Salin Artikel

Nelangsa Nenek Sarmini, Rumahnya Diduga Dibakar Sang Anak Usai Tanyakan Surat Tanah

Sebab, rumahnya diduga sengaja dibakar oleh anaknya sendiri, SO (40), pada Jumat (22/9/2023) lalu sekitar pukul 19.00 WIB.

Padahal, rumah itu merupakan tempat tinggal satu-satunya Nenek Sarmini bersama SO dan cucunya, L (14), yang juga keponakan SO.

Sarmini mengaku bahwa ia sedang tertidur pulas saat rumahnya terbakar. Kemudian, ia dibangunkan L yang baru pulang.

Sang cucu melihat api sudah menyala di lantai dua tempat tinggal mereka.

"Saya pas kejadian sedang tidur, yang bangunin cucu saya. 'Nenek bangun, kebakaran'. Saya kaget langsung," ujar Sarmini saat ditemui pada Minggu (24/9/2023).

Melihat ada bayangan api menyala di lantai dua rumahnya, Sarmini langsung berteriak kepada SO. Sebab, lantai dua rumah itu dihuni oleh SO.

"'Hei SO, kamu ngapain di atas, itu kok nyala api? Kok bakar rumah?' Dia jawab, 'Enggak apa-apa, Mak'," kata Sarmini.

Menurut Sarmini, saat itu L juga menegur pamannya.

"Cucu saya udah duluan menegur omnya, kok bakar rumah gitu. SO bilang, 'Udah, bukan urusan lu, sana pergi'," tutur Sarmini menirukan ucapan SO.

Saat itu, api makin membesar sehingga membuat Sarmini hanya terdiam dan tak bisa berbuat apa-apa.

Sementara itu, warga di luar rumah Sarmini mulai berteriak tentang adanya kebakaran.

"Di luar udah pada teriak 'kebakaran'. Saya masih diam di situ. Saya coba pasrah," papar dia.

Sesaat kemudian, SO turun ke lantai bawah. Sarmini yang melihat SO langsung meminta kunci motor dari tangan anaknya itu.

"Saya tanya dia mau ke mana, dia bilang hanya ke belakang. Saya minta kunci motor, dia kasih," ungkap Sarmini.

Tak lama setelah SO pergi, Sarmini meminta L untuk memanggil petugas pemadam kebakaran (damkar) menggunakan motor.

Saat itu, Sarmini masih di dalam rumah sambil menangis. Ia tak mengerti mengapa anaknya tega membakar rumah mereka.

"Saya kasih kunci motor ke L, dia pergi cari petugas pemadam kebakaran. Setelah itu, saya nangis di situ," kata dia.

Warga pun menarik Sarmini keluar rumah. Warga kemudian berbondong-bondong memadamkan api yang membakar rumah Sarmini.

Sementara itu, sang empunya rumah hanya bisa duduk di salah satu rumah tetangga sambil menangis.

Tak lama kemudian, petugas damkar datang dan langsung memadamkan api.

Berkat bantuan warga dan petugas yang cepat datang, api tidak merambat ke area lain rumah Sarmini maupun rumah tetangga.

Tanyakan surat tanah

Sarmini mengatakan, SO sempat menanyakan soal keberadaan surat tanah rumahnya sebelum terjadinya kebakaran, tepatnya pada siang hari.

"Dia tanya ke saya itu pukul 12.00 WIB kalau enggak salah, dia bilang, 'Surat tanah aman, kan, Ma?'," ucap Sarmini.

"Saya jawab sudah disimpan," tambah dia.

Usai ditanya hal itu, Sarmini merasa aneh mengapa anaknya bertanya soal surat tanah.

"Iya saya mikir kok dia nanya gitu tiba-tiba," ucap dia.

Tak lama berselang, Sarmini keluar rumah untuk mengurus pekerjaannya sebagai tukang sampah di lingkungan rumahnya.

Sekitar pukul 13.00 WIB, Sarmini memutuskan untuk pulang ke rumah.

Ia melihat SO mengangkat kerangka kasur yang terbuat dari kayu, dari lantai bawah ke lantai atas.

"Saya tanya, 'Buat apa itu kok diangkat, dia jawab 'Mau benerin asbes di atas, Mak'," jelas Sarmini

"Cuaca panas, kalau enggak sanggup sekarang besok aja cari teman kalau mau benerin itu," lanjutnya.

Setelah itu, kata Sarmini, tercium aroma bensin dari lantai atas.

Sarmini mengaku tak tahu-menahu soal bensin tersebut.

"Tiba-tiba ya itu bau bensin aja gitu," tambah dia.

Sarmini langsung menanyakan terkait aroma bensin tersebut.

"'Bau bensin, kamu ngapain di atas', dia bilang, 'Tumpah, Mak, enggak apa-apa'," ujar dia.

Tetangga juga sempat cium bau bensin

Taufik Hidayat (43), tetangga Sarmini mengungkapkan bahwa istrinya sempat mencium bau bensin sebelum kejadian kebakaran sekitar pukul 18.00 WIB.

Taufik mengatakan, saat kejadian dirinya memang tak berada di rumah karena sedang bekerja.

Aroma bensin itu diceritakan oleh istrinya melalui WhatsApp. Setelah mengetahui hal itu, Taufik langsung bergegas pulang ke rumahnya.

Taufik bercerita, anak dan istrinya awalnya ada di lantai dua. Mereka langsung turun ke lantai dasar usai mencium aroma itu.

"Saat sebelum kejadian kondisi aroma bensin menyengat di lantai dua rumah saya," ujar dia saat ditemui di lokasi, Minggu.

"Sebelum adzan maghrib ya, menyengat aroma bensin di lantai dua, sehingga anak istri saya turun ke lantai dasar," tambah dia.

Istri Taufik mengira aroma bensin itu berasal dari salah satu tetangga yang sedang memperbaiki motor.

Namun, dugaannya salah. Satu jam kemudian api berkobar besar di rumah milik tetangganya S.

"Satu jam kemudian kebakaran, karena warga sudah ramai, akhirnya anak istri saya keluar dari rumah," jelas dia.

Bahkan, anak pertama Taufik memberanikan diri naik ke lantai dua untuk ambil dokumen pribadi.

Saat itu, kebakaran di rumah S sudah besar, api hampir menjalar ke rumah Taufik.

"Anak pertama saya beranikan diri ambil dokumen di lantai dua rumah saya dengan kobaran api cukup besar," papar Taufik.

Taufik tak lama sampai di rumahnya. Ia langsung berjibaku padamkan api yang menjalar di rumah S bersama dengan tetangga.

Setelah berhasil memadamkan api, Taufik dan anaknya diminta memberikan keterangan ke Polsek Pulogadung.

Taufik beranggapan, kebakaran itu bukan diakibatkan oleh korsleting listrik atau gas bocor, melainkan ada yang sengaja membakar.

"Yang jadi patokan saya, anak istri saya bicara seperti itu. Jadi bukan korsleting atau gas bocor penyebabnya, tapi dibakar. Karena ada aroma bensin," papar dia.

(Tim Redaksi: Rizky Syahrial, Jessi Carina, Nursita Sari)

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/09/25/14421511/nelangsa-nenek-sarmini-rumahnya-diduga-dibakar-sang-anak-usai-tanyakan

Terkini Lainnya

Jumlah Penumpang MRT, LRT, dan Transjakarta Turun Selama April 2024

Jumlah Penumpang MRT, LRT, dan Transjakarta Turun Selama April 2024

Megapolitan
Ratusan Warga Antre Berjam-jam demi Lamar Kerja di Gerai Penjualan Ponsel Condet

Ratusan Warga Antre Berjam-jam demi Lamar Kerja di Gerai Penjualan Ponsel Condet

Megapolitan
Buruh Tolak Tapera, Said Iqbal: DPR Jangan Cuci Tangan

Buruh Tolak Tapera, Said Iqbal: DPR Jangan Cuci Tangan

Megapolitan
Jelang Pertandingan Indonesia Vs Irak, Rekayasa Lalin Sekitar GBK Situasional

Jelang Pertandingan Indonesia Vs Irak, Rekayasa Lalin Sekitar GBK Situasional

Megapolitan
Partai Buruh 'Positive Thinking' ke Prabowo jika Tapera Tetap Dilanjutkan

Partai Buruh "Positive Thinking" ke Prabowo jika Tapera Tetap Dilanjutkan

Megapolitan
Kamis Siang, Massa Aksi Tolak Tapera di Gambir Jakpus Mulai Bubarkan Diri

Kamis Siang, Massa Aksi Tolak Tapera di Gambir Jakpus Mulai Bubarkan Diri

Megapolitan
Imbas Pengerjaan Jaringan Pipa di MT Haryono, Akan Ada Penyempitan Jalan hingga Akhir Juni 2024

Imbas Pengerjaan Jaringan Pipa di MT Haryono, Akan Ada Penyempitan Jalan hingga Akhir Juni 2024

Megapolitan
Kementerian PPPA Bentuk Tim Khusus Tangani Kasus Pemerkosaan Siswi SLB di Kalideres

Kementerian PPPA Bentuk Tim Khusus Tangani Kasus Pemerkosaan Siswi SLB di Kalideres

Megapolitan
Penyelidikan Kasus Kematian Akseyna Berlanjut, Polisi Cari Hal yang Mungkin Terlewat

Penyelidikan Kasus Kematian Akseyna Berlanjut, Polisi Cari Hal yang Mungkin Terlewat

Megapolitan
Tolak Program Tapera, Partai Buruh: Pemerintah Memang Niatnya Enggak Mau Kasih Rumah

Tolak Program Tapera, Partai Buruh: Pemerintah Memang Niatnya Enggak Mau Kasih Rumah

Megapolitan
Partai Buruh Bakal Ajukan 'Judicial Review' terhadap Aturan Tapera

Partai Buruh Bakal Ajukan "Judicial Review" terhadap Aturan Tapera

Megapolitan
ART Lompat dari Lantai 3 Rumah di Tangerang, Majikan Jadi Tersangka

ART Lompat dari Lantai 3 Rumah di Tangerang, Majikan Jadi Tersangka

Megapolitan
Jika Benar Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Prosesnya Disebut Tak Akan Mulus

Jika Benar Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Prosesnya Disebut Tak Akan Mulus

Megapolitan
Presiden KSPI Sebut Aksi Buruh Bakal Meluas ke Seluruh Indonesia jika Tapera Tak Dicabut

Presiden KSPI Sebut Aksi Buruh Bakal Meluas ke Seluruh Indonesia jika Tapera Tak Dicabut

Megapolitan
Siap-siap Pengendara, Ada Penyempitan di Jalan MT Haryono imbas Pengerjaan Jaringan Pipa

Siap-siap Pengendara, Ada Penyempitan di Jalan MT Haryono imbas Pengerjaan Jaringan Pipa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke