JAKARTA, KOMPAS.com - Pembobolan akun mobile banking (m-banking) sebesar Rp 120 juta oleh pasangan suami-istri (pasutri) berinisial MI (36) dan NH (24) jadi pelajaran penting bagi masyarakat.
Pasangan tersebut membobol uang ratusan juta rupiah dari akun BRI Mobile yang terpasang pada telepon seluler (ponsel) yang mereka temukan di Mampang pada Jumat (9/12/2022) lalu.
Uang tersebut mereka jadikan modal untuk melangsungkan pernikahan di kampung halaman mereka di Purworejo, Jawa Tengah.
Pemimpin Cabang BRI Warung Buncit Pamadi Purno Widodo pun angkat bicara agar peristiwa tersebut tak terulang.
Agar rekening tabungan tetap aman, BRI menghimbau agar nasabah lebih berhati-hati dan menjaga kerahasiaan data pribadi & data perbankan.
Data yang dimaksud termasuk nomor rekening, nomor kartu, PIN, username dan password internet banking, hingga kode OTP (one time password).
"Kerahasiaan data tersebut harus dijaga dari orang lain termasuk yg mengatasnamakan BRI. Upaya tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya penyalahgunaan data perbankan nasabah," kata Pamadi.
Pamadi mengatakan, bila menghadapi kejadian kehilangan ponsel seperti korban pembobolan m-banking oleh pasutri yang kasusnya viral di atas, segera lakukan dua langkah antisipasi sebagai berikut untuk melindungi diri:
1. lakukan permintaan blokir rekening dengan menghubungi Contact BRI di 14017/1500017. Hal tersebut penting dilakukan untuk mengantisipasi penyalahgunaan BRImo oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
2. mengganti password email, social media, dan aplikasi penting lainnya untuk antisipasi kebocoran data pribadi lainnya.
"Kami juga menghimbau hal yang sama ke masyarakat umum bahwa modus penipuan perbankan juga dapat terjadi di bank manapun," kata Pamadi.
Kronologi pembobolan m-banking
Kasus ini bermula saat pasangan MI dan NH menemukan sebuah ponsel Samsung Galaxy A3 di kawasan Mampang pada Jumat (9/12/2022).
Kapolsek Mampang Prapatan, Kompol Mashuri, mengatakan, keduanya membuka ponsel tersebut dan melihat ada aplikasi m-banking, BRI Mobile. "Masuknya dengan cara lupa password," jelas Mashuri.
Setelah berhasil mengakses mobile banking di ponsel tersebut, kedua pelaku melihat nominal uang mencapai lebih dari Rp 120 juta dalam rekening tersebut.
Tergiur dengan nominal uang yang ada di m-banking tersebut, keduanya mentransfer Rp 120.637.000 ke rekening NH.
Setelah mendapatkan uang hasil curian, MI dan MH menggunakannya untuk keperluan biaya pernikahan mereka yang berlangsung di rumah NH di daerah Purworejo, Jawa Tengah, pada Minggu (25/12/2022).
Dibelanjakan untuk seserahan
Kanit Reskrim Polsek Mampang Prapatan AKP Budi Laksono mengatakan uang tersebut juga pasangan ini gunakan untuk membeli seserahan pernikahan dan membeli dua unit ponsel.
"MI dan NH membelikan seserahan berupa perhiasan dan sejumlah barang lain dari sebagian besar hasil uang curian hingga tinggal tersisa Rp 30 juta." ujar Budi.
Kedua pelaku ditangkap dua hari setelah menjalani pernikahan. Saat itu, MI dan NH baru saja tiba di Stasiun Pasar Senen, setelah melangsungkan resepsi di Purworejo.
"Ditangkap saat balik ke Jakarta, di Stasiun kereta Pasar Senen kami tangkap," ujar Budi.
Polisi menyita sejumlah barang bukti dari penangkapan MI dan NH, yakni empat ponsel, tiga kartu ATM, enam perhiasan emas, dan uang tunai Rp 5 juta.
(Penulis: Muhammad Isa Bustomi | Editor: Ihsanuddin, Nursita Sari)
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/12/31/18290111/agar-terhindar-modus-serupa-pasutri-yang-bobol-m-banking-kerahasiaan-data