Salin Artikel

Nyaris Tengah Malam, Manggarai-Pancoran-Pasar Minggu Macet Parah!

JAKARTA, KOMPAS.com - Kemacetan panjang terjadi di jalan raya arah Manggarai menuju Pancoran, melalui Jalan Saharjo, Jakarta Selatan, Jumat (14/4/2023) malam.

Kemacetan menyebabkan kendaraan hanya mampu melaju dengan kecepatan 10 km/jam.

"Laju kendaraan jadi tersendat, setiap 5 meter berhenti, terus baru jalan 2 meter berhenti," keluh Bian, seorang pengendara mobil yang terjebak kemacetan di Jalan Saharjo malam ini.

Menurut Bian, kemacetan dari arah Manggarai terus mengular hingga ke wilayah Pancoran menuju Pasar Minggu. Kemacetan, kata dia, bukannya terurai, melainkan semakin menjadi.

"Nah ini macet lebih parah nih, di Jalan Raya Pasar Minggu. Jeda waktu mobil berhenti lebih lama dibandingkan dengan mobil jalan," ucap dia.

Tak hanya kendaraan roda empat yang lajunya tersendat. Menurut laporan Bian, pengendara sepeda motor yang biasanya bisa menyelip pun tampak tak bisa berkutik di tengah kemacetan malam ini.

"Dari Pancoran ke Pasar Minggu bukan cuma mobil aja yang enggak bergerak, tapi motor juga sulit gerak karena saking padatnya," ujar dia.

"Motor ambil jalur di sebelah kiri juga antre panjang," imbuh Bian.

Di satu sisi, ketika klakson kendaraan saling bersahutan di tengah kondisi macet, Bian mengatakan bahwa petugas polisi hanya tampak di perempatan Pancoran, selebihnya tak ada satu pun yang bertugas mengurai kemacetan.

Bian mengaku tak habis pikir bahwa kemacetan di Ibu Kota masih terjadi jelang tengah malam.

"Ini masalahnya sudah jam 22.30, gila nih Jakarta sudah jam segini masih aja macet," kata dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/04/14/22594731/nyaris-tengah-malam-manggarai-pancoran-pasar-minggu-macet-parah

Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke