Salin Artikel

Fakta Lansia Remas Alat Kelamin Bocah di Depok: Ada Luka di Kemaluan Korban, Pelaku Mengaku Bercanda

Selang beberapa jam atas tindak pelecehan tersebut, MDF dinyatakan meninggal dunia usai dibawa ke rumah sakit.

"Iya (melecehkan dengan meremas kelamin), keterangan dari saksi serta dari orangtua, bahwa yang bersangkutan meremas secara sengaja dan cukup menimbulkan efek," kata Kasat Reskrim Polres Metro Depok Kompol Hadi Kristanto saat dikonfirmasi, Jumat (29/9/2023).

Hadi menjelaskan, kejadian pelecehan itu terjadi saat korban beserta tiga teman sebayanya berinisial D, A, dan R sedang berboncengan motor.

Kemudian, korban dan teman-temannya berpapasan dengan N. Pelaku memberhentikan laju kendaraan mereka lalu meremas alat kelamin korban.

"Yang bersangkutan (N) melakukan pemerasan (kelamin) kepada korban disaksikan oleh rekannya," kata Hadi saat dikonfirmasi, Sabtu (30/9/2023).

Setelah alat kelaminnya diremas oleh N, korban mengeluhkan rasa sakit yang luar biasa kepada temannya. Namun, saat itu korban masih beraktivitas seperti biasa.

Berselang beberapa jam kemudian, lanjut Hadi, korban pulang ke rumah untuk memberitahu orangtuanya bahwa dirinya telah menjadi korban pelecehan oleh N.

Mendengar hal itu, orangtua korban pun terkejut. Mereka kemudian mendatangi pelaku untuk meluapkan amarahnya

"Saat mendatangi pelaku, terjadi perbincangan 'Kenapa melakukan seperti itu? kenapa target anak saya?' Tanpa disengaja korban terjatuh, kemudian dibawa ke RS dan dinyatakan meninggal dunia," ucap Hadi.

Akibat perbuatannya itu, N telah ditangkap polisi dan ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pelecehan.

Ada luka di alat kelamin korban

Berdasarkan hasil visum, Hadi mengungkapkan bahwa ada bekas luka di alat kelamin MDF.

"Hasil visum sementara bahwa benar terdapat luka atau bekas di alat kelaminnya akibat benda tumpul," kata Hadi.

Hadi mengatakan luka di alat kelamin MDF bukan menjadi penyebab kematian.

Namun, polisi masih menunggu hasil pendalaman dari visum terhadap MDF di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

"(Luka tersebut) tidak signifikan mengakibatkan kematian. Oleh karena itu, kami masih perlu pendalaman terhadap beberapa hal untuk menentukan pasti penyebab kematiannya," ucap Hadi.

"Tadi kami konfirmasi (RS Polri Kramatjati), hasilnya dua sampai tiga minggu ke depan," sambung dia.

Lecehkan banyak anak

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, jumlah bocah yang menjadi korban pelecehan N rupanya ada banyak.

"Sampai dengan sekarang keterangan yang saya dapatkan, identitas korban yang ada pada kami kurang lebih ada 10 sampai 15 orang," ungkap Hadi.

Hadi mengatakan, polisi terus berupaya untuk membujuk pihak keluarga korban agar melapor meski dia dan jajarannya telah mengantongi identitas korban.

Di samping itu, Hadi menduga jumlah korban pelecehan yang dilakukan N bisa bertambah.

"Selain (15 korban) itu sepertinya ada lagi, tapi tersangka tidak bisa menjelaskan dan mengatakan lupa. Karena dari awal, dia (N) melakukan seperti itu belum ada yang komplain melapor atau berkeberatan sehingga dia terus melakukan hal itu ke banyak orang," ucap Hadi.

Berdasar pengakuannya, N telah melancarkan aksi cabul selama kurun waktu setahun. Ia menyasar korbannya secara acak.

"Kebiasaan atau perilaku yang bersangkutan sering melakukan hal seperti itu, yang diambil atau targetnya juga acak, siapa yang ada dan siapa yang dia kenal," ucap dia.

Hanya bercanda

Kepada polisi, N mengungkapkan alasannya meremas alat kelamin belasan bocah. N berdalih hanya bercanda.

"Penyampaian dia (N) bercanda untuk kepuasannya dan tak terlalu lama dia melakukan pelecehan, hanya sekali atau dua kali remasan pada alat kelamin korban," kata Hadi.

Menurut Hadi, apabila seseorang yang dilecehkan itu ingin menangis, pelaku lantas mengusap punggung korban untuk menenangkannya.

"Terkadang ada yang mau nangis atau mau melawan, dia usap-usap punggungnya atau dadanya. Kemudian, setelah itu pelaku tinggal pergi," ujar Hadi.

(Tim Redaksi: Joy Andre, M Chaerul Halim, Sabrina Asril, Irfan Maullana, Ihsanuddin)

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/09/30/20114201/fakta-lansia-remas-alat-kelamin-bocah-di-depok-ada-luka-di-kemaluan

Terkini Lainnya

Terbongkarnya Penjualan Video Porno Anak di Telegram, Pelaku Edarkan Ribuan Video dan Raup Ratusan Juta Rupiah

Terbongkarnya Penjualan Video Porno Anak di Telegram, Pelaku Edarkan Ribuan Video dan Raup Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
PT MRT Jakarta: Terlalu Dini Menyatakan Besi Ribar Jatuh karena Induksi Elektromagnetik

PT MRT Jakarta: Terlalu Dini Menyatakan Besi Ribar Jatuh karena Induksi Elektromagnetik

Megapolitan
Petugas Kebersihan Diduga Rekam Perempuan yang Sedang Mandi di Toilet GBK

Petugas Kebersihan Diduga Rekam Perempuan yang Sedang Mandi di Toilet GBK

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 dari 6 Pelaku Pembacokan dalam Tawuran di Pademangan

Polisi Tangkap 2 dari 6 Pelaku Pembacokan dalam Tawuran di Pademangan

Megapolitan
Massa Aksi Tulis Tuntutan dengan Bahasa Arab agar Solidaritas untuk Palestina Didengar Timur Tengah

Massa Aksi Tulis Tuntutan dengan Bahasa Arab agar Solidaritas untuk Palestina Didengar Timur Tengah

Megapolitan
Warga Jaktim Butuh Lebih Banyak Ruang Terbuka dan Tempat Bermain Anak

Warga Jaktim Butuh Lebih Banyak Ruang Terbuka dan Tempat Bermain Anak

Megapolitan
“Gubernur Ideal adalah Orang yang Mengerti Persoalan Jakarta Setelah Tidak Lagi Jadi Ibu Kota”

“Gubernur Ideal adalah Orang yang Mengerti Persoalan Jakarta Setelah Tidak Lagi Jadi Ibu Kota”

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Motif Deky Jual Konten Video Porno Anak di Telegram

Faktor Ekonomi Jadi Motif Deky Jual Konten Video Porno Anak di Telegram

Megapolitan
Massa Unjuk Rasa di Depan Kedubes Amerika Serikat, Suarakan Solidaritas untuk Palestina

Massa Unjuk Rasa di Depan Kedubes Amerika Serikat, Suarakan Solidaritas untuk Palestina

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakarta Utara

Polisi Tangkap 3 Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakarta Utara

Megapolitan
Polisi Buru 398 Pelanggan Konten Video Porno Anak yang Diedarkan Deky lewat Telegram

Polisi Buru 398 Pelanggan Konten Video Porno Anak yang Diedarkan Deky lewat Telegram

Megapolitan
Menjelang Idul Adha, Masyarakat Diminta Tak Jual Hewan Kurban di Fasilitas Umum

Menjelang Idul Adha, Masyarakat Diminta Tak Jual Hewan Kurban di Fasilitas Umum

Megapolitan
Viral Video Tarif Parkir Liar Motor Rp 25.000 di JIS, Dishub DKI Kirim Anggota Tertibkan

Viral Video Tarif Parkir Liar Motor Rp 25.000 di JIS, Dishub DKI Kirim Anggota Tertibkan

Megapolitan
Soal Wacana Kaesang Duet dengan Budi Djiwandono pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Apa Iya Cuma Jadi Cawagub?

Soal Wacana Kaesang Duet dengan Budi Djiwandono pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Apa Iya Cuma Jadi Cawagub?

Megapolitan
Jika Kaesang dan Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Pertarungan Ulang Pilpres 2024

Jika Kaesang dan Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Pertarungan Ulang Pilpres 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke