JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga Asiah Shinta Dewi Hasibuan melalui kuasa hukumnya, Hotman Paris Hutapea, melayangkan somasi terhadap pihak Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Sebagai informasi, Asiah merupakan perempuan yang jenazahnya ditemukan di Bandara Kualanamu pada Kamis (27/4/2023) setelah tercium aroma tidak sedap di area salah satu lift.
"Kami pertama akan membuat somasi," ucap Hotman saat ditemui di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Selasa (5/4/2023).
Hotman mengungkapkan enam nama perusahaan terkait Bandara Kualanamu yang disomasi.
"PT Angkasa Pura II, PT Angkasa Pura Aviasi, PT Angkasa Pura Solusi, kemudian pihak asing adalah GMR Airport Limited, GMR Airport Consortium, satu lagi perusahaan Perancis yaitu Aéroports de Paris," tutur Hotman.
Pria yang sudah menggeluti profesi pengacara selama 40 tahun ini juga mengungkapkan alasan keluarga Asiah melayangkan somasi.
"Kami mau kirim somasi dulu, karena sampai hari ini belum ada penjelasan resmi atau tidak ada keluarga belum didatangi oleh pihak yang berwenang dalam pengelolaan bandara. Jadi kami somasi dulu," tutur Hotman.
Jika somasi tidak diindahkan, Hotman bakal mengambil langkah hukum selanjutnya, baik pidana maupun perdata.
Untuk diketahui, saat ini perkara penemuan mayat Asiah di Bandara Kualanamu tengah ditangani oleh Polresta Deli Serdang dengan laporan polisi tipe A.
Diberitakan sebelumnya, mayat Asiah ditemukan di bawah lantai dasar lift di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang Sumatera Utara pada Kamis (27/4/2023).
Penemuan mayat mendiang Asiah ini bermula dari petugas Aviation Security (Avsec) bandara mencium bau tidak sedap pada Kamis pukul 16.00 WIB.
Kapolresta Deli Serdang Kombes Pol Irsan Sinuhaji mengungkapkan, berdasarkan hasil rekaman CCTV atau kamera pengawas, Asiah terjatuh dari lift.
Meski demikian, Irsan menegaskan, penyebab pasti yang membuat korban meninggal dunia masih menunggu hasil pemeriksaan forensik.
Sementara itu, sebelum mengalami insiden ini, Asiah sempat mengantarkan keluarganya yang hendak pergi ke luar negeri. Ia tiba di Bandara Kualanamu pada Senin (24/4/2023) pukul 20.30 WIB.
Berdasarkan rekaman CCTV, korban naik lift seorang diri menuju lantai 2. Saat tiba, ia mengira pintu lift di hadapannya tidak terbuka dan rusak. Padahal, akses keluar berada di pintu yang ada di belakangnya.
Asiah sempat menelepon keponakannya dan mengabarkan bahwa ia terjebak di dalam lift. Di saat itulah, dia memencet tombol dan berusaha membuka pintu lift menggunakan tangan kirinya.
Saat pintu terbuka, Asiah tidak melihat arah depan hingga akhirnya terjatuh ke celah sempit lift.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/02/13032221/keluarga-asiah-layangkan-somasi-ke-6-perusahaan-terkait-bandara-kualanamu