Anak Iriana, Sulistiawati (44), mengungkapkan bahwa ibunya memiliki tabungan haji sebesar Rp 120 juta yang ikut ludes terbakar.
"Duit Rp 120 juta untuk pelunasan haji ludes terbakar, tidak ada yang tersisa. Uang ditaruh di kaleng," ujar dia di Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Minggu.
Sulistiawati menuturkan, uang itu berada di dalam kaleng biskuit. Iriana selalu menaruhnya di kamar tidur depan, tepat di bawah dipan.
"Uangnya masih ada di kaleng, tapi hancur. Kayak koran dibakar. Kalengnya masih di kamar depan," kata Sulistiawati.
Menurut Sulistiawati, ibunya sudah menabung sejak lama. Sebab, nominal itu tidak hanya untuk pelunasan biaya haji, juga modal berdagang.
Barang lainnya turut dilahap api
Selain uang milik ibunya, Sulistiawati juga kehilangan salah satu motornya.
Akibat tersambar kobaran api yang besar, motor itu kini hanya tinggal rangkanya saja.
"Emas juga belum ketemu. Ada kalung dan cincin. Cuma satu aja yang ketemu, baru gelang. Masih dalam kondisi utuh, cuma ada bekas hitam yang digosok hilang," jelas dia.
Sementara harta benda lainnya, termasuk ponsel para anggota keluarga, juga tak tersisa karena terbakar.
"Saat kejadian enggak sempat mengamankan harta benda. Pada fokus nyelametin diri," imbuh Sulistiawati.
Jenazah yang teridentifikasi
Karumkit RS Polri Kramatjati Brigjen Hariyanto mengungkapkan, jenazah dengan nomor PM016 teridentifikasi sebagai Iriana (61).
Adapun jenazah bernomor PM016 merupakan salah satu korban kebakaran Depo Pertamina, Plumpang, pada Jumat (5/3/2023) malam.
"Jenazah dengan nomor PM016 teridentifikasi sebagai Iriana," kata Hariyanto di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Minggu.
Iriana tercatat sebagai warga Kampung Bendungan Melayu, RT 006/RW 001, Desa Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara.
Hariyanto menjelaskan, pihaknya berhasil mengidentifikasi jasad Iriana melalui pemeriksaan sidik jari, gigi, dan rekam medis.
Kapus Inafis Brigjen Pol Mashudi menuturkan, sidik jari diperiksa dari jempol kiri Iriana.
Ia melanjutkan, perbandingan manual juga dilakukan ketika memeriksa sidik jari Iriana.
"Kami cocokkan dengan database kependudukan, dan kami yakini bahwa jenazah bernomor PM016 itu teridentifikasi atas nama Iriana," tegas Mashudi.
Iriana merupakan salah satu dari tiga jenazah yang sudah teridentifikasi.
Sebelumnya, dua jenazah yang teridentifikasi lebih dulu adalah Fahrul Hidayatulah (28) dan Muhammad Bukhori (41).
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/05/22161271/tabungan-haji-rp-120-juta-milik-korban-kebakaran-depo-pertamina-plumpang