Salin Artikel

"Kami di Luar Kota Saat Rumah Kebakaran, Pulang-pulang, Tak Ada yang Bisa Diselamatkan..."

Saat insiden itu terjadi, ia dan keluarga tengah berada di luar kota, kemudian mendapatkan kabar bahwa rumahnya ikut tersambar api.

"Rumahnya paling parah di sini (rumah Husein) karena posisinya saya ada di luar kota pas kebakaran. Kami baru pulang ke sini, lalu tidak ada yang bisa diselamatkan," ujar Husein saat ditemui Kompas.com di lokasi kebakaran, Senin (24/10/2022).

Atas kejadian tersebut, ia menaksir kerugian yang dialami setidaknya hingga Rp 100 juta.

Sebab, bangunan dua lantai itu merupakan rumah permanen dan tidak ada satu barang pun yang bisa diselamatkan ketika si jago merah melalap seisi rumah.

"Kerugian ya lumayan karena mulai dari nol lagi, dari awal lagi. Tempat tinggal saya juga sudah tembok semua, paling atapnya aja masih pakai papan," tutur Husein.

Berdasarkan penuturan Husein, ketika kebakaran terjadi, hanya ada kedua orangtuanya yang berada di rumah. Api yang pada saat itu merambat dengan cepat membuat kedua orangtuanya langsung menyelamatkan diri.

"Untuk keluarga saya alhamdulillah enggak terdampak kesehatan, langsung bisa melarikan dari," kata Husein.

"Pokoknya yang penting orangtua bisa melarikan diri aja, untuk rumah yaudahlah, yang penting keluarga selamat," sambung dia.

Husein beserta keluarganya kini menempati posko pengungsian di TPA Adda’Wul Islamiyyah, Pademangan Timur, yang tak jauh dari lokasi kebakaran, bersama puluhan warga lainnya.

Hingga saat ini, para warga yang terdampak mengandalkan bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, termasuk untuk bahan pangan sehari-hari.

"Ada bantuan dari Pemprov DKI, makanan terpenuhi, cukuplah. Perabotan untuk sementara penanak nasi kompor gas untuk yang terdampak," ucap dia.

Menurut Husein, kebakaran terjadi sekitar pukul 17.30 WIB menjelang magrib. Tiga korban yang tewas saat itu berada di lantai dua rumah.

Mereka terjebak di lantai dua rumah karena api sudah membesar. Akibatnya, ketiga korban tewas karena tidak dapat menghindar dari runtuhan atap rumah asbes yang disangga menggunakan kayu.

Tiga korban meninggal adalah ibu dan dua anaknya.

Petugas pemadam kebakaran (damkar) pun mengerahkan 20 unit mobil untuk memadamkan api. Setidaknya, 100 personel damkar diturunkan dalam insiden tersebut.

Pemadaman dilakukan sekitar pukul 18.00 WIB dan api dinyatakan padam pada pukul 19.34 WIB.

Setidaknya sembilan rumah rusak, dengan 34 kepala keluarga yang terdiri dari 108 jiwa terdampak usai kebakaran.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/24/12261611/kami-di-luar-kota-saat-rumah-kebakaran-pulang-pulang-tak-ada-yang-bisa

Terkini Lainnya

Kronologi Ibu di Tangsel Cabuli Anak Kandung, Berawal dari Kirim Foto Tanpa Busana ke Kenalan di Facebook

Kronologi Ibu di Tangsel Cabuli Anak Kandung, Berawal dari Kirim Foto Tanpa Busana ke Kenalan di Facebook

Megapolitan
Aji Jaya Mengaku Dapat Wejangan Dari Prabowo untuk Maju di Pilkada Bogor 2024

Aji Jaya Mengaku Dapat Wejangan Dari Prabowo untuk Maju di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Keluarga Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Tuding Suaminya Terlibat Dalam Pembuatan Video

Keluarga Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Tuding Suaminya Terlibat Dalam Pembuatan Video

Megapolitan
Cerita Tukang Pelat di Matraman, Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu karena Tak Mau Berurusan dengan Hukum

Cerita Tukang Pelat di Matraman, Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu karena Tak Mau Berurusan dengan Hukum

Megapolitan
Pusaran Kejahatan Seksual Anak yang Tak Berjeda...

Pusaran Kejahatan Seksual Anak yang Tak Berjeda...

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 4 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 4 Juni 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 4 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 4 Juni 2024

Megapolitan
Cuti demi Pilkada, Supian Suri Kemas Barang Pribadinya yang Ada di Ruangan Sekda Depok

Cuti demi Pilkada, Supian Suri Kemas Barang Pribadinya yang Ada di Ruangan Sekda Depok

Megapolitan
Polisi: Puluhan Warga Bogor Diduga Keracunan Usai Mengonsumsi Makanan Haul

Polisi: Puluhan Warga Bogor Diduga Keracunan Usai Mengonsumsi Makanan Haul

Megapolitan
Berburu Klakson “Telolet” Berujung Maut di JPO Jatiasih yang Pagar Kawatnya Berlubang…

Berburu Klakson “Telolet” Berujung Maut di JPO Jatiasih yang Pagar Kawatnya Berlubang…

Megapolitan
Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Bekerja sebagai Pengamen Jalanan

Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Bekerja sebagai Pengamen Jalanan

Megapolitan
Mertua yang Dianiaya Menantu Ajukan Praperadilan agar Berkas Segera Dilimpahkan ke Kejaksaan

Mertua yang Dianiaya Menantu Ajukan Praperadilan agar Berkas Segera Dilimpahkan ke Kejaksaan

Megapolitan
Korban Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 71 Orang

Korban Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 71 Orang

Megapolitan
Cuti dari Sekda Depok, Supian Suri Akan Manfaatkan Waktu untuk Bertemu dengan Warga

Cuti dari Sekda Depok, Supian Suri Akan Manfaatkan Waktu untuk Bertemu dengan Warga

Megapolitan
Cuti dari Sekda Depok, Supian Suri Pastikan Tidak Lagi Gunakan Fasilitas Negara

Cuti dari Sekda Depok, Supian Suri Pastikan Tidak Lagi Gunakan Fasilitas Negara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke