JAKARTA, KOMPAS.com - Meski Salak Condet ditetapkan sebagai maskot DKI Jakarta sekaligus buah komoditas asli dari Jakarta, nyatanya masih banyak warga ibukota yang belum tahu rasa buah bersisik coklat kehitaman ini.
Salah satunya Giyas (27). Warga Ciracas Jakarta Timur itu belum pernah mencoba langsung salak Condet, walau letak kebun salak ini tak begitu jauh dari rumahnya.
"Enggak, enggak pernah (coba). Tahunya tugu Salak Condet," kata dia kepada Kompas.com di Jakarta Timur, Rabu (20/9/2023).
Selain Giyas, warga Jakarta lain yang belum pernah mencoba Salak Condet bernama Tini (53).
Meski pernah mendengar soal Salak Condet, namun wanita asal Cempaka Putih itu belum pernah mencicip langsung buah maskot DKI ini.
"Pernah dengar sih, cuma belum pernah nyoba. Enggak tahu juga (Salak Condet maskotnya DKI), kalau yang ini (Tugu Salak Condet) tahu tapi lewat aja hehe," kata dia saat ditemui di sekitaran Tugu Salak Condet, Rabu siang.
Berbeda dengan Giyas dan Tini, warga Jakarta Timur bernama Maemunah (65) ini antusias mengaku sudah pernah mencicip Salak Condet meski tak menduga ternyata buah yang dicobanya waktu itu adalah maskot dari DKI Jakarta.
"Saya pernah. Agak beda sih, kalau salak condet kan bijinya kecil. Agak manis, garing. Enggak gitu asem. Ooh enggak tahu (maskot DKI), tahunya ondel-ondel lambang Jakarta haha," celetuk dia.
Memang, semakin langkanya Salak Condet di pasaran membuat warga Jakarta juga tidak begitu kenal dengan maskot DKI ini.
Beruntung, kita masih bisa menemukannya di pusat budidaya Cagar Buah Condet, Kelurahan Balekambang, Condet, Kramat Jati Jakarta Timur.
Di sana ada lahan seluas 3,5 hektar, dipenuhi oleh ratusan pohon Salak Condet yang berdampingan pula dengan pohon duku Condet.
Mampirlah bila ingin tahu manis sepatnya rasa buah salak si maskot DKI Jakarta ini.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/09/21/15163681/salak-condet-maskot-dki-yang-makin-langka-dan-tak-dikenal-sebagian-warga