Salin Artikel

Pakar Sarankan MUI Tambah Instrumen Pengamanan Pascainsiden Penembakan

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel menyarankan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menambah instrumen pengamanan di Kantor MUI Pusat pascainsiden penembakan 2 Mei 2023.

“Untuk meningkatkan keamanan kantor MUI tidak harus dengan menambah personil,” kata Reza saat diwawancarai Kompas.com di Kantor MUI Pusat, Menteng, Senin (8/5/2023).

“Tapi menambah instrumen seperti X-Ray, atau pintu detektor logam, kamera CCTV, atau Polri (bisa) sering-sering patroli di depan (kawasan Kantor MUI),” sambung dia.

Menanggapi hal itu, Ketua Bidang Dakwah dan Ukhwah MUI Kiyai Cholil mengatakan, memang banyak permintaan untuk memperketat keamanan Kantor MUI Pusat.

Di sisi lain, Cholil menilai, keberadaan keamanan tambahan dapat berpotensi memengaruhi layanan umat yang dilakukan terhadap masyarakat dari berbagai kalangan.

“Bagaimana kita tetap berbaur dengan masyarakat, di saat bersamaan kita juga tidak menghilangkan keamanan kita. Jangan sampai demi keamanan, lalu umat tidak bisa mengakses MUI,” ujar Cholil.

Pelayanan umat, menurut Cholil, harus dibuat mudah. Apalagi dengan strata sosial umat yang berbeda-beda.

“Ada yang kagok kalau ada keamanan. Itulah yang kita sedang pikirkan. Bagaimana meningkatkan keamanan, tapi bagaimana keamanan tidak membuat orang ribet atau menjadi jauh dari MUI,” tutup dia.

Pelaku bernama Mustopa (60) menembakkan senjata yang diduga airsoft gun dan menyebabkan satu korban tertembak di bagian punggung.

Sementara korban yang lain terkena serpihan kaca yang pecah akibat peluru hingga terluka.

Korban kemudian dibawa ke RS Agung Manggarai untuk mendapatkan perawatan.

Di sisi lain, pelaku pingsan dan dibawa ke Puskesmas Menteng setelah diamankan oleh Polsek Menteng.

Pada saat diperiksa oleh dokter, pelaku dinyatakan meninggal dunia.

Terkini Polda Metro Jaya memastikan pelaku penembakan kantor pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) meninggal dunia karena serangan jantung.

Kesimpulan itu didapat oleh tim kedokteran forensik setelah melakukan otopsi dan pemeriksaan mendalam terhadap jenazah pelaku di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/08/22451561/pakar-sarankan-mui-tambah-instrumen-pengamanan-pascainsiden-penembakan

Terkini Lainnya

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke