Salin Artikel

Kasus Pungli di Kota Bogor: Usai Pecat Guru Honorer, Kepala Sekolah Dipecat Wali Kota

BOGOR, KOMPAS.com - Kepala Sekolah SD Negeri Cibeureum 1 Kota Bogor, Jawa Barat, Novi Yeni diberhentikan dari jabatannya karena melakukan pungutan liar atau pungli.

Novi dicopot dari jabatannya setelah pihak Inspektorat Kota Bogor melakukan investigasi dalam kasus dugaan pungli di sekolah tersebut.

Hasilnya, ia melakukan pelanggaran.

Pemberhentian Novi sebagai kepala sekolah dilakukan oleh Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.

Sebelum diberhentikan, Novi sempat memecat seorang guru honorer di sekolah itu yang bernama Mohamad Reza Ernanda.

Pemecatan Reza dilakukan secara sepihak tanpa ada pemberitahuan atau peringatan terlebih dulu.

Alasannya, ia dinilai tidak loyal terhadap sekolah dan atasan.

Namun, beredar kabar pemecatan Reza dilakukan karena ia membongkar adanya praktik pungli di sekolah tersebut.

Informasi adanya pungli dan pemecatan secara sepihak itu terdengar sampai ke telinga Bima Arya.

Bima lalu menindaklanjuti dengan menemui guru honorer dan kepala sekolah itu.

Dari hasil pertemuannya, Bima menyimpulkan pemecatan sepihak yang dialami Reza tak beralasan.

Orang nomor satu di Kota Bogor itu pun membatalkan pemecatan tersebut dan mempersilakan guru honorer itu kembali mengajar di sekolah.

"Apa yang dituduhkan kepala sekolah kepada Pak Reza tidak terbukti," sebut Bima, Kamis (14/9/2023).

Kepala sekolah dipecat

Bima Arya mengambil tindakan tegas dengan memberhentikan Novi Yeni sebagai kepala sekolah SD Negeri Cibeureum 1 Kota Bogor.

Ironisnya, pemberhentian atau pencopotan jabatan Novi sebagai kepala sekolah dilakukan setelah ia memecat guru honorer Reza Ernanda karena membongkar adanya praktik pungli.

Novi juga terbukti melanggar peraturan dengan terlibat dalam praktik pungli dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2023.

"Hasil pemeriksaan Inspektorat Kota Bogor terbukti ada pelanggaran yang dilakukan oleh kepala sekolah," sebut Bima.

"Saya mengeluarkan surat keputusan untuk memberhentikan kepala sekolah dan diberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku," tambah dia.

Tindak pungli di sekolah

Bima berjanji akan menindak tegas siapa pun yang terlibat dalam praktik pungli di satuan pendidikan. Ia mengaskan, sanksi berat bakal menanti para pelaku pungli.

Ia juga meminta kepada masyarakat untuk melaporkan segala bentuk aduan yang menyangkut soal pungli di nomor WhatsApp 0852-1845-1813.

"Semoga ini jadi pembelajaran untuk semua. Pemimpin harus mengayomi. Para pendidik harus selalu jadi teladan. Kami melakukan tindakan ini sesegera mungkin supaya anak-anak tidak terganggu," kata dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/09/15/12410201/kasus-pungli-di-kota-bogor-usai-pecat-guru-honorer-kepala-sekolah-dipecat

Terkini Lainnya

Ria Ricis Lapor Diperas Rp 300 Juta, Polisi: Tak Terkait Foto dan Video Syur

Ria Ricis Lapor Diperas Rp 300 Juta, Polisi: Tak Terkait Foto dan Video Syur

Megapolitan
Hendak Buang Air Kecil, Seorang Pemotor Tewas Tertancap Pagar di Kramat Jati

Hendak Buang Air Kecil, Seorang Pemotor Tewas Tertancap Pagar di Kramat Jati

Megapolitan
Nenek Korban Pencabulan di Tapos Diduga Tahu Aksi Bejat Si Kakek, tapi Malah Bersekongkol

Nenek Korban Pencabulan di Tapos Diduga Tahu Aksi Bejat Si Kakek, tapi Malah Bersekongkol

Megapolitan
Bawaslu DKI: CFD Tidak Boleh Digunakan untuk Aktivitas Politik atau Kampanye

Bawaslu DKI: CFD Tidak Boleh Digunakan untuk Aktivitas Politik atau Kampanye

Megapolitan
KRL Terkena Lemparan Batu akibat Tawuran di Kampung Bahari, Penumpang Dipastikan Aman

KRL Terkena Lemparan Batu akibat Tawuran di Kampung Bahari, Penumpang Dipastikan Aman

Megapolitan
Kisah Joki Tong Setan Pasar Malam, Rela Bertaruh Nyawa demi Mengais Rezeki

Kisah Joki Tong Setan Pasar Malam, Rela Bertaruh Nyawa demi Mengais Rezeki

Megapolitan
2.086 Petugas Gabungan Jaga Laga Timnas Indonesia Vs Filipina di GBK

2.086 Petugas Gabungan Jaga Laga Timnas Indonesia Vs Filipina di GBK

Megapolitan
Kagetnya Keluarga Korban Kebakaran Hotel di Alam Sutera hingga Minta Penjelasan Kronologi secara Terbuka

Kagetnya Keluarga Korban Kebakaran Hotel di Alam Sutera hingga Minta Penjelasan Kronologi secara Terbuka

Megapolitan
Antisipasi Pelanggaran Kampanye Pilkada 2024 di CFD, Bawaslu DKI Sosialisasi secara Masif

Antisipasi Pelanggaran Kampanye Pilkada 2024 di CFD, Bawaslu DKI Sosialisasi secara Masif

Megapolitan
Perjalanan KRL Sempat Terhambat akibat Tawuran di Kampung Bahari

Perjalanan KRL Sempat Terhambat akibat Tawuran di Kampung Bahari

Megapolitan
Seorang Pria Bunuh Diri Pakai Pisau Dapur di Tambora

Seorang Pria Bunuh Diri Pakai Pisau Dapur di Tambora

Megapolitan
Cara Dapat Tiket Masuk Ancol Gratis Promo HUT DKI Jakarta

Cara Dapat Tiket Masuk Ancol Gratis Promo HUT DKI Jakarta

Megapolitan
Kasus Sekuriti Plaza Indonesia Pukul Anjing, Handler Anjing K9: Dia Enggak Salah

Kasus Sekuriti Plaza Indonesia Pukul Anjing, Handler Anjing K9: Dia Enggak Salah

Megapolitan
Senyum Semringah Warga Bogor Dapat Kaus dari Presiden Jokowi

Senyum Semringah Warga Bogor Dapat Kaus dari Presiden Jokowi

Megapolitan
Dua Korban Pencabulan di Depok Mengaku Pernah Diancam dan Dapat Kekerasan Fisik dari Pelaku

Dua Korban Pencabulan di Depok Mengaku Pernah Diancam dan Dapat Kekerasan Fisik dari Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke