Salin Artikel

Air Tanah Jakut Tercemar Bakteri Berbahaya, Ahli Imbau Masyarakat Tak Bangun "Septic Tank" Dekat Sumur

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti dari Pusat Riset Oseanografi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) M Reza Cordova meminta masyarakat tidak membangun septic tank di dekat sumur.

Imbauan ini menyusul adanya temuan air tanah di Jakarta Utara yang disebut tercemar bakteri escherichia coli atau E coli.

"Permukiman padat mengharuskan adanya sistem drainase dan fasilitas MCK (mandi, cuci, kakus) yang baik juga," jelas Reza kepada Kompas.com, Jumat (30/9/2022).

"Tanpa adanya hal tersebut membuat air tanah rentan terkontaminasi pencemar, termasuk bakteri E coli," sambungnya lagi.

Pihak terkait dinilai perlu melakukan pengawasan terhadap air tanah, yakni memastikan jarak antar septic tank dan air sumur sejauh 10 meter.

Selain itu, juga memastikan saluran air bersih setiap wilayah terjangkau, dan melakukan pendekatan teknologi pengolahan air. Upaya itu dilakukan guna memastikan tidak ada kontaminasi bakteri patogen termasuk E coli.

Sebab, bakteri ini bisa menyebabkan diare maupun gangguan pencernaan, apabila dikonsumsi secara rutin oleh masyarakat.

Masyarakat juga disarankan merebus air sebelum dikonsumsi, dengan menambahkan waktu hingga lima menit usai mendidih.

"Cara yang paling sederhana adalah merebus air hingga mendidih paling tidak lima menit, lebih lama lebih baik. Sehingga mematikan mikroorganisme patogen," imbuh Reza.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Komisi D DPRD DKI Ida Mahmudah mengungkap pencemaran air tanah di Jakarta Utara sudah melebihi batas normal. Kondisi ini diduga karena jarak antara septic tank dengan sumber air tanah terlalu dekat.

"Air tanah itu dia punya bakterinya yang luar biasa. Di Jakarta, terutama di Jakarta Utara," ujar Ida, Kamis (27/9/2022).

Ida mengetahui bahwa air tanah di Jakarta Utara tercemar E coli berdasarkan laporan yang diterimanya. Anggota Fraksi PDI-P itu menyebutkan, pencemaran bakteri dapat berdampak pada anak-anak yang mengonsumsi air tanah.

Anak-anak dapat menderita stunting atau kurang gizi kronis jika terlalu sering mengonsumsi air yang tercemar E coli.

"Dampak daripada bakteri E coli yang tinggi ini kepada anak-anak kita, salah satu dampaknya adalah stunting. Nah ini sayang kalau Gubernur (DKI Jakarta) tidak memperhatikan ini," jelas Ida.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/30/15125271/air-tanah-jakut-tercemar-bakteri-berbahaya-ahli-imbau-masyarakat-tak

Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke