Salin Artikel

Jadi Calon Pekerja Migran Ilegal, 10 Emak-emak Digagalkan Berangkat ke Arab Saudi

TANGERANG, KOMPAS.com - Sepuluh calon pekerja migran Indonesia (PMI) non-prosedural alias ilegal, berhasil digagalkan berangkat ke Arab Saudi oleh Imigrasi dan Polresta Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu (13/5/2023).

Sepuluh calon pekerja ilegal yang gagal berangkat tersebut mayoritas perempuan yang sudah menikah atau emak-emak.

"Kami melaksanakan pencegahan terhadap 10 orang calon PMI yang ditempatkan secara ilegal. Petugas imigrasi curiga adanya rombongan ibu-ibu yang mau berangkat ke luar negeri," kata Sekretaris Utama Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Rinardi dalam konferensi pers kawasan Benda, Kota Tangerang, Selasa (16/5/2023).

Pengungkapan kasus ini bermula dari kecurigaan petugas imigrasi. Saat itu mereka menanyakan tujuan negara yang hendak dituju rombongan emak-emak tersebut.

"Para calon pekerja dibawa ke lounge BP2MI yang ada di bandara Soekarno Hatta untuk didalami oleh petugas terkait identitas dan kelengkapan dokumen," kata Rinardi.

Namun, CPMI itu hanya mampu menunjukkan paspor serta tiket tujuan negara tanpa dokumen lengkap.

"Mereka hanya mampu menunjukan paspor serta tiket tujuan Jakarta-Colombo dan Colombo-Riyadh tanpa adanya dokumen kelengkapan PMI lainnya," ujar Rinardi.

Adapun 10 CPMI tersebut berasal dari Provinsi Jawa Barat.

"Rata-rata usia 32 tahun di mana yang paling muda berusia 22 tahun dan yang paling tua berusia 41 tahun," tutur Rinardi.

Sepuluh emak-emak yang hanya tamatan SD serta SMP tersebut berangkat dengan tujuan yang sama.

"Semua akan ditempatkan ke negara Saudi Arabia sektor domestik sebagai asisten rumah tangga dan rata-rata pendidikan tamatan SD-SMP," ujar Rinardi.

Rinardi menuturkan, calo biasanya menyasar emak-emak karena dianggap lebih mudah untuk diperdaya.

"Ini sering disuarakan, keprihatinan. Calo, mafia, memang bekerja banyak menyasar perempuan yang lebih mudah diperdaya," ujarnya.

Para calon pekerja ilegal tersebut diiming-imingi gaji Rp 4 hingga Rp 5 juta sebulannya sebagai asisten rumah tangga.

Sementara itu, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta, Muhammad Tito Andrianto mengatakan, mereka telah menggagalkan keberangkatan CPMI ilegal ratusan orang selama tiga bulan sejak Januari hingga Mei 2023.

"Kami berhasil menunda keberangkatan Januari 212 orang, Februari 415 orang, Maret 530 orang, April 307 orang, tanggal 1 sampai 6 Mei 198 orang," ujarnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/16/19550681/jadi-calon-pekerja-migran-ilegal-10-emak-emak-digagalkan-berangkat-ke

Terkini Lainnya

Koalisi Masyarakat Sipil Gugat Pemberian Pangkat Bintang Empat Prabowo ke PTUN

Koalisi Masyarakat Sipil Gugat Pemberian Pangkat Bintang Empat Prabowo ke PTUN

Megapolitan
Polsek Setiabudi: Pemalsu KTP dan SIM Cari Pembeli lewat FB

Polsek Setiabudi: Pemalsu KTP dan SIM Cari Pembeli lewat FB

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pemalsu Dokumen KTP, SIM, dan Buku Nikah

Polisi Tangkap 2 Pemalsu Dokumen KTP, SIM, dan Buku Nikah

Megapolitan
Kagetnya Warga di Pondok Aren: Cium Air Rumah Bau Bangkai, Ternyata Ada Mayat Membusuk di Dalam Toren

Kagetnya Warga di Pondok Aren: Cium Air Rumah Bau Bangkai, Ternyata Ada Mayat Membusuk di Dalam Toren

Megapolitan
Hasrat Seksual Tak Tersalurkan, Pria Paruh Baya Cabuli Anak di Bawah Umur di Bogor

Hasrat Seksual Tak Tersalurkan, Pria Paruh Baya Cabuli Anak di Bawah Umur di Bogor

Megapolitan
Bawaslu Jakarta Minta Warga Lapor jika Temukan Tindak Pidana Saat Pilkada 2024

Bawaslu Jakarta Minta Warga Lapor jika Temukan Tindak Pidana Saat Pilkada 2024

Megapolitan
Warga Duga Mayat Dalam Toren di Pondok Aren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba

Warga Duga Mayat Dalam Toren di Pondok Aren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba

Megapolitan
8 Remaja Bersenjata Tajam di Bogor Diamankan Polisi Saat Hendak Tawuran

8 Remaja Bersenjata Tajam di Bogor Diamankan Polisi Saat Hendak Tawuran

Megapolitan
Penemuan Mayat Dalam Toren di Pondok Aren, Pemilik Rumah Buka Penutup 3 Kali Putaran

Penemuan Mayat Dalam Toren di Pondok Aren, Pemilik Rumah Buka Penutup 3 Kali Putaran

Megapolitan
Polisi: 11 Anak di Bogor Dicabuli Saat Sewa Sepeda Listrik

Polisi: 11 Anak di Bogor Dicabuli Saat Sewa Sepeda Listrik

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Sabu Berkedok Jual Nasi di Bojonggede

Polisi Tangkap Pengedar Sabu Berkedok Jual Nasi di Bojonggede

Megapolitan
Pria di Bogor Cabuli 11 Anak di Bawah Umur, Korban Diiming-imingi Tambahan Waktu Sewa Sepeda Listrik

Pria di Bogor Cabuli 11 Anak di Bawah Umur, Korban Diiming-imingi Tambahan Waktu Sewa Sepeda Listrik

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya yang Cabuli 11 Anak di Bogor

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya yang Cabuli 11 Anak di Bogor

Megapolitan
Ahok, PDI-P, dan Jalan Terjal Menuju Pilkada 2024 di DKI serta Sumut

Ahok, PDI-P, dan Jalan Terjal Menuju Pilkada 2024 di DKI serta Sumut

Megapolitan
Bejatnya Pemilik Warung di Kemayoran, Perkosa Anak Disabilitas sampai Tiga Kali

Bejatnya Pemilik Warung di Kemayoran, Perkosa Anak Disabilitas sampai Tiga Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke