Salin Artikel

Balai Pemasyarakatan Pastikan Anak Tak Didiskriminasi Saat Terjerat Kasus Hukum

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam Sistem Peradilan Pidana Anak, Balai Pemasyarakatan (Bapas) menjadi salah satu aktor krusial untuk mencegah diskriminasi pada anak.

Pembimbing Kemasyarakatan (PK) di dalam Bapas bertugas untuk memastikan proses Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) berjalan sebagaimana mestinya.

Hal ini disampaikan oleh Kasubsi Bimbingan Kemasyarakatan Anak Bapas Kelas I Jakarta Pusat, Adi Jaya Wiranto, Jumat (25/8/2023).

“Menunya di Bapas itu kepembimbingan, pendampingan, pengawasan, dan litmas. Salah satunya pendampingan ini, kami didaulat mendampingi ABH,” ujar Adi kepada Kompas.com di Bapas kelas I Jakarta Pusat.

“Dari awal BAP sampai sidang, jika memang kasusnya berlanjut,” sambung dia.

Dalam mendampingi ABH, Bapas memiliki wewenang untuk menjadi fasilitator dari berbagai proses upaya diversi.

Hal itu tercatat dalam Undang-Undang Sistem Peradilan Pidana Anak (UU SPPA).

Berbeda dengan pengacara yang memperjuangkan anak menerima sanksi seminim mungkin, Bapas berfokus pada alasan di balik anak melakukan kesalahan atau tindak pidana.

“Jika tidak ada Bapas saat BAP misalnya, itu dianggap tidak sah,” kata Adi.

PK Ahli Pertama, Wahyu Widiatmoko, turut menimpali bahwa Bapas bersifat netral dalam mendampingi ABH.

Sebagai PK, tugasnya adalah untuk memastikan ABH tidak didiskriminasi meski telah disangkakan bersalah oleh kepolisian.

“Kami melindungi anak untuk berpendapat. Dia kan punya pembelaan sendiri. Kami berfungsi untuk memberi tahu perlahan ke penyidik, ‘sebenarnya ini lho, yang dilakukan sama dia’,” imbuh Wahyu.

Selain itu, PK juga bertugas untuk mewawancarai pihak korban dan menggali data.

Hal itu dilakukan untuk memahami perkara yang dialami ABH dengan lebih menyeluruh.

“Jadi, bukan berarti kami membela,” lanjut Wahyu.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/28/07455291/balai-pemasyarakatan-pastikan-anak-tak-didiskriminasi-saat-terjerat-kasus

Terkini Lainnya

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca Lebaran

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca Lebaran

Megapolitan
Oknum Diduga Terima Setoran dari 'Pak Ogah' di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Oknum Diduga Terima Setoran dari "Pak Ogah" di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Megapolitan
Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Megapolitan
Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Megapolitan
Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Megapolitan
Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke