Hasilnya dibelikan sembako untuk warga yang tidak mampu di RW 13 Kelurahan Penjaringan. Forum 13 Penjaringan adalah perkumpulan warga yang tinggal di RW itu.
Untuk diketahui, kafe-kafe yang berada di Gang Royal, Jalan Rawa Bebek Selatan, RW 13, Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara itu hanya sebuah kedok dari praktik prostitusi.
Kini, lokalisasi yang berada di dalam bangunan semi permanen tersebut telah ditertibkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pada Rabu (20/9/2023).
"Kami di sini sebagai Forum 13 Penjaringan, enggak munafik, sedikit banyak kami juga suka ambil kutipan dari Gang Royal untuk warga," ungkap AD kepada Kompas.com, Kamis (21/9/2023).
Kata "tidak munafik" telah mengutip uang dari para pemilik kafe di Gang Royal memang beberapa kali terucap dari AD saat proses wawancara berlangsung.
"Bagi kami di forum, ya kami terus terang saja. Kami ambilin kutipan, memang seikhlasnya. Memang ini buat warga, buat sedekah. Jadi, kami enggak bisa memaksa," ujar AD.
AD menyadari praktik prostitusi memang melanggar peraturan yang berlaku di Indonesia.
Tetapi, dia meminta agar masyarakat luar memandang lebih jauh bahwa praktik prostitusi di Gang Royal disebut memiliki dampak positif bagi warga yang tidak mampu secara ekonomi di RW 13.
"Ya ini ada manfaatnya buat warga juga sih. Iya (adanya praktik prostitusi di Gang Royal). Ya kalau dilihat dari sisi jeleknya sih, memang jelek ya. Tapi kita ambil sisi bagusnya juga, karena bermanfaat bagi warga. Satu, yang dagang juga ramai, yang punya kontrakan juga ada isinya," ucap AD.
Dari hasil pemungutan uang yang diklaim tanpa adanya unsur paksaan tersebut, AD bersama teman-temannya membeli sembako dan kemudian disalurkan untuk warga yang kurang mampu di RW 13.
Berdasarkan catatan kegiatan bagi-bagi sembako oleh Forum 13 Penjaringan yang berlangsung pada 27 Agustus 2023, terhitung ada hampir 300 warga kurang mampu menerima bantuan.
Selain bagi-bagi sembako, kegiatan lain juga kerap mereka lakukan, yakni memberikan makanan kepada anak-anak setiap Jumat, berbagi peralatan sekolah, santunan kepada warga yang tengah berduka atau jatuh sakit.
“Diambil setiap malam di warung ini, uangnya disimpan sampai uangnya memadai, kalau sudah ya dibagikan. Ini kami membagikan warga setiap bulan bisa Rp 20 juta - Rp 25 juta. Tapi itu tergantung pendapatan kita ya,” ucap AD.
“Jadi, uangnya benar-benar saya salurkan ke warga. Makanya Gang Royal itu ada sisi bagusnya, ada sisi buruknya. Tapi, lihat sisi baiknya saja,” pintanya.
AD memastikan bahwa Forum 13 Penjaringan tidak main-main dalam memberikan sedekah kepada warga RW 13.
Kepada Kompas.com, AD memperlihatkan sejumlah kartu penerima santunan yang sudah dilaminating.
Di kartu tersebut tertulis berbagai macam nama yang disebut kurang mampu secara ekonomi di lingkungan RW 13.
Bahkan, AD juga memperlihatkan sebuah kertas yang berisi data anak yatim atau piatu hingga lansia di RW 13.
“Nah, kami juga punya kartu buat warga. Jadi, yang kami tuju itu sasarannya tepat, yang kami berikan itu yang benar-benar enggak mampu,” ujar dia.
Terlepas dari itu, AD memastikan bahwa kegiatan ini tidak ada kaitannya dengan para pemangku wilayah seperti RT, RW, Kelurahan, atau Kecamatan.
Sementara, kegiatan tersebut sudah berlangsung sejak dua tahun terakhir.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/09/22/05580581/warga-penjaringan-akui-kutip-uang-dari-lokalisasi-gang-royal-hasilnya