Salin Artikel

Mengenal Syarif, Bocah 8 Tahun yang Pandu Pengunjung Saksikan Gerhana Matahari di TIM

JAKARTA, KOMPAS.com - Bocah cilik bernama Syarif (8) ikut serta dalam kegiatan di Taman Ismail Marzuki hari ini saat momen gerhana matahari. 

Bukan sebagai pengunjung, Syarif justru menjadi pemandu para pengunjung yang ingin menyaksikan momen tersebut. 

Meski masih berusia 8 tahun, Syarif sudah tergabung sebagai anggota Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ).

Kepada Kompas.com, dia antusias bercerita tugasnya dalam mengatur teleskop untuk membantu pengunjung yang ingin melihat gerhana.

“Di sini aku ngelakuin balancing (penyeimbangan) teleskop, merakit, dan mempersiapkan teleskop,” kata Syarif, sumringah.

Bocah asal Pondok Bambu itu mengaku bisa mengoperasikan teleskop sejak usianya masih balita.

“Jelas bisa (pakai teleskop). Aku punya di rumah. Bisa dibilang diajarin sama orangtuaku,” tutur dia.

Sambil diwawancara, Syarif menunjukkan bagian-bagian yang ada pada teleskop.

“Ini slow motion buat gerakinnya dikit kecil. Ini juga slow motion, arahnya beda-beda. Ini untuk belokan, ini untuk atas bawah. Kalau ini untuk lihat, tapi enggak boleh dipegang karena nanti bisa berubah posisinya,” papar Syarif sambil menggerakkan teleskop yang dijaganya, teleskop nomor lima.

“Ini tabung pertama, ini eye-piece, ini untuk pengatur fokus, ini bandul dan batang bandul,” sambung dia.

Syarif telah hapal kebanyakan dari bagian-bagian teknis teleskop tersebut.

“Ini diimpor dari Eropa yang ada bintang polaris. Biasanya ini diarahin ke bintang polaris teropongnya,” jelas Syarif.

Syarif mengaku senang dapat menjadi bagian dari kegiatan menyaksikan fenomena alam di TIM itu. 

Sekitar 2.500 orang menonton gerhana matahari hibrida di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Kamis (20/4/2023). Jumlah tersebut melampaui perkiraan pengelola.

“Seperti kita ketahui, antusiasmenya cukup tinggi. Malah justru kami kira sedikit karena mendekati orang pada mudik,” kata Humas Planetarium Jakarta Eko Wahyuwibowo kepada awak media di lokasi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/04/20/17043931/mengenal-syarif-bocah-8-tahun-yang-pandu-pengunjung-saksikan-gerhana

Terkini Lainnya

Warga: Petugas Jasa Marga Tak Pernah Mengecek Kondisi JPO yang Berlubang di Jatiasih

Warga: Petugas Jasa Marga Tak Pernah Mengecek Kondisi JPO yang Berlubang di Jatiasih

Megapolitan
Jumlah Pemilih di Pilkada Kota Bogor Bertambah, KPU Mutakhirkan Data

Jumlah Pemilih di Pilkada Kota Bogor Bertambah, KPU Mutakhirkan Data

Megapolitan
Bocah Jatuh dari JPO ke Tol JORR Cikunir, Korban Diduga Pemburu Klakson “Telolet”

Bocah Jatuh dari JPO ke Tol JORR Cikunir, Korban Diduga Pemburu Klakson “Telolet”

Megapolitan
Kemenkes Bakal Revitalisasi Tiga Rumah Sakit Besar di Jakarta agar Terintegrasi Ruang Publik

Kemenkes Bakal Revitalisasi Tiga Rumah Sakit Besar di Jakarta agar Terintegrasi Ruang Publik

Megapolitan
Aji Jaya Bintara Siap Maju pada Pilkada Bogor, Akui Dapat Restu Prabowo

Aji Jaya Bintara Siap Maju pada Pilkada Bogor, Akui Dapat Restu Prabowo

Megapolitan
Ibu yang Cabuli Anak di Tangsel Dijerat Pasal Berlapis

Ibu yang Cabuli Anak di Tangsel Dijerat Pasal Berlapis

Megapolitan
Kondisi JPO di Jatiasih yang Buat Bocah Jatuh ke Jalan Tol, Kawat Berlubang Ditambal Tali Tambang

Kondisi JPO di Jatiasih yang Buat Bocah Jatuh ke Jalan Tol, Kawat Berlubang Ditambal Tali Tambang

Megapolitan
Warga Sebut Kawat JPO Jatiasih Berlubang karena Pemasangan Reklame

Warga Sebut Kawat JPO Jatiasih Berlubang karena Pemasangan Reklame

Megapolitan
Ibu di Tangsel Cabuli Anak Kandungnya Sendiri

Ibu di Tangsel Cabuli Anak Kandungnya Sendiri

Megapolitan
Diduga Cabuli Muridnya, Pelatih Les Renang di Bogor Ditangkap

Diduga Cabuli Muridnya, Pelatih Les Renang di Bogor Ditangkap

Megapolitan
Laman PPDB Depok Gangguan di Hari Pertama karena Pendaftaran TK, SD, dan SMP Digabung di Satu 'Website'

Laman PPDB Depok Gangguan di Hari Pertama karena Pendaftaran TK, SD, dan SMP Digabung di Satu "Website"

Megapolitan
Bocah di Jatiasih Tewas Usai Terjatuh dari JPO ke Jalan Tol

Bocah di Jatiasih Tewas Usai Terjatuh dari JPO ke Jalan Tol

Megapolitan
Cabuli Anak Sendiri, Ibu di Tangsel Mengaku Disuruh Kenalan dari Facebook

Cabuli Anak Sendiri, Ibu di Tangsel Mengaku Disuruh Kenalan dari Facebook

Megapolitan
Transjakarta Modifikasi Rute 1B dan 2P supaya Terintegrasi ke MRT hingga KRL

Transjakarta Modifikasi Rute 1B dan 2P supaya Terintegrasi ke MRT hingga KRL

Megapolitan
Banyak Pengendara Gunakan Pelat Dinas Palsu, Sosiolog: Menunjukkan Adanya Arogansi dan Kecemburuan Sosial

Banyak Pengendara Gunakan Pelat Dinas Palsu, Sosiolog: Menunjukkan Adanya Arogansi dan Kecemburuan Sosial

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke