Salin Artikel

Kala Makam di TPU Semper Rata dengan Banjir, Peziarah Hanya Bisa Tabur Bunga di Atas Air...

JAKARTA, KOMPAS.com - Tempat Pemakaman Umum (TPU) Semper, Cilincing, Jakarta Utara, tergenang banjir saat banyak peziarah datang, Rabu (22/3/2022) siang.

Ada blok makam yang tidak kebanjiran, tetapi ada juga area makam yang tergenang banjir. Bahkan, beberapa makam tak terlihat karena terendam air.

Ketinggian air yang menggenang makam di kawasan tersebut sekitar satu meter.

Salah satu pengunjung, Anto (36), datang bersama istri dan ibunya untuk berziarah ke makam mertuanya.

"Itu di sebelah tengah (sambil menunjuk ke arah makam yang tergenang banjir)," ujar Anto saat ditemui di lokasi.

Peziarah tabur bunga di atas air

Makam mertua Anto sampai tak terlihat akibat terendam banjir. Oleh karena itu, ia dan istrinya menaburkan bunga ke atas air serta membaca doa dalam hati.

Saat menaburkan bunga, istri Anto terlihat menahan tangis sambil melihat ke arah makam orangtuanya yang tidak terlihat.

Menurut Anto, banjir sudah lama menggenangi makam mertuanya. Ia hanya bisa menaburkan bunga dari pinggir area yang tidak tergenang banjir.

"Ya kami enggak bisa ke sana, jadi tabur (bunga) dari sini saja," terang dia.

Anto mengatakan, banjir yang melanda beberapa blad di kawasan TPU Semper ini sudah berlangsung lama.

Menurut dia, jika hujan deras melanda kawasan ini, air banjir dapat lebih tinggi daripada saat ini.

"Sudah lama ini banjirnya, kalau hujan bisa lebih tinggi lagi (airnya)," kata dia.

Dataran yang rendah

Ditemui terpisah, Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) TPU Semper, Jakarta Utara, Sukino mengatakan, sebagian area TPU Semper terendam banjir akibat rendahnya dataran area tersebut.

"Itu terkendala secara geografis, TPU Semper hanya sedikit lebih tinggi dari permukaan laut. Jadi kalau turun hujan, jalan air dari sebelah selatan ke arah Kali Gendong dan sebelah utara sama juga," kata Sukino saat ditemui di lokasi.

Selain itu, saat air laut pasang, air dari beberapa sungai menjadi tersumbat bermuara ke laut sehingga menyebabkan TPU ini terkena imbasnya.

"Ketika air laut pasang, kendalanya air dari sungai jadi tersumbat, menggenang, itu yang jadi kendala ya," tambah dia.

Menurut Sukino, ada sekitar 3-4 blad atau total sekitar 1.200 makam yang terkena imbas banjir ini.

"Kalau di sini yang terdampak banjir sekitar 3-4 blad. Satu blad dibikin 400 makam, ada 1.200 petak makam yang terdampak," tutur dia.

Kata Sukino, banjir saat ini terjadi akibat musim hujan. Menurut dia, banjir sempat surut setelah disedot pompa.

"Mulai saat turun hujan saja (banjirnya), Januari kemarinlah, cuma sempat kering sedikit karena dilakukan penyedotan air di beberapa tempat," jelas dia.

Rencananya, TPU Semper akan direvitalisasi oleh Sudin SDA Jakarta Utara

Sukino mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi langsung dengan Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Utara, untuk melakukan revitalisasi.

Hal itu dilakukan untuk mengatasi masalah banjir, yang sudah menggenang makam-makam di kawasan tersebut setinggi kurang lebih satu meter.

Ia mengatakan, pihak pengelola TPU Semper sudah melakukan rapat koordinasi dengan pihak Sudin SDA.

Dari rapat tersebut, kata dia, ada perencanaan terhadap pengurukan di kawasan ini pada April 2023.

"Itu hasil dari rapat, ada rencana di bulan April-lah, pelaksanaan pengurukan secara bertahap entah dimulainya dari mana," ujar dia.

Selanjutnya, untuk mencegah aliran air masuk ke TPU Semper karena datarannya rendah, pihak Sudin SDA akan membuat sheet pile atau turap di Sungai Begog.

"Nah kedua, akan ada pembuatan sheet pile di Sungai Begog," jelas dia.

Selanjutnya, Sudin SDA juga akan membuat rumah pompa di Sungai Bulak Cabe yang berfungsi untuk mencegah banjir masuk ke TPU Semper.

"Yang ketiga akan dibuat rumah pompa, itu yang dekat dengan Sungai Bulak Cabe," tutur dia.

Kata Sukino, alat-alat yang sudah ada seperti pompa yang kurang maksimal juga akan ditambah.

"Jadi yang sekarang ada ini kurang maksimal hasilnya. Mungkin nanti akan dibuat secara manual, itu saja sih," terang Sukino.

Menurut dia, pelaksanaan revitalisasi tersebut akan berjalan di bulan Mei 2023.

"Pelaksanaan di bulan Mei, dilakukan secara bertahap," pungkas dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/23/07001661/kala-makam-di-tpu-semper-rata-dengan-banjir-peziarah-hanya-bisa-tabur

Terkini Lainnya

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca Lebaran

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca Lebaran

Megapolitan
Oknum Diduga Terima Setoran dari 'Pak Ogah' di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Oknum Diduga Terima Setoran dari "Pak Ogah" di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Megapolitan
Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Megapolitan
Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Megapolitan
Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Megapolitan
Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke