Salin Artikel

Fakta Bos yang Ajak Karyawati “Staycation”, Dosen Teknik di UPB dan Kini Sudah Diberhentikan

JAKARTA, KOMPAS.com - Pria berinisial H yang dilaporkan atas tindakan pelecehan seksual kepada bawahannya di sebuah pabrik di Cikarang, Jawa Barat, ternyata juga berprofesi sebagai dosen.

Kompas.com merangkum sejumlah fakta mengenai hal tersebut di sini:

Dosen Teknik Industri

Belakangan diketahui bahwa H merupakan seorang dosen di Universitas Pelita Bangsa (UPB), Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi.

Kabar ini dikonfirmasi oleh Rektor UPB, Hamzah Muhammad Mardi Putra, Senin (15/5/2023).

Menurut Hamzah, terduga pelaku pelecehan itu mengajar di Teknik Industri UPB.

Dia terhitung merupakan pengajar baru di sana.

"Ya, benar beliau itu dosen. Memang belum satu tahun, jadi memang dosen baru dan masih mengajar," ujar Hamzah di UPB.

Diberhentikan

Pihak UPB merasa dirugikan dengan kasus yang melibatkan civitas akademia di sana.

Sebagai tindak lanjut, Rektor UPB menonaktifkan H sebagai dosen.

Hal ini tertuang dalam surat keputusan rektor No.004/SL/1.1NA/UPB/V/2023.

"Universitas Pelita Bangsa secara tegas tidak menoleransi tindakan kekerasan seksual dalam bentuk apa pun sesuai dengan Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi," demikian bunyi surat edaran tersebut.

UPB mendukung penuh upaya penegakan hukum terhadap terduga pelaku.

Buka layanan aduan

UPB juga membuka layanan aduan bagi pelajar di kampus tersebut yang merasa menjadi korban pelecehan seksual.

"Kami membuka layanan aduan kepada seluruh civitas akademia maupun masyarakat umum terkait pelanggaran atau kekerasan seksual," demikian bunyi surat keputusan tersebut.

Meski salah satu dosennya terlibat kasus pelecehan, Hamzah mengaku belum menerima aduan soal kasus serupa.

Menghilang dari kampus

Salah satu mahasiswa UPB, Bobby Mangapul Manik (25), menyebut bahwa H mendadak menghilang usai kasus pelecehan seksual yang menjeratnya mencuat ke publik.

"Dua minggu yang lalu (terakhir masuk kelas), pas ramai (kasus staycation) tiba-tiba menghilang," ucap Bobby di Universitas Pelita Bangsa, Cikarang, Senin.

Rekan-rekan Bobby sempat mencari dan mengirim pesan kepada H.

Namun, pesan itu tidak pernah dibalas oleh sang dosen.

"Di-chat enggak ada balasan sama sekali, hilang pas waktu viral," ucap Bobby.

Bobby mengaku kaget dan kecewa mendengar kasus yang menimpa dosennya itu. Tetapi, ia bertekat untuk mengawal kasus itu sampai tuntas di kepolisian.

Dugaan pelecehan

Sebelumnya diberitakan, H diduga mengajak karyawatinya berinisial AD untuk makan-makan, jalan-jalan, hingga menginap.

Pelaku sampai mengancam tidak akan memperpanjang kontrak kerja korban jika korban menolak ajakannya.

"Iming-imingnya itu kalau mau diperpanjang, harus mau diajak jalan, kalau enggak mau diajak jalan, ya sudah, habis kontrak saja," ungkap AD.

Meski dengan segala tekanan dari atasannya, AD selalu mengelak dan meminta agar tidak jalan berdua saja.

"Dia (atasan AD) selalu tanya kapan jalan berdua, saya selalu alasan 'iya, nanti. Saya maunya bareng-bareng', tapi dia selalu enggak mau, maunya berdua," kata AD.

"Lama-lama dia kesal, akhirnya saya tegaskan dia lewat pesan WhatsApp bilang 'maaf pak, saya enggak bisa jalan berdua', di momen itu dia langsung marah, nomor saya diblokir, padahal kan saya masih kerja di situ," tutur dia lagi.

AD pun melaporkan H ke polisi. Terduga pelaku kini telah diberhentikan dari pekerjaannya di pabrik di Cikarang.

(Penulis : Joy Andre/ Editor : Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Jessi Carina)

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/16/18054811/fakta-bos-yang-ajak-karyawati-staycation-dosen-teknik-di-upb-dan-kini

Terkini Lainnya

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Megapolitan
Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Megapolitan
Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Megapolitan
Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Megapolitan
Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Megapolitan
Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Megapolitan
Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Megapolitan
Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Megapolitan
Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Megapolitan
Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Megapolitan
Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Megapolitan
Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Megapolitan
Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke