Salin Artikel

Kompolnas: Periksa Polisi yang Setop Kasus KDRT Ibu Tewas di Tangan Suami

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Kompolnas Poengky Indarti mendorong pengawas internal Polda Metro Jaya untuk memeriksa personel Polres Metro Bekasi yang menghentikan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) atas korban ibu muda berinisial MSD (24).

Pada Kamis (7/9/2023), MSD meninggal dunia setelah dibunuh oleh suaminya sendiri bernama Nando (25) sehingga harus meninggalkan dua buah hatinya yang masih balita.

Padahal, kematian MSD sebenarnya bisa dicegah apabila polisi serius mengusut laporan terkait KDRT yang sudah disampaikan.

Oleh karena itu, Poengky menilai perlu ada langkah tegas terhadap penyidik yang menangani laporan KDRT MSD.

"Kompolnas berharap pengawas internal Polri dari Polda Metro Jaya menindaklanjuti dengan pemeriksaan terhadap penyidik yang menangani (kasus KDRT) pada waktu itu," ujar Poengky, kepada Kompas.com, Selasa (12/9/2023).

Poengky menekankan, penyidik kepolisian semestinya menganggap KDRT merupakan tindak pidana serius dan berpotensi terjadi kembali pada korban di masa mendatang.

Apalagi, pelaku tindak pidana KDRT biasanya adalah suami yang sehari-hari hidup bersama korban.

"KDRT adalah kejahatan yang serius. Para penyidik harus memiliki mindset dan sensitivitas terhadap potensi rentannya perempuan dan anak sebagai korban KDRT (di masa mendatang," ujar dia.

"Kasus KDRT tidak boleh dianggap kasus cekcok rumah tangga biasa. Ada pelaku yang abussive, aggresive dan bisa membunuh korban," lanjut Poengky.

Nando tega membunuh istrinya pada Kamis (7/9/2023) malam, usai ia dan MSD terlibat cekcok masalah rumah tangga.

Pembunuhan itu terjadi di rumah kontrakan mereka di Cikarang, Bekasi, dan dilakukan saat kedua anaknya sedang berada di rumah.

Setelah membunuh nyawa istrinya, Nando lalu mengungsikan anak-anaknya ke rumah mertua.

Ia lalu menyerahkan diri ke polisi.

Jasad MSD ditemukan polisi pada Sabtu (9/9/2023) dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

Terdapat luka sayatan sedalam empat sentimeter di leher korban.

Deden Suryana (27), kakak kandung MSD, menyesalkan peristiwa itu. Sebab, Nando sudah seringkali menganiaya MSD, bahkan pernah dilaporkan ke Polres Metro Bekasi, Agustus 2023 lalu.

Namun, kasusnya dihentikan kepolisian lantaran tuduhannya disangkal pelaku.

"Sudah sempat dilaporkan, sudah sempat visum juga, cuma dari pihak pelaku menyangkal dan (polisi) memutuskan buat disetop," kata Deden di Polsek Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Senin (11/9/2023).

Deden pun menyesalkan kenapa polisi tidak menangkap Nando sejak laporan KDRT itu dilayangkan.

Ia heran mengapa kepolisian memutuskan untuk menyetop kasus laporan KDRT itu hanya berdasarkan pengakuan sepihak dari pelaku.

Padahal, MSD selaku korban memiliki bukti visum dan bukti-bukti lain terkait KDRT yang dialaminya. Bukti-bukti itu dikumpulkan korban diam-diam selama tiga tahun terakhir.

Kompas.com sudah berusaha untuk menghubungi Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kompol Gogo Galesung, namun hingga kini belum ada jawaban terkait dengan hal tersebut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/09/12/16141091/kompolnas-periksa-polisi-yang-setop-kasus-kdrt-ibu-tewas-di-tangan-suami

Terkini Lainnya

Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustasi Dijauhi Teman...

Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustasi Dijauhi Teman...

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Megapolitan
Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Megapolitan
Jukir Liar di Jakarta Sulit Diberantas, 'Bekingan' Terlalu Kuat hingga Bisnis yang Sangat Cuan

Jukir Liar di Jakarta Sulit Diberantas, "Bekingan" Terlalu Kuat hingga Bisnis yang Sangat Cuan

Megapolitan
Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke