhensif," ucap Riza.
Sebelumnya, Air Quality Life Index (AQLI). lembaga peneliti kualitas udara, menyebut penduduk yang berada di Jakarta diperkirakan kehilangan angka harapan hidup rata-rata 3-4 tahun akibat polusi udara.
Estimasi kehilangan harapan hidup tersebut didasarkan pada laporan tahunan kualitas udara yang dirilis 14 Juni 2022.
"Penduduk yang tinggal di bagian paling tercemar di Asia Tenggara, di wilayah sekitar kota Mandalay, Hanoi, dan Jakarta, diperkirakan akan kehilangan harapan hidup rata-rata tiga hingga empat tahun," tulis laporan AQLI, Minggu (19/6/2022).
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/06/20/20465431/ragam-upaya-pemprov-dki-untuk-kurangi-polusi-udara-di-jakarta