Salin Artikel

Rentetan Masalah yang Picu Amarah Sopir Gocar hingga Demo di Kantor Gojek, dari Potongan Tarif hingga Mitra Baru

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah mobil berbagai jenis datang beriringan dan berhenti di Jalan Iskandarsyah Raya, Pulo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (12/9/2022) siang.

Para pengemudi mobil lalu keluar dan berbondong-bondong memadati akses masuk kawasan Mal Blok M, tepat di samping kiri Gedung Pasar Raya.

Belakangan diketahui, sejumlah orang yang datang itu adalah sopir taksi online. Mereka menggelar aksi demonstrasi yang dimulai Senin, pukul 13.00 WIB.

Satu unit mobil komando dikerahkan untuk orasi. Mereka yang menyebut diri sebagai Drone (driver online) itu menyampaikan beberapa tuntutan kepada pihak Gojek selaku aplikator.

Lebih dari empat orang tampak berdiri di atas mobil komando yang terparkir di depan kantor Gojek. Salah satu di antaranya menyampaikan orasi di depan massa aksi.

Lima tuntutan

Melalui pengeras suara, orator yang berada di atas mobil komando menyebutkan ada lima tuntutan yang disuarakan kepada pihak aplikator

Pertama, pihak Gojek selaku aplikator diminta menyesuaikan tarif kepada mitra pengemudi seiring kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Kedua, aplikator juga diminta potongan komisi terhadap mitra pengemudi taksi online diperkecil dari yang sebelumnya disebut sebesar 20 persen.

Ketiga, Gojek juga dituntut dan diminta untuk memisahkan aplikasi lokal dengan taksi konvensional.

Keempat, pihak Gojek diminta untuk merevisi perjanjian kemitraan yang adil dan melibatkan seluruh sopir taksi online.

Kelima, Gojek diminta untuk stop membuka penerima mitra baru.

Massa aksi saat itu meminta pihak Gojek untuk datang menemui para driver yang menyampaikan pendapat dan menandatangani surat pernyataan dari tuntutan tersebut.

Sejumlah massa memberi tenggang waktu kepada pihak aplikator untuk datang sebelum pukul 15.00 WIB mereka menolak untuk mediasi di dalam kantor Gojek.

"Tidak ada mediasi di dalam, kalian harus naik ke atas mobil komando, tanda tangani pernyataan," ujar salah satu orator dari atas mobil komando.

Saling dorong

Teriakan orator tersebut disambut oleh para peserta aksi yang berada di lokasi. Mereka meminta perwakilan dari aplikator untuk datang menemui massa aksi.

"Maju...maju...maju...maju," teriak massa aksi sambil bertepuk tangan.

Sejumlah sopir taksi online yang sebelumnya menjaga jarak dan berpencar menjauh kemudian merapatkan barisan di bawah mobil komando.

Hujan yang mengguyur pun tak menyurutkan semangat para massa taksi online. Mereka tetap bertahan di tengah guyuran hujan untuk menyuarakan pendapat ke pihak Gojek selaku aplikator.

Massa aksi yang tidak berteduh justru malah memeriahkan demonstrasi dengan berjoget diiringi lagu Maumere.

Pada pukul 14.21 WIB, massa aksi yang telah merapatkan barisan tampak mendesak masuk ke kantor Gojek yang telah dijaga oleh sejumlah polisi.

Namun, langkah mereka ditahan oleh polisi yang berjaga. Saat itulah massa aksi terlibat saling dorong dengan sejumlah polisi.

Aksi saling dorong itu berhenti setelah perwakilan Gojek datang.

Seorang pria yang menggunakan baju hitam itu kemudian naik ke atas mobil komando untuk mencoba mediasi dengan massa.

Namun, mediasi itu gagal karena perwakilan dari Gojek itu tidak bisa menandatangani surat pernyataan yang diminta massa aksi.

Namun, perwakilan dari Gojek itu terlihat diminta turun oleh massa aksi.

"Jadi tidak bisa menandatangani surat pernyataan? Ya sudah, turun," kata peserta aksi.

Aksi tersebut kian memanas setelah pengganti perwakilan pihak Gojek tak datang menemui para sopir taksi online.

Kericuhan itu berlangsung cukup lama. Aksi saling dorong dapat reda setelah adzan waktu shalat ashar berkumandang.

Massa aksi saat itu menarik mundur barisan. Mereka kembali menunggu di sekitar mobil komando.

Mewadahi pertemuan

Tak lama, polisi menemui para massa aksi untuk mewadahi pertemuan antara sopir taksi online dengan pihak Gojek selaku aplikator.

Pertemuan itu digelar di Lapangan Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan yang dijadwalkan pada Jumat (16/9/2022) sekitar pukul 13.00 WIB.

Massa aksi pun menyelesaikan demonstrasi dan meninggalkan area depan kantor Gojek sekitar pukul 16.00 WIB.

"Semua kondusif sesuai dengan prosedur. Tadi tercapai kesepakatan bahwa nanti hari Jumat antara aplikator dan driver nanti akan bertemu di Lapangan Blok S," kata Kapolsek Kebayoran Baru Kompol Donny saat dikonfirmasi, Senin.

Polisi akan melakukan pengamanan dalam pertemuan antara massa sopir taksi online dengan aplikator. Namun, Donny tak menjelaskan soal maksud dan tujuan pertemuan tersebut.

"Soal pertemuan terkait apa, nanti di sana. Kami kan tidak mau terlalu bias, biar nanti di lapangan saja. Pasti kita akan mendampingi," kata Donny.

Donny mengatakan, perwakilan dari Gojek sebelumnya telah mencoba menemui massa sopir taksi online yang menggelar demonstrasi pada Senin, ini.

Namun perwakilan Gojek yang datang tersebut ditolak massa, karena dianggap tidak bisa menandatangani surat pernyataan.

"Tadi sudah ada perwakilan yang naik ke mobil komando, tapi ditolak oleh mereka. Mereka ingin yang betul-betul yang bisa sebagai pemutus," kata Donny.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/13/08524231/rentetan-masalah-yang-picu-amarah-sopir-gocar-hingga-demo-di-kantor-gojek

Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke