Salin Artikel

Diduga Depresi, Wanita Paruh Baya Tewas Usai Menabrakkan Diri ke Kereta Api

BEKASI, KOMPAS.com - Seorang wanita paruh baya berinisial R (50) tewas ditabrak KRL dari arah Cibitung menuju Jakarta di pelintasan kereta api KM 37+5/6, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Rabu (2/11/2022).

Kapolsek Cikarang Barat Kompol Sutrisno mengatakan, R diduga menabrakkan diri ke kereta karena depresi sejak suaminya meninggal dunia.

"Dari keterangan anak korban yang berinisial SBR, korban mengalami depresi sejak suaminya sudah lebih dahulu meninggal," ujar Sutrisno dalam keterangannya, Rabu.

Sutrisno menuturkan, pada Selasa malam, korban sempat mampir ke warung kelontong yang berada tepat di bawah jembatan rel kereta dengan berjalan kaki.

Selanjutnya, korban hanya duduk termenung dan diam. Pemilik warung yang curiga lalu mencoba untuk berbincang dengan korban, namun obrolan penjaga warung dan korban tak tentu arah.

"Penjaga warung selanjutnya memposting soal keberadaan korban di Facebook dan tak lama kemudian, SBR yang merupakan anak korban datang ke lokasi," sebut Sutrisno.

Ketika hendak diajak pulang oleh anaknya, korban justru menolak dan mengamuk.

Melihat korban yang mengamuk, anaknya langsung pulang ke rumah. Di sisi lain, korban kembali duduk di depan warung kelontong.

"Hari Rabu pagi, seorang penjaga keamanan bernama Tesar Maulana mendapat laporan dari Masinis KRL ada orang yang ditabrak kereta di dekat Perum Villa Mutiara, Cibitung," kata Sutrisno.

Saksi Tesar bersama dengan penjaga warung selanjutnya datang ke lokasi. Setelah diidentifikasi, saksi yang datang lalu menyatakan bahwa korban adalah R, yang sebelumnya duduk dan diajak pulang oleh anaknya.

Saksi kemudian menelepon Polsek Cikarang Barat dan jenazah korban dibawa ke RSUD Kabupaten Bekasi untuk diserahkan ke keluarga.

"Korban meninggal dengan tubuh hancur dan kami sudah menyerahkan jasad korban ke keluarga agar jasad korban bisa langsung dimakamkan," ujar Sutrisno.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/02/16331121/diduga-depresi-wanita-paruh-baya-tewas-usai-menabrakkan-diri-ke-kereta

Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke