Salin Artikel

Jasad Lansia yang Membusuk di Palmerah Diduga Sudah 3 Hari Tewas

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang lansia berinisial BT (70) diduga telah meninggal dunia selama kurang lebih tiga hari sebelum ditemukan di rumahnya di Jalan Inspeksi Kali Grogol, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (4/8/2023).

Kapolsek Palmerah Kompol Dodi Abdulrohim menuturkan, jasad BL sudah dalam kondisi membusuk dan mengeluarkan bau tak sedap.

"Kami periksa TKP dan ternyata sudah membusuk ya (jasad BL). Perkiraan kami sudah tiga hari (meninggal dunia)," ujar Dodi dalam keterangannya, Sabtu (5/8/2023).

Kata Dodi, tetangga korban masih sempat mengobrol dengan BL pada Rabu (2/8/2023).

Pada Jumat siang, tetangga korban mencium aroma busuk dari rumah korban dan melihat darah yang sudah mengental.

"Kalau dari tetangga dia abis dari kelurahan, abis (shalat) dzuhur mau parkir motor tepat di depan rumahnya itu bau, terus ada darah yang sudah mengental," ujarnya.

Dari keterangan saksi, warga sekitar dan ketua rukun tetangga, korban diketahui menderita sakit dan sudah disarankan untuk berobat.

Namun, korban selalu menolak. BT enggan memeriksakan dirinya dan memilih untuk beristirahat di rumah.

"Kalau sepengetahuan warga, RT sama ada orang yang sering diajak beli makan memang orangnya sakit, cuma diajak ke dokter enggak mau, sampai Pak Lurah itu pernah ngajak tapi dia enggak mau," ujarnya.

Saat ini jenazah korban telah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk keperluan autopsi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/05/17184721/jasad-lansia-yang-membusuk-di-palmerah-diduga-sudah-3-hari-tewas

Terkini Lainnya

Ulah Keblinger Pria di Koja, Curi Besi Pembatas Jalan untuk Nafkahi Keluarga Berujung Ditangkap Polisi dan Warga

Ulah Keblinger Pria di Koja, Curi Besi Pembatas Jalan untuk Nafkahi Keluarga Berujung Ditangkap Polisi dan Warga

Megapolitan
Kata Karyawan Swasta, Tapera Terasa Membebani yang Bergaji Pas-pasan

Kata Karyawan Swasta, Tapera Terasa Membebani yang Bergaji Pas-pasan

Megapolitan
Soal Wacana Rusun Baru untuk Eks Warga Kampung Bayam, Pemprov DKI: 'Don't Worry'

Soal Wacana Rusun Baru untuk Eks Warga Kampung Bayam, Pemprov DKI: "Don't Worry"

Megapolitan
DPC Gerindra Serahkan 7 Nama Bakal Calon Wali Kota Bogor ke DPD

DPC Gerindra Serahkan 7 Nama Bakal Calon Wali Kota Bogor ke DPD

Megapolitan
Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai Swasta: Curiga Uangnya Dipakai Lagi oleh Negara

Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai Swasta: Curiga Uangnya Dipakai Lagi oleh Negara

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren: Korban Sempat Pamit Beli Kopi dan Ponselnya Hilang

Fakta-fakta Penemuan Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren: Korban Sempat Pamit Beli Kopi dan Ponselnya Hilang

Megapolitan
Heru Budi Sebut Bakal Ada Seremonial Khusus Lepas Nama DKI Jadi DKJ

Heru Budi Sebut Bakal Ada Seremonial Khusus Lepas Nama DKI Jadi DKJ

Megapolitan
Keberatan soal Iuran Tapera, Karyawan Keluhkan Gaji Pas-pasan Dipotong Lagi

Keberatan soal Iuran Tapera, Karyawan Keluhkan Gaji Pas-pasan Dipotong Lagi

Megapolitan
Duka Darmiyati, Anak Pamit Beli Kopi lalu Ditemukan Tewas Dalam Toren Tetangga 2 Hari Setelahnya

Duka Darmiyati, Anak Pamit Beli Kopi lalu Ditemukan Tewas Dalam Toren Tetangga 2 Hari Setelahnya

Megapolitan
Pengedar Narkoba di Koja Pindah-pindah Kontrakan untuk Menghilangkan Jejak dari Polisi

Pengedar Narkoba di Koja Pindah-pindah Kontrakan untuk Menghilangkan Jejak dari Polisi

Megapolitan
DPC Gerindra Tunggu Instruksi DPD soal Calon Wali Kota Pilkada Bogor 2024

DPC Gerindra Tunggu Instruksi DPD soal Calon Wali Kota Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Perempuan Tewas Terlindas Truk Trailer di Clincing, Sopir Truk Kabur

Perempuan Tewas Terlindas Truk Trailer di Clincing, Sopir Truk Kabur

Megapolitan
Keluarga di Pondok Aren Gunakan Air buat Sikat Gigi dan Wudu dari Toren yang Berisi Mayat

Keluarga di Pondok Aren Gunakan Air buat Sikat Gigi dan Wudu dari Toren yang Berisi Mayat

Megapolitan
Heru Budi: Tinggal Menghitung Bulan, Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

Heru Budi: Tinggal Menghitung Bulan, Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

Megapolitan
Saat Bintang Empat Prabowo Pemberian Jokowi Digugat, Dinilai Langgar UU dan Sarat Konflik Kepentingan

Saat Bintang Empat Prabowo Pemberian Jokowi Digugat, Dinilai Langgar UU dan Sarat Konflik Kepentingan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke