Salin Artikel

Pejaten Shelter Bakal Investigasi Penyebab Kematian Anjing Dalam Karung di Tanjung Duren

JAKARTA, KOMPAS.com - Pejaten Shelter akan menginvestigasi penyebab kematian seekor anjing yang ditemukan di dalam karung yang tergeletak di Jalan Dukuh, RT 005 RW 006, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Kamis (14/9/2023).

Kuasa Hukum Pejaten Shelter Stein Siahaan menyebut pihaknya bakal mendalami segala hal, termasuk apakah anjing itu kemungkinan mati karena disiksa ataupun penyebab lainnya.

"Kami mau coba cari tahu kematiannya karena apa, karena kepanasan apa karena penganiayaan," ujar Stein saat dihubungi, Jumat (15/9/2023).

Adapun penemuan anjing berbulu hitam ini pertama kali dilaporkan oleh warga. Pihak Pejaten Shelter lantas meminta pelapor untuk membuka karung, namun ia enggan karena takut.

"Akhirnya kami kirim driver untuk mengambil ke sana. Ternyata pada saat driver sampai ke sana posisinya (karung) belum dibuka, dan ada di dekat pos sekuriti," jelas Stein.

Ketika karung dibuka, hewan tersebut sudah dalam kondisi tak bernyawa dengan kaki yang diikat. Berdasarkan informasi yang diterima Stein, anjing dimasukkan ke dalam karung oleh petugas damkar yang mengevakuasinya.

"Salah satu hansip atau sekuriti sempat memberikan keterangan, 'Iya, itu (anjing) dikarungin sama damkar'" tutur Stein.

"Karena sudah berhari-hari berkeliaran di sini. Berhari-hari juga dikejar sama damkar dan ketangkap, akhirnya dikarungin," lanjut dia menirukan ucapan petugas sekuriti.

Ia pun mempertanyakan sikap petugas damkar meninggalkan anjing yang telah dievakuasi di lokasi kejadian. Lazimnya, menurut dia, hewan yang dievakuasi dibawa ke Suku Dinas (Sudin) Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) terdekat.

"Keterangannya itu memang dua orang yang berbeda dan itu sama. Tetapi kami tidak berani menuduh, makanya kami akan menginvestigasi hal ini," ucapnya.

Dievakuasi karena meresahkan

Sementara itu, Kepala Seksi Kerja Sama dan Kehumasan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Mochamad Arief membenarkan bahwa anjing dievakuasi oleh petugas damkar dari Sektor Tanjung Duren. Arief berkata, anjing menggigit beberapa warga. Alhasil, warga melapor kepada petugas damkar agar anjing itu dievakuasi.

"Iya, yang mengangkut (evakuasi) damkar," kata Arief saat dihubungi.

Namun, ia mengaku tak mengetahui apakah petugas memasukkan anjing itu ke dalam karung.

"Saya enggak tahu persis, dimasukkin ke karung apa diikat, informasi yang masuk memang kakinya diikat supaya enggak ini (melawan), begitu," terang Arief.

Dia mengeklaim, anjing tersebut masih hidup saat dievakuasi. Kala itu, ada warga yang bersedia merawatnya, sehingga anjing ditempatkan di pos RW sambil menunggu calon pemiliknya datang.

"Petugas setelah mengamankan dan (anjing) sudah tidak membahayakan ke masyarakat, ditinggal karena ada yang minta," ungkapnya.

Belum sampai ke tangan calon pemiliknya, anjing malang itu pun mati.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/09/15/16321651/pejaten-shelter-bakal-investigasi-penyebab-kematian-anjing-dalam-karung

Terkini Lainnya

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Megapolitan
Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Megapolitan
Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Megapolitan
Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk 'Busway' di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk "Busway" di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Megapolitan
Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke