Salin Artikel

Bikin SIM C Tak Lagi Pakai Uang Tunai, Warga: Bagus, Enggak Ribet, Hindari Pungli

JAKARTA, KOMPAS.com - Lia (18), warga Cakung, Jakarta Timur, menyambut baik mekanisme pembayaran pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) C terbaru.

Dalam mekanisme pembayaran terbaru, para pemohon tidak perlu bertransaksi secara tunai.

Mekanisme pembayaran terbaru itu resmi diberlakukan pada Senin (7/8/2023).

"Kalau soal pembayaran jadi transfer, ya bagus. Biar enggak ribet," tutur dia ketika dihubungi, Senin.

Lia sendiri sudah berniat membuat SIM C sejak menginjak usia 17 tahun. Ia merasa perlu membuat SIM C agar lebih aman dalam berkendara.

Pasalnya, terkadang Lia mengendarai motor ke sekolahnya melalui jalan pintas, meski lebih sering diantar.

Namun, ia belum sempat membuat SIM C sampai saat ini karena orangtuanya belum ada waktu untuk mengantarnya.

"Ditawarin buat anterin bikin SIM, tapi belum ada kepastian kapan. Saya milih nunggu dianterin karena orangtua lebih paham soal langkah-langkah pembuatan SIM sampai akhirnya jadi," jelas dia.

Namun, menurut cerita dari orang-orang di sekitarnya yang telah memiliki SIM C, pembayaran masih dilakukan secara tunai sebelum mekanisme terbaru diterapkan.

Lia mengatakan, hal itu kurang memadai, mengingat saat ini sudah jarang masyarakat membawa uang tunai dalam jumlah yang besar

Belum lagi, pembayaran secara tunai hanya akan merepotkan para petugas yang berjaga terkait kembalian jika pemohon tidak membawa uang pas.

Terlebih, pembayaran tunai berpotensi menimbulkan pungutan liar atau pungli.

"Zaman sekarang yang megang uang tunai sudah jarang. Megang pun cuma sedikit palingan nominalnya. Apalagi sekarang sudah era modern, apa-apa transfer. Biar enggak ribet aja sih mekanisme ini, karena transfer lebih gampang," ucap Lia.

Pembayaran secara transfer

Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri resmi menerapkan skema ujian praktik SIM C terbaru mulai Senin kemarin. 

Trek ujian SIM C dibuat lebih mudah dengan dihapusnya trek berbentuk angka 8 dan belokan zig-zag.

Polri juga menerapkan sistem pembayaran terbaru, yakni secara non-tunai.

Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi menjelaskan, para pemohon akan diarahkan untuk membayar biaya ujian pembuatan SIM melalui sistem transfer ke Bank.

"Sebagai informasi kepada kawan-kawan juga bahwa untuk ujian SIM biaya seluruhnya melakukan pembayaran melalui Bank artinya enggak ada lagi cash disini," tegas Firman di Satpas Polda Metro Jaya, Daan Mogot, Jakarta Barat, Jum'at (4/8/2023), dikutip dari Tribunnews.com.

Mekanisme pembayaran terbaru merupakan antisipasi untuk menghindari pungli.

Oleh sebab itu, Firman juga meminta kepada masyarakat agar tak mengiming-imingi petugas dengan memberikan sejumlah uang demi lolos dalam ujian SIM.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/08/11593761/bikin-sim-c-tak-lagi-pakai-uang-tunai-warga-bagus-enggak-ribet-hindari

Terkini Lainnya

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Megapolitan
Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Megapolitan
Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Megapolitan
Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk 'Busway' di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk "Busway" di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Megapolitan
Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke