Salin Artikel

Nasib Tragis Pria WN Nigeria, Ditusuk 10 Kali sampai Tewas gara-gara Ngebut di Hadapan Pelaku

GO tewas setelah sebelumnya terlibat cekcok dengan seorang pria berinisial FT (31) di sebuah apartemen di bilangan Curug, Kabupaten Tangerang, pada Minggu (9/7/2023) sekitar pukul 01.00 WIB.

Pelaku ditangkap

Setelah menusuk GO sampai tewas, FT kabur dan bersembunyi sehingga diburu polisi.

Namun, sehari kemudian polisi berhasil menangkap FT di wilayah Depok pada Senin (10/7/2023).

"Alhamdulllah berhasil diamankan tersangka di daerah Depok. Kemudian dibawa dan akhirnya bisa dilakukan penungkapan terhadap kasus ini," kata Wakapolres Tangerang Selatan Kompol Yudi Permadi saat konferensi pers di Mapolres Tangerang Selatan, Selasa (11/7/2023).

Kronologi

Yudi menjelaskan, awalnya pelaku sedang berbincang dengan rekannya di depan supermarket, tepatnya dekat Apartemen Paragon Village, Binong, Curug, Kabupaten Tangerang, pada Sabtu (8/7/2023).

Di sana, pelaku dan rekannya tengah menenggak minuman keras.

Tak lama kemudian, GO melintas seorang diri menggunakan sepeda motornya dengan kecepatan tinggi. GO kemudian menghentikan laju kendaraannya di hadapan pelaku dan rekannya.

"Korban sempat memberhentikan sesaat di depan tersangka, lalu motornya dijalankan kembali ke arah belakang apartemen," kata Yudi saat konferensi pers di Mapolres Tangerang Selatan, Selasa (11/7/2023).

Setelah itu, korban kembali lagi sehingga pelaku meneriakinya. Namun, korban tak menggubris teriakan tersebut, melainkan menambah kecepatan laju sepeda motornya.

"Tersangka berteriak kalimat 'Woy', (tapi) bukannya korban berhenti dan meminta maaf, justru menambah kecepatan motornya," ucap Yudi.

Melihat ulah WN Nigeria itu, pelaku lantas mengejar dan memberhentikan korban. Mereka kemudian cekcok.

"Pada kesempatan itu, (pelaku) menarik kerah kaus korban dari arah depan, kemudian menusuk di daerah perut dan dada korban dengan pisau dapur yang telah diambil dari jok sepeda motornya," kata Yudi.

Setelah beberapa kali ditusuk, korban berupaya menyelamatkan diri, tetapi terjatuh di jalan. Pelaku kembali mengejarnya lalu menusuk korban berkali-kali.

Ditusuk 10 kali

Yudi mengatakan, ada 10 luka tusuk di tubuh GO. Hal itu diketahui berdasarkan hasil visum et repertum otopsi tehadap jasad GO di rumah sakit.

"Kalau dari visum, 10 tusukan. Korban mengalami mengalami luka-luka di bagian kepala, dada, perut, lengan kiri dan lengan kanan atas akibat senjata tajam," ujar Yudi.

Akibat menderita sejumlah luka tusuk, GO dinyatakan meninggal dunia di perjalanan saat hendak dibawa ke rumah sakit.

Pisau dibuang

Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan AKP Aldo Primananda Putra mengatakan, pisau yang digunakan FT untuk menusuk GO telah dibuang ke Kali Cisadane.

FT sengaja membuang pisau tersebut untuk menghilangkan barang bukti.

"Pisau masih kami lakukan pencarian karena dibuang pelaku di Kali Cisadane," ucap Aldo, Selasa.

Yudi mengungkapkan, motif FT menusuk GO sampai tewas adalah karena tersulut emosi.

Sebab, saat itu korban mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi ketika melintas di depan pelaku.

Atas dasar itu, FT kemudian memberhentikan GO sehingga percekcokan terjadi dan berujung penusukan.

"Karena emosi sesaat, (GO) menggeber motor. Saat itu, korban melewati tersangka saat nongkrong dan merasa tersinggung pada saat meminum minuman keras," kata Yudi.

(Penulis: M Chaerul Halim | Editor: Nursita Sari, Irfan Maullana, Fabian Januarius Kuwado, Ambaranie Nadia Kemala Movanita).

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/12/07564731/nasib-tragis-pria-wn-nigeria-ditusuk-10-kali-sampai-tewas-gara-gara

Terkini Lainnya

Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Megapolitan
Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Megapolitan
Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Megapolitan
Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Megapolitan
Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Megapolitan
Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Megapolitan
Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Megapolitan
Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Megapolitan
Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Megapolitan
Bubarkan Remaja Tawuran, Polisi Malah Kena Bacok di Kembangan

Bubarkan Remaja Tawuran, Polisi Malah Kena Bacok di Kembangan

Megapolitan
Ketua RT di Jatiasih: Kalau Kawat Tidak Bolong, Anak-anak Aman Main di JPO

Ketua RT di Jatiasih: Kalau Kawat Tidak Bolong, Anak-anak Aman Main di JPO

Megapolitan
Polisi Dalami Kedekatan Ibu di Tangsel dengan Pemilik Akun FB yang Perintahkan Cabuli Anak

Polisi Dalami Kedekatan Ibu di Tangsel dengan Pemilik Akun FB yang Perintahkan Cabuli Anak

Megapolitan
Ada Logo Pemprov DKI di Poster Duet Budisatrio-Kaesang, Heru Budi: Saya Tanya Biro Hukum

Ada Logo Pemprov DKI di Poster Duet Budisatrio-Kaesang, Heru Budi: Saya Tanya Biro Hukum

Megapolitan
Bocah Tewas Jatuh dari Jembatan, Jasa Marga Minta Warga Tak Main di Area JPO dan Tol

Bocah Tewas Jatuh dari Jembatan, Jasa Marga Minta Warga Tak Main di Area JPO dan Tol

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke