Salin Artikel

Indeks Sinar UV di Jakarta Capai Level Bahaya, Ini Dampaknya Bagi Kesehatan…

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan bahwa indeks sinar ultraviolet (UV) di sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Jakarta, ada di level 8-10 atau berisiko bahaya sangat tinggi belakangan ini.

Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan pada kulit dan mata.

Untuk itu, BMKG mengimbau setiap orang untuk mengindari paparan sinar matahari langsung.

"Diperlukan tindakan pencegahan ekstra karena kulit dan mata dapat rusak rusak dan terbakar dengan cepat," tulis BMKG, dikutip Selasa (25/4/2023).

BMKG mengimbau masyarakat untuk meminimalkan waktu di bawah paparan matahari antara pukul 10.00 pagi hingga pukul 16.00 sore.

"Tetap di tempat teduh pada saat matahari terik siang hari," tulis BMKG.

Selain itu, masyarakat juga diminta untuk mengenakan pakaian pelindung matahari, topi lebar, dan kacamata hitam yang menghalangi sinar UV, pada saat berada di luar ruangan.

Masyarakat juga diimbau untuk mengoleskan cairan pelembab tabir surya SPF 30+ setiap 2 jam bahkan pada hari berawan, setelah berenang, atau berkeringat.

Dikutip dari Alodokter.com, sinar UV sejatinya dibutuhkan oleh tubuh untuk memproduksi vitamin D.

Vitamin ini berfungsi untuk meningkatkan kekuatan tulang dan gigi, serta membantu penyerapan kalsium dalam tubuh.

Kendati demikian, sinar UV hanya akan bermanfaat bagi tubuh selama diperoleh dalam jumlah yang cukup.

Jika berlebihan, sinar UV justru akan merusak jaringan tubuh, bahkan meningkatkan risiko terjadinya penyakit tertentu.

Dampak negatif sinar UV berlebih

Kulit terbakar (sunburn) adalah dampak yang paling umum terjadi ketika Anda terlalu sering terpapar sinar UV.

Kondisi ini dapat membuat kulit tampak kemerahan, serta terasa hangat dan nyeri ketika disentuh.

Gejala sunburn umumnya muncul dalam waktu beberapa jam setelah kulit terpapar sinar UV secara berlebihan, tetapi bisa juga 1–2 hari kemudian.

Mata juga perlu perlindungan ekstra di bawah papara sinar UV.

Mata merupakan salah satu organ yang paling rentan mengalami kerusakan jika sering terpapar sinar UV.

Paparan sinar UV berlebih bisa menyebabkan penurunan kemampuan melihat warna, penglihatan kabur, atau bahkan kebutaan permanen.

Paparan sinar UV berlebih merupakan salah satu penyebab paling umum dari kanker kulit, terutama jenis kanker karsinoma sel basal dan karsinoma sel skuamosa.

Biasanya, sel kanker terbentuk di bagian tubuh yang memang sering terpapar sinar matahari, seperti wajah, leher, dan tangan.

Jika tidak segera ditangani, kanker dapat menyebar ke bagian kulit lain dan bahkan organ dalam tubuh. Meski jarang terjadi, kondisi ini tergolong berbahaya dan dapat mengancam nyawa.

(Kompas.com: Larissa Huda/ Alodokter.com: dr. Kevin Adrian)

Sebagian artikel ini telah tayang di Alodokter.com dengan judul “Dampak Paparan Sinar UV jika Berlebihan”

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/04/26/17372001/indeks-sinar-uv-di-jakarta-capai-level-bahaya-ini-dampaknya-bagi

Terkini Lainnya

Jalan Margonda Macet Parah Sabtu Malam, Pengendara Buka Pembatas Jalan dan Lawan Arah

Jalan Margonda Macet Parah Sabtu Malam, Pengendara Buka Pembatas Jalan dan Lawan Arah

Megapolitan
Polisi Tangkap Pencopet yang Beraksi di Kerumunan Acara Hari Jadi Bogor

Polisi Tangkap Pencopet yang Beraksi di Kerumunan Acara Hari Jadi Bogor

Megapolitan
'Horor' di Margonda Kemarin Sore: Saat Pohon Tumbang, Macet, dan Banjir Jadi Satu

"Horor" di Margonda Kemarin Sore: Saat Pohon Tumbang, Macet, dan Banjir Jadi Satu

Megapolitan
Antusias Warga Berebut Hasil Bumi di Dongdang pada Hari Jadi Bogor, Senang meski Kaki Terinjak

Antusias Warga Berebut Hasil Bumi di Dongdang pada Hari Jadi Bogor, Senang meski Kaki Terinjak

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Mengaku Siap jika Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota

Ketua DPRD Kota Bogor Mengaku Siap jika Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota

Megapolitan
Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

Megapolitan
Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Megapolitan
Warga Ajak 'Selfie' Polisi Berkuda dan Polisi Satwa di CFD

Warga Ajak "Selfie" Polisi Berkuda dan Polisi Satwa di CFD

Megapolitan
Sambut HUT Ke-542 Bogor, Ratusan Orang Ikut Lomba Lari Lintasi Sawah dan Gunung

Sambut HUT Ke-542 Bogor, Ratusan Orang Ikut Lomba Lari Lintasi Sawah dan Gunung

Megapolitan
Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Megapolitan
Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Megapolitan
Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Megapolitan
Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Megapolitan
Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke