JAKARTA, KOMPAS.com - Warga perumahan Villa Mutiara Gading, Setia Asih, Tarumajaya, Bekasi Regency, Bekasi, Jawa Barat, tidak mengira tetangganya terlibat dalam kasus dugaan sindikat penjualan ginjal manusia.
Pada Senin (19/6/2023) dini hari, polisi menggerebek rumah kontrakan di perumahan tersebut lantaran diduga jadi markas penampungan penjualan ginjal berskala internasional.
Belakangan diketahui bahwa terdapat enam orang pria yang menghuni rumah kontrakan tersebut. Mereka pun kerap berinteraksi dengan warga sekitar secara normal.
Menurut salah satu warga berinisial T (49) sekaligus pemilik warung yang menjual sayur-mayur dekat rumah tersebut, para penghuni rumah kontrakan dikenal sebagai sosok yang ramah dan sopan.
T mengatakan, sebelum bulan puasa, setiap hari penghuni kontrakan selalu berbelanja di warungnya.
"Mereka (datangnya) beramai-ramai buat belanja sayur. Cowok-cowok. Waktu sebelum bulan puasa mah sering (belanja). Setelah Lebaran sudah jarang, " kata T saat ditemui Kompas.com di warungnya, Rabu (20/6/2023).
Bahkan, warga lain yang sering bertemu dengan para penghuni kontrakan ini di warung sayur, mengaku kagum lantaran para penghuni kontrakan sering berbelanja sayur dan masak.
"Bahkan, saya mikir, anak saya kan mau ngekos, 'wah harus belajar masak nih sama mereka'," ujar warga lain yang tak mau disebut namanya.
Mengaku pekerja proyek
Saat tengah berbincang dengan para penghuni kontrakan di warung sayurnya, T juga sempat bertanya apa pekerjaan mereka.
"Kalau ditanya kerja di mana, di proyek bangunan. (Mereka) masih anak-anak tanggung, (usia) 20 tahun ke atas, 30 tahun ke bawah lah, " jelas T.
Namun, menurut S (27), anak perempuan T yang sering melayani para penghuni saat berbelanja, jika dilihat dari perawakannya, penghuni kontrakan ini memang tak tampak seperti pekerja bangunan.
"Kita enggak nyangka, ya namanya orang proyek. (Perawakannya) biasa aja, bersih penampilan nya. Biasa aja kayak orang biasa, enggak kayak orang lapangan," ujar S.
Baik S maupun T sama-sama tidak menyangka peristiwa penggrebekan tersebut terjadi di kompleks perumahan mereka dan melibatkan para penghuni kontrakan yang dulu kerap berinteraksi dengan mereka.
"Saya enggak nyangka, kirain benar-benar orang proyek, kan kita nggak tahu, nggak berburuk sangka lah, " tandas T.
Pemilik kontrakan syok
Sudirman selaku pemilik rumah kontrakan mengaku kaget ketika kontrakan yang dia kelola tiba-tiba digrebek polisi pada Senin (19/6/2023) sekitar pukul 01.00 WIB.
Sudirman tidak menyangka bahwa penyewa kontrakannya merupakan sindikat internasional. Sebab menurut dia, tidak ada yang aneh dari para penyewa.
Menurut Sudirman, enam penghuni kontrakan itu juga beraktivitas dan berinteraksi dengan warga lainnya secara normal sehingga ia tidak menaruh kecurigaan sama sekali.
"Tidak ada yang aneh-aneh, tidak ada yang sifatnya ribut sama tetangga, kami enggak dapat info apa-apa," ucap Sudirman saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Rabu (21/6/2023).
"Karena normal-normal saja, mereka makan di warung, belanja sayur, pergi shalat ke masjid, berbaur dengan warga sekitar," lanjutnya.
Masih dalam penyelidikan
Kapolres Metro Bekasi Kombes Twedi Aditya Bennyahdi tidak menjelaskan secara detail berkait kasus tersebut.
Twedi hanya mengatakan, kasus dugaan penjualan organ ginjal manusia itu telah dilimpahkan ke Polda Metro Jaya.
"Kami sudah limpahkan di Krimum (Kriminal Umum) semua, yang punya hak kan Polda. Silakan dikonfirmasi ke sana," kata Twedi saat dikonfirmasi.
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto tidak membeberkan banyak keterangan terkait kasus ini.
Ia mengatakan saat ini penyidik Direktorat Reskrimum Polda Metro Jaya tengah melakukan pengembangan kasus tersebut untuk mengungkap jaringan yang lebih besar.
Karyoto hanya meminta awak media menunggu keterangan resmi polisi dalam konferensi pers. "Tunggu rilis resmi dari Bidang Humas ya," kata Karyoto kepada wartawan, Rabu (21/6/2023).
(Penulis: Wasti Samaria Simangunsong | Editor: Jessi Carina, Irfan Maullana, Ambaranie Nadia Kemala Movanita)
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/06/22/17500041/saat-tetangga-tak-menyangka-tinggal-di-sebelah-rumah-sindikat-penjualan