Salin Artikel

Ketika Cemburu Bikin Gelap Mata, Sulistyo Habisi Nyawa Istri dan Tak Menyesal

JAKARTA, KOMPAS.com - Sulistyo (60) tega menusuk istrinya, Fetty (38), hingga tewas karena cemburu dan sakit hati.

Insiden ini terjadi di kamar lantai dua sebuah penginapan di Kelurahan Pinang Ranti, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, pada Senin (20/2/2023) sekitar pukul 14.00 WIB.

Kapolsek Makasar Kompol Zaini Abdillah sebelumnya mengatakan, pelaku dan korban diduga pasangan suami istri.

Fetty diduga berselingkuh sehingga membuat Sulistyo cemburu. Rasa cemburu itu mendorong Sulistyo membunuh istrinya.

"Lebih kurang kalau kami lihat dari pisau yang dia bawa dan lain-lain, pembunuhan sudah direncanakan sama si pelaku," kata Zaini di lokasi, Senin.

Sulistyo mengamini hal itu saat diamankan untuk sementara waktu di Mapolsek Makasar.

Ia menjelaskan, rasa nekatnya untuk membunuh sang istri timbul akibat kecemburuan dan kekesalannya yang sering diselingkuhi.

"Dia sering gonta-ganti laki-laki. Emang sudah saya rencanain untuk bunuh korban, sudah direncanain selama satu minggu," kata Sulistyo, Senin.

 

Teriakan sempat terdengar dari dalam kamar

Seorang saksi bernama Kuswandi mengatakan, ia mendengar suara Fetty berteriak kesakitan saat mengerjakan pekerjaan bangunan di area penginapan itu.

"Enggak lama, saya turun, tapi buat ambil bahan (bangunan). Pas mau potong gipsum, pelaku keluar kamar," kata Kuswandi di lokasi, Senin.

Pada saat itu, ia sempat melihat Sulistyo keluar kamar secara tergesa-gesa dengan kaki berlumuran darah.

"Saya tanya kenapa kakinya berdarah-darah. Katanya kakinya sobek, tapi saya enggak lihat ada sobekan," imbuh Kuswandi.

Kuswandi lalu bertanya Sulistyo hendak pergi ke mana dan dijawab ingin membeli nasi.

Namun, Kuswandi tak langsung memercayai pernyataan pelaku. Terlebih, Kuswandi sebelumnya mendengar suara wanita berteriak kesakitan.

Kuswandi kemudian membuka pintu kamar yang ditempati pelaku.

Ketika mengintip ke dalam, Kuswandi melihat Fetty terbaring di lantai salah satu sisi tempat tidur. Tubuh korban sudah berlumuran darah dan tidak bernyawa.

Kuswandi dan sejumlah orang langsung menangkap pelaku dan menginterogasinya.

"Kami tanyain, katanya pelaku yang bunuh. Pengakuannya, korban istri sahnya yang suka main cowok terus," ungkap Kuswandi.

"Dia bawa pisau dan bilang korban ditusuk-tusuk. Katanya pelaku mau menyerahkan diri ke Polsek," sambung Kuswandi.

Namun, sudah ada yang melaporkan pembunuhan itu ke Polsek Makasar. Petugas pun segera datang dan menangkap pelaku.

Imbas dari penusukan yang dilakukan Sulistyo, Fetty tewas di tempat dan mengalami banyak luka tusuk.

"Korban mengalami banyak luka tusuk di perut, kaki, paha, terus di leher, dan beberapa di punggung juga ada luka," ungkap Zaini.

Zaini berujar, informasi lebih terperinci mengenai luka yang dialami korban dapat diketahui setelah hasil visum keluar.

 

Tidak menyesali perbuatannya

Sulistyo menambahkan, ia merasa kesal lantaran sudah mengeluarkan banyak uang selama lima tahun berhubungan dengan Fetty.

Ia bahkan mengaku sampai tidak pulang ke kampung halamannya lantaran selalu mengurus Fetty.

Walhasil, ia tidak menyesali perbuatannya yang telah menusuk Fetty secara membabi buta dengan sebilah pisau.

"Saya enggak menyesal sudah bunuh korban. Saya justru puas karena dia sudah sering nyakitin hati saya," ungkap Sulistyo.

Saat ini, Sulistyo sedang diamankan untuk sementara waktu di Mapolsek Makasar untuk pemeriksaan lebih lanjut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/02/21/09002641/ketika-cemburu-bikin-gelap-mata-sulistyo-habisi-nyawa-istri-dan-tak

Terkini Lainnya

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

Megapolitan
8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

Megapolitan
Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Megapolitan
Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke