Ada momen di mana warga Bidara Cina saling bertukar informasi melalui pesan singkat WhatsApp hingga momen dramatis petugas damkar menerjang banjir untuk mengevakuasi bayi.
Berikut peristiwa menarik yang terjadi selama banjir di beberapa titik di wilayah DKI Jakarta:
Evakuasi bayi yang terjebak banjir
Tak hanya petugas dari BPBD dan PPSU, petugas pemadam kebakaran pun ikut ambil bagian dalam proses evakuasi para warga.
Di Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, petugas damkar berhasil mengevakuasi bayi yang ikut terdampak banjir.
Proses evakuasi bayi itu berjalan dramatis. Salah seorang petugas damkar terlebih dahulu menerjang air setinggi 1,5 meter untuk mengevakuasi bayi yang terjebak di dalam rumah.
Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Timur Gatot Sulaeman menuturkan, bayi itu dievakuasi usai orangtua sang bayi meminta bayinya dievakuasi dan dibawa ke tempat yang lebih tinggi.
"Kalau di Bidara Cina itu permintaan dari warga, mungkin karena surutnya air cukup lama, sehingga yang tadinya mereka bertahan di dalam rumah, semakin lama semakin dingin," ucap Gatot.
Mereka dengan sigap menerjang banjir dan langsung mengevakuasi bayi tersebut tanpa bantuan perahu karet.
Segala medan dan area evakuasi yang tidak terlalu jauh menjadi alasan evakuasi dilakukan tanpa bantuan perahu karet.
"Tidak menggunakan perahu karet karena lokasi evakuasi tidak terlalu jauh, tetapi ketinggian air cukup tinggi, yaitu 1,5 meter. Setelah berhasil mencapai tempat bayi berada, selanjutnya kami bawa ke lokasi yang lebih aman dengan digendong oleh personel," ucap Gatot.
Warga saling bertukar informasi banjir dan evakuasi sesama
Warga di Jalan Merah Delima, Bidara Cina, punya cara tersendiri untuk menyebarkan informasi banjir kiriman di lingkungan mereka.
Malam hari sebelum banjir tiba, warga sudah sigap saling mengirim pesan berisi informasi terkait banjir kiriman melalui aplikasi WhatsApp.
Ketua RT 012 RW 011 Bidara Cina Saiful Bahri mengatakan, informasi ketinggian air sudah disebarkan sejak pukul 20.00 WIB.
"Kami dapat info ketinggian air di Katulampa naik dari jam 20.00 WIB, langsung membagikan beritanya melalui WhatsApp grup warga," kata Saiful di lokasi banjir, Senin.
Ketika air kiriman sudah naik pun, warga sudah siap siaga dengan perahu milik RW untuk proses evakuasi.
Para warga yang hendak bekerja dan bersekolah akan ditolong dengan naik perahu dan diantar hingga ke tempat yang lebih tinggi.
"Jadi, sudah dipersiapkan semuanya. Siapa yang dievakuasi, siapa yang mengevakuasi. Setiap satu jam sekali, kami mobile (berkeliling) memastikan apakah ada yang butuh keperluan atau yang lain," tutur Saiful.
Air kali yang tiba-tiba meluap membuat warga tidak dapat melakukan apa-apa. Kondisi seperti itu seakan membuat warga Pejaten sudah "bersahabat" dengan banjir.
Seorang warga bernama Vany bahkan tetap memilih berdagang sayur kala banjir menerjang tempat tinggalnya.
"Cuma kasur yang saya bawa ke atas. Habis itu saya dagang sayur. Kalau saya jam 12.00 malam kan dagang sayur, selesai jam 06.00 pagi," ucap Vani.
Menurut Vani, ini merupakan banjir kesekian kali sejak dua bulan terakhir, tepatnya sejak pertengahan Agustus 2022.
Vani mengaku bahwa banjir yang terjadi kali ini adalah salah satu banjir terburuk yang pernah ia alami.
"Kalau sebelum-sebelumnya tidak parah. Cuma baru hari ini yang parah, di dalam rumah saja sudah tinggi, gimana di depan rumah," kata Vani.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/11/06444421/di-balik-banjir-jakarta-aksi-heroik-damkar-selamatkan-bayi-hingga
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.