Salin Artikel

Tak Lolos Uji Emisi Bakal Ditilang, Pengendara: Yang Tinggal di Pinggiran Jakarta Apakah Kena Juga?

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya akan menilang pengendara yang kendaraannya tak lulus uji emisi mulai Jumat (1/9/2023) besok.

Kendaraan roda dua yang melanggar akan dikenakan sanksi denda maksimal Rp 250.000. Sedangkan kendaraan roda empat atau lebih dikenakan denda maksimal Rp 500.000.

Peraturan ini pun memunculkan tanda tanya di kalangan pemilik mobil tua. Khususnya mereka yang tinggal di pinggiran Jabodetabek, tetapi setiap harinya mencari nafkah di Jakarta.

Faqih (35), pemilik mobil tipe Suzuki Escudo keluaran 1994 ini merasa sosialisasi soal uji emisi masih belum jelas di tempatnya, Bojonggede, Bogor, Jawa Barat.

"Oke lah teman-teman di Jakarta bisa uji emisi. Lalu kami yang tinggal di pinggiran Jakarta ini, Bojonggede, Depok, Tangerang, Bekasi lah, itu gimana regulasinya? Apakah juga ikut kena?" kata Faqih kepada Kompas.com, Kamis (31/8/2023).

Apalagi untuk kriteria uji emisi bagi pengguna mobil tua sepertinya, yang menurut dia belum gamblang disampaikan pemerintah setempat.

"Sosialisasi belum seberapa, belum sampai sebulan. Maksudnya sosialisasi dan pemberlakuan tilangnya itu gimana, kita enggak tahu. Soal detail emisinya kita juga enggak tahu," kata dia.

Bahkan, kata Faqih, teman-temannya sesama pemilik mobil tua juga masih bingung soal perbedaan kriteria uji emisi khusus mobil keluaran lama ini.

"Ada kabar nih, kemarin di kumpulan pemilik mobil tua ngobrol, 'uji emisii nih gimana nih, bukannya mobil tua itu dibedain emisinya dengan mobil baru?'," tutur Faqih lagi.

Ditambah pula, sampai saat ini, ia belum tahu di mana saja bengkel di Bojonggede yang menyediakan fasilitas uji emisi serta berapa seharusnya nilai emisi dari mobil tua yang lulus uji.

"Misal yang masih berbahan bakar pertalite itu emisinya berapa. Terus akses untuk bisa uji emisi itu di mana, ngantre enggak sih, kan enggak semua bengkel juga bisa uji emisi. Gimana kalau kita uji emisi di kota A tapi enggak diakui di Jakarta?" ucap dia.

Padahal, beberapa tahun lalu, uji emisi sudah pernah dilakukan. Namun, ia menyayangkan program ini tidak berkelanjutan sehingga eksekusinya belum maksimal.

"Dulu sempat ada, hilang. Kita udah bondong-bondong mau uji emosi terus enggak jadi. Balik lagi, regulasinya itu kayak enggak jelas," celetuk dia.

Faqih merasa program uji emisi bukan menjadi antisipasi, tetapi lebih ke reaksi saat pemerintah dihadapkan dengan masalah polusi udara yang memburuk.

"Terus tiba-tiba polusi, tiba-tiba uji emisi. Berarti program mereka itu tidak untuk berkelanjutan, lebih reaksional berarti ya. Ada kasus, baru dilanjutkan aturannya," pungkas dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/31/19573731/tak-lolos-uji-emisi-bakal-ditilang-pengendara-yang-tinggal-di-pinggiran

Terkini Lainnya

Fakta Dugaan Kasus Penggelapan Uang Perusahaan yang Menjerat Suami BCL, Ternyata Sudah Dilaporkan sejak 2022

Fakta Dugaan Kasus Penggelapan Uang Perusahaan yang Menjerat Suami BCL, Ternyata Sudah Dilaporkan sejak 2022

Megapolitan
Suami BCL Diduga Gelapkan Dana Rp 6,9 Miliar, Kuasa Hukum Singgung Adanya 'Data Siluman'

Suami BCL Diduga Gelapkan Dana Rp 6,9 Miliar, Kuasa Hukum Singgung Adanya "Data Siluman"

Megapolitan
DPRD Bogor Jamin Kerahasiaan Identitas Warga yang Lapor Dugaan Kecurangan PPDB 2024

DPRD Bogor Jamin Kerahasiaan Identitas Warga yang Lapor Dugaan Kecurangan PPDB 2024

Megapolitan
Masyarakat Bisa Lapor ke DPRD jika Temukan Dugaan PPDB Kota Bogor, Sertakan Bukti Kuat

Masyarakat Bisa Lapor ke DPRD jika Temukan Dugaan PPDB Kota Bogor, Sertakan Bukti Kuat

Megapolitan
Polres Jakbar Kerahkan 192 Personel untuk Patroli, Fokus di Wilayah Rawan Pencurian dan Tawuran

Polres Jakbar Kerahkan 192 Personel untuk Patroli, Fokus di Wilayah Rawan Pencurian dan Tawuran

Megapolitan
Siswi SD di Depok Diduga Dirundung 3 Siswi SMP di Lahan Kosong Rangkapan Jaya

Siswi SD di Depok Diduga Dirundung 3 Siswi SMP di Lahan Kosong Rangkapan Jaya

Megapolitan
Soal Isu Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Pengamat: Kemunculannya Bukan Lagi Kejutan

Soal Isu Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Pengamat: Kemunculannya Bukan Lagi Kejutan

Megapolitan
Lika-liku Bisnis Pasar Malam: Kalah Saing dengan 'Game Online', Hidup Nomaden agar Tak Bikin Bosan

Lika-liku Bisnis Pasar Malam: Kalah Saing dengan "Game Online", Hidup Nomaden agar Tak Bikin Bosan

Megapolitan
Angkot di Bogor Tabrak 7 Kendaraan, Sopir Diduga Mabuk

Angkot di Bogor Tabrak 7 Kendaraan, Sopir Diduga Mabuk

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pihak Perbankan untuk Telusuri Aliran Dana Kasus Dugaan Penggelapan Suami BCL

Polisi Bakal Periksa Pihak Perbankan untuk Telusuri Aliran Dana Kasus Dugaan Penggelapan Suami BCL

Megapolitan
Wahana Ramai atau Sepi, Semua Pekerja di Pasar Malam Caglak Dapat Bagian Sama

Wahana Ramai atau Sepi, Semua Pekerja di Pasar Malam Caglak Dapat Bagian Sama

Megapolitan
Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Terlihat Ceria tapi Perlu Pemeriksaan Psikolog

Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Terlihat Ceria tapi Perlu Pemeriksaan Psikolog

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Jakarta pada 4-10 Juni 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Jakarta pada 4-10 Juni 2024

Megapolitan
Penyesalan Ibu yang Cabuli Anak Kandung di Tangsel, Menangis Tersedu-sedu dan Tak Nafsu Makan

Penyesalan Ibu yang Cabuli Anak Kandung di Tangsel, Menangis Tersedu-sedu dan Tak Nafsu Makan

Megapolitan
Warga Jaktim Pilih ke Pasar Malam Bersama Kekasih, Tak Sampai Rp 100.000 Dapat Makanan dan Hiburan

Warga Jaktim Pilih ke Pasar Malam Bersama Kekasih, Tak Sampai Rp 100.000 Dapat Makanan dan Hiburan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke