Salin Artikel

Abdul Hamid alias Pak Ogah: Sosok Humoris nan Tegas, Ayah Asuh Bagi Kerabat

BEKASI, KOMPAS.com - Abdul Hamid atau yang dikenal sebagai Pak Ogah berpulang.

Jasadnya telah dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Jatisari, Jatiasih, Kota Bekasi, pada Kamis (29/12/2022) siang.

Pengisi suara dari karakter legendaris Pak Ogah dalam acara Si Unyil itu, meninggal dunia di usianya yang ke 74 tahun.

Semasa hidupnya, almarhum Pak Ogah dikenal sebagai pribadi yang humoris namun tetap tegas.

Setidaknya itu yang disampaikan oleh Dono Arsiano, anak ketiga dari almarhum Abdul Hamid.

"Bapak itu orangnya lucu, kalau lagi kumpul, ada aja bahan lucunya. Sama anak-anaknya, dia orang yang tegas," jelas Dono di rumah duka di Perumahan Villa Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi, Kamis (29/12/2022).

Dono bercerita, ketegasan ayahnya selalu terlihat dari keinginan almarhum yang ingin keluarganya baik-baik saja.

Almarhum tidak ingin keluarganya bertengkar, baik dengan anggota keluarga yang lain atau bahkan dengan tetangga.

"Dia (almarhum) kepingin semua keluarganya akur, enggak ada yang ribut-ribut, antar kakak adik dan juga tetangga," jelas Dono.

Sosok motivator dan ayah asuh bagi kerabat

Kenangan tersendiri juga dimiliki oleh Alumni Sekolah Bintara (Seba) Polri/ASP 1993-1994 Kota Bekasi.

Ketua ASP 1993-1994 ASP Bekasi Kota Iptu Suhar menyebutkan, almarhum Abdul Hamid adalah sosok humoris dan motivator bagi dia dan rekan-rekannya.

Keharmonisan antara hubungan ASP 93-94 dengan almarhum Abdul Hamid bahkan sudah terjalin sejak puluhan tahun yang lalu.

"Beliau sebagai motivator, menyatukan ASP 93-94. Saat itu, beliau kami undang dalam pengisi acara perpisahan, saat itulah hubungan terus berkelanjutan," kata Suhar.

Semenjak pertemuan itu, relasi antar keduanya terus terjalin dengan baik. Sosok Pak Ogah bahkan dianggap sebagai orangtua asuh oleh ASP 1993-1994.

"ASP itu seluruh Indonesia. Berbagai lembaga pendidikan kepolisian itu banyak sekali. Di situlah kami bersatu dalam visi-misi, karena itu beliau kami anggap sebagai orangtua angkat, karena berhasil menyatukan kami semua," sebut Suhar.

Istri dari almarhum Abdul Hamid, Yuyun Widayanti, pun menuturkan hal yang sama.

Yuyun mengungkapkan, di masa-masa sulit, pihak keluarga masih terus berkomunikasi baik dengan ASP.

"Dari kepolisian angkatan 1993-1994 itu luar biasa. Pak Ogah masuk rumah sakit, mereka juga selalu bantu," ungkap Yuyun.

Isak tangis dan langit yang kelabu 

Adapun dalam prosesi pemakaman almarhum, suasana haru menyelimuti keluarga dan kerabat yang mengantarkan jenazah ke peristirahatan terakhir.

Prosesi pemakaman yang dimulai sejak pukul 12.55 WIB itu diiringi isak tangis keluarga dan kerabat yang berdatangan.

Jenazah dikebumikan di Blok G IA TPU Jatisari. Semerbak wangi kembang tercium saat jenazah Pak Ogah hendak diantarkan ke tempat peristirahatan terakhirnya.

Meski diiringi isak tangis, namun keluarga dan kerabat almarhum tampak saling menguatkan.

Tangis semakin pecah ketika tanah mulai menutupi jenazah Pak Ogah yang terbungkus kain kafan.

Empat orang petugas pun dengan segera menguburkan jasad Abdul Hamid.

Meski tidak turun hujan, langit yang berwarna biru berubah menjadi kelabu tatkala jenazah almarhum selesai dikebumikan.

Pukul 13.30 WIB, pemakaman Abdul Hamid selesai.

Keluarga langsung menaburkan kembang tujuh rupa, beberapa tangkai bunga, dan air mawar sebagai penghormatan terakhir.

Seusai dikebumikan, Dono pun meminta agar seluruh perbuatan ayahnya semasa hidup bisa dimaafkan dan almarhum bisa mendapat tempat terbaik setelah tutup usia.

"Saya minta doa ke semuanya, supaya dilapangkan kuburnya, ditempatkan di tempat terbaik. Minta doa juga buat Bapak," harap Dono.

Komplikasi

Abdul Hamid alias Pak Ogah meninggal dunia di RS Kartika Husada, Jatiasih, pada Rabu (29/12/2022) malam.

Pria yang memiliki 4 anak dan 5 cucu itu tutup usia setelah mengalami komplikasi penyakit yang ada di dalam tubuhnya.

Sang istri Yuyun Widayanti mengungkapkan, almarhum memang sudah berusaha melawan penyakit yang diderita empat tahun belakangan.

Yuyun menuturkan, ada sejumlah penyakit yang diderita suaminya. Penyakit itu tak kunjung sembuh dan membuat almarhum Abdul Hamid bolak-balik untuk dirawat.

"(Karena komplikasi). Awalnya itu memang ada penggumpalan dan penyumbatan di kepala, kolesterol juga," tutur dia.

Menjelang suaminya tutup usia, Yuyun bercerita bahwa almarhum Abdul Hamid sempat tak ingin dirawat meski kondisi tubuhnya terus menurun.

Yuyun menyebut, almarhum bahkan sempat marah ketika mengetahui pihak keluarga ingin membawanya kembali ke rumah sakit.

"(Sempat) dirawat 18 hari terus pulang, dirawat di rumah. Dalam seminggu itu dia masih biasa, tapi sedikit lemah. Tiga atau dua hari yang lalu, ibu mau sempat mau bawa ke RS lagi, tapi malah marah," ucap Yuyun.

Setelah dirawat, kondisi Abdul Hamid justru terus menurun hingga langsung diberikan berbagai alat bantu.

Setelah mencoba melawan rasa sakitnya selama beberapa jam, Abdul Hamid pun menghembuskan nafas terakhir.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/12/30/07295961/abdul-hamid-alias-pak-ogah-sosok-humoris-nan-tegas-ayah-asuh-bagi-kerabat

Terkini Lainnya

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Megapolitan
Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Megapolitan
'Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak...'

"Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak..."

Megapolitan
Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Megapolitan
Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Megapolitan
Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Megapolitan
Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Megapolitan
Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Megapolitan
Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Megapolitan
Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Megapolitan
Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Megapolitan
Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Megapolitan
Polres Tangsel Evakuasi 3 Korban Tewas Pesawat Latih yang Jatuh di BSD

Polres Tangsel Evakuasi 3 Korban Tewas Pesawat Latih yang Jatuh di BSD

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 2 Bakal Calon Wali Kota Bekasi, Salah Satunya Kader PDI-P

PSI Terima Pendaftaran 2 Bakal Calon Wali Kota Bekasi, Salah Satunya Kader PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke