Salin Artikel

Main di Bantaran Kali Pondok Aren Berujung Petaka, Bocah Tewas Terseret Arus...

Niat RAP berenang sambil bermain bersama teman-teman justru menjadi malapetaka. RAP tergelincir, kemudian terseret arus, Selasa (9/5/2023) sore.

Sejak RAP dinyatakan hilang, tim SAR gabungan menyisir bantaran kali sejauh beberapa kilometer, tetapi korban tak kunjung ditemukan.

Bocah laki-laki yang duduk di bangku SD itu baru ditemukan esok harinya dalam kondisi meninggal dunia.

Penyebab hanyut

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Tangsel M Faridzal Gumay mengatakan, korban hanyut diduga karena terpeleset.

Namun, hal itu belum bisa dipastikan kembali lantaran saksi-saksi yang merupakan teman korban belum bisa dimintai keterangan.

Saksi langsung lari ketakutan saat korban terseret arus.

"Kronologi sedang bermain, tetapi tidak diketahui terpeleset atau bagaimana karena teman korban saat ini kabur ketakutan," kata Gumay.

Terjunkan tim SAR

RAP terseret arus sekitar pukul 15.30 WIB. Pada pukul 15.54 WIB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangsel menerima laporan warga terkait kabar hanyutnya RAP.

Kepala Kantor SAR Jakarta selaku SAR Mission Coordinator (SMC) dalam operasi SAR Fazzli mengatakan, puluhan tim dikerahkan untuk mencari RAP.

Upaya yang dilakukan, yakni menyisir dari permukaan air menggunakan dua perahu dan menerjunkan dua penyelam dari Basarnas.

"Penyisiran menggunakan rubber boat di sepanjang saluran kali," kata Fazzli.

"Kurang lebih ada puluhan personel SAR gabungan terlibat dalam pencarian dari Kantor SAR Jakarta, Polsek Pondok Aren, BPBD Tangerang Selatan," imbuh dia.

Ditemukan 2 kilometer dari lokasi kejadian

Jasad RAP ditemukan dalam kondisi telentang sejauh dua kilometer dari titik hanyut.

Tim SAR gabungan berhasil menemukan korban di bantaran sungai kawasan Villa Japos, Pondok Aren, Rabu pagi.

"Korban ditemukan pada pukul 07.50 WIB dalam kondisi telentang di bantaran kali kawasan Villa Japos," kata Fazzli.

Jasad RAP langsung diserahkan kepada pihak keluarga. Keluarga korban menolak RAP diotopsi untuk mengungkap penyebab kematiannya.

"Korban ditemukan oleh tim SAR gabungan pada pagi tadi. Kemudian, jenazah langsung kami bawa menuju rumah duka untuk diserahkan kepada pihak keluarga," kata Fazzli.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/11/09161731/main-di-bantaran-kali-pondok-aren-berujung-petaka-bocah-tewas-terseret

Terkini Lainnya

Soal Potongan Tapera, Karyawan: Yang Gajinya Besar Enggak Berasa, Kalau Saya Berat...

Soal Potongan Tapera, Karyawan: Yang Gajinya Besar Enggak Berasa, Kalau Saya Berat...

Megapolitan
Tak Hanya Pembunuhan Berencana, Panca Darmansyah Juga Didakwa Pasal KDRT

Tak Hanya Pembunuhan Berencana, Panca Darmansyah Juga Didakwa Pasal KDRT

Megapolitan
Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai: Pendapatan Segitu Saja Malah Dipotong Melulu

Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai: Pendapatan Segitu Saja Malah Dipotong Melulu

Megapolitan
Jaksa: Panca Darmansyah Lakukan KDRT ke Istri karena Cemburu

Jaksa: Panca Darmansyah Lakukan KDRT ke Istri karena Cemburu

Megapolitan
Tutup Akses Jalan Rumah Warga, Ketua RT di Bekasi: Dia Tak Izin, ini Tanah Saya

Tutup Akses Jalan Rumah Warga, Ketua RT di Bekasi: Dia Tak Izin, ini Tanah Saya

Megapolitan
DPW PSI Terima Berkas Pendaftaran Achmad Sajili sebagai Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

DPW PSI Terima Berkas Pendaftaran Achmad Sajili sebagai Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Megapolitan
Protes Iuran Tapera, Karyawan Swasta: Kami Sudah Banyak Potongan!

Protes Iuran Tapera, Karyawan Swasta: Kami Sudah Banyak Potongan!

Megapolitan
Pegi Jadi Tersangka, Kakak Kandung Vina: Selidiki Dulu Lebih Lanjut!

Pegi Jadi Tersangka, Kakak Kandung Vina: Selidiki Dulu Lebih Lanjut!

Megapolitan
Panca Darmansyah Didakwa Pembunuhan Berencana terhadap 4 Anak Kandungnya

Panca Darmansyah Didakwa Pembunuhan Berencana terhadap 4 Anak Kandungnya

Megapolitan
Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak Terancam Dipenjara 5 Tahun

Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak Terancam Dipenjara 5 Tahun

Megapolitan
'Lebih Baik KPR daripada Gaji Dipotong untuk Tapera, Enggak Budget Wise'

"Lebih Baik KPR daripada Gaji Dipotong untuk Tapera, Enggak Budget Wise"

Megapolitan
Gaji Bakal Dipotong buat Tapera, Karyawan yang Sudah Punya Rumah Bersuara

Gaji Bakal Dipotong buat Tapera, Karyawan yang Sudah Punya Rumah Bersuara

Megapolitan
Panca Pembunuh 4 Anak Kandung Hadiri Sidang Perdana, Pakai Sandal Jepit dan Diam Seribu Bahasa

Panca Pembunuh 4 Anak Kandung Hadiri Sidang Perdana, Pakai Sandal Jepit dan Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Keberatan Soal Iuran Tapera, Pegawai: Pusing, Gaji Saya Sudah Kebanyakan Potongan

Keberatan Soal Iuran Tapera, Pegawai: Pusing, Gaji Saya Sudah Kebanyakan Potongan

Megapolitan
Nestapa Pekerja soal Iuran Tapera : Gaji Ngepas, Pencairan Sulit

Nestapa Pekerja soal Iuran Tapera : Gaji Ngepas, Pencairan Sulit

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke