Salin Artikel

Warga Minta Kabel Kusut di Jalan Syahdan Palmerah Ditertibkan: Takut Korslet

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga meminta agar kabel-kabel kusut di sepanjang Jalan Kyai H Syahdan, Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, segera ditertibkan.

Mereka khawatir gulungan kabel semrawut itu korslet sehingga berbahaya bagi pejalan kaki.

"Kalau bisa nih ya yang atas itu diperbaiki, jangan kayak gini, pusing. Kadang ngeri juga. Takutnya bukan apa ya, kalau malam jalan di situ takut kesandung, orangtua kan enggak melihat ke bawah kalau jalan, takut kesandung saja," kata seorang lansia bernama Yeyet (57) saat ditemui Kompas.com di lokasi, Rabu (9/8/2023).

Yeyet bercerita, sebelumnya ia pernah menyampaikan keluhan kepada petugas provider internet yang datang memperbaiki jaringan dekat rumahnya.

"Itu kan kadang ada yang kontrol ya satu orang, terus bilang 'ibu kalau ada keluhan (kabel) ini bukan saya yang benerin, ntar temen saya, itu saya cuma pengontrolan'. Itu yang orang internet. Terus saya bilang, 'ntar yang perbaiki siapa'. 'Nanti ada temen saya' gitu," ujar Yeyet.

Nyatanya sampai sekarang, kata dia, petugas hanya datang memanjat atap rumahnya untuk memperbaiki keluhan jaringan saja. Bukan menata kabel-kabel semrawut itu.

"Kadang baru betulin jaringan petugasnya datang lagi. Saya tanya 'kok datang lagi?'. 'Ini bu ada keluhan lagi'. Ya gimana enggak ada keluhan, orang segitu banyaknya kabel. Dia cuma mau bagusin jaringannya doang," imbuh wanita paruh baya lain bernama Sularni (73) dalam kesempatan serupa.

Sularni berkata, ia hanya ingin kabel-kabel dekat rumahnya itu ditata agar tidak sekusut saat ini.

"Boleh kabelnya gini, tapi ya dirapihin lah, dijadiin satu atau diikat pakai pengaman yang awet dijadikan satu. Daripada ribet-ribet gini kan, enggak tahu juga sampai ke mana (kabelnya)," tambah dia.

"Takut korslet, apalagi ini kan hawanya panas, kita khawatir kebakaran," sambungnya.

Harapan serupa juga disampaikan pejalan kaki bernama Andri (21) yang melintas Rabu siang (9/8/2023) itu

Ketika ditanya harapan soal pembenahan kabel-kabel ini, Andri mengaku tidak berekspektasi tinggi lantaran melihat kesemrawutan kabel dekat tempat kost-nya.

"Ya ditata semampunya saja dulu. Kalau berharap menuju kota tanpa tiang dan kabel kok kayaknya masih terlalu jauh. Kayak di Jalan Palmerah Utara itu kan sudah mulai ditata. Kabel-kabelnya disatuin. Lumayanlah," ujar Andri kepada Kompas.com di dekat Kampus Binus Syahdan, Rabu (9/8/2023).

Pasca beredarnya berita akhir-akhir ini terkait seorang pengemudi ojek online yang kecelakaan akibat untaian kabel kusut itu, Andri khawatir timbul kejadian serupa.

"Awalnya sih cuma mengganggu pemandangan saja. Tapi karena ada kasus yang sampai memakan korban, jadi meresahkan," tandas Andri.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/10/11331421/warga-minta-kabel-kusut-di-jalan-syahdan-palmerah-ditertibkan-takut

Terkini Lainnya

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca Lebaran

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca Lebaran

Megapolitan
Oknum Diduga Terima Setoran dari 'Pak Ogah' di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Oknum Diduga Terima Setoran dari "Pak Ogah" di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Megapolitan
Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Megapolitan
Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Megapolitan
Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Megapolitan
Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke