Salin Artikel

Kunjungi Pusat Grosir Cililitan, Mendag Zulhas Belanja Pakaian hingga Produk Pembersih Wajah

Dalam kunjungannya tersebut, Zulkifli melakukan sidak terkait barang impor sekaligus berbelanja ke sejumlah pedagang.

"Kita lihat-lihat dulu, apakah banjir barang-barang impor atau tidak di sini (PGC)," ungkap Zulkifli kepada wartawan saat tiba di PGC, Selasa.

Saat masuk ke dalam PGC, Mendag langsung melihat barang-barang yang dijajakan sekaligus bertanya ke pedagang tentang asal produk yang dijual, apakah barang impor atau tidak.

Seorang pedagang menjawab barang-barang yang ia jual merupakan produk buatan lokal, bukan hasil impor.

"Impor atau lokal," tanya Zulkifli ke salah satu pedagang pakaian.

"Konveksi sendiri Pak, bikin sendiri," jawab sang pedagang.

Tak lama berselang, Zulkifli langsung memilih-milih pakaian yang dijual oleh pedagang yang ia tanya.

Kemudian, ia mengambil beberapa potong pakaian sembari menunjukkan ke wartawan yang meliput.

"Berapa harganya?" tanya Zulkifli.

"Rp 65 ribu Pak," jawab si pedagang.

Usai menanyakan harga, Zulkifli langsung membeli pakaian yang dipilihnya sebanyak tiga potong.

Setelah itu, ia berlanjut ke toko jam tangan yang tak jauh dari tempat ia membeli pakaian.

Di toko jam tangan, Zulkifli melihat-lihat koleksi yang dijual dan sempat mencoba beberapa jam tangan.

Kemudian, ia menemukan jam tangan yang dirasa cocok untuknya karena disebut produk buatan dalam negeri.

"Berapa harganya," tanya Zulkifli terhadap pedagang jam tersebut.

"Kalau untuk yang ini Rp 520 ribu," jawab si pedagang.

"Waduh mahal lho, diskonlah," timpal Zulkifli.

Namun, si pedagang tidak bisa menyanggupi permintaan Zulkifli karena jam yang ia jual sudah harga pas.

Kendati demikian, Zulkifli tetap membeli jam tangan yang dipilihnya. Bahkan, ia membeli jam tersebut dengan harga di atas Rp 520 ribu.

"Saya tawar Rp 600 ribu," tutur Zulkifli sambil berlalu.

Kemudian, Zulkifli juga sempat mampir di toko perawatan wajah dan kosmetik.

Di sana, ia ditawarkan pembersih wajah sampai serum oleh sang pedagang.

"Nih buat Bapak mantep, pembersih wajah. Jadi Bapak nanti item-itemnya ilang," ujar sang pedagang ke Mendag.

"Ah yang bener? Hitam-hitam di muka bisa ilang?" tanya Zulkifli.

"Bener, kalau Bapak rutin (pakainya) si. Kalau cuma pakai sekali percuma," jawab si pedagang.

Tak lama Zulkifli membeli produk pembersih wajah sekaligus serum dengan harga total Rp 300 ribu.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/03/13081531/kunjungi-pusat-grosir-cililitan-mendag-zulhas-belanja-pakaian-hingga

Terkini Lainnya

Pegi Jadi Tersangka, Kakak Kandung Vina: Selidiki Dulu Lebih Lanjut!

Pegi Jadi Tersangka, Kakak Kandung Vina: Selidiki Dulu Lebih Lanjut!

Megapolitan
Panca Darmansyah Didakwa Pembunuhan Berencana Terhadap 4 Anak Kandungnya

Panca Darmansyah Didakwa Pembunuhan Berencana Terhadap 4 Anak Kandungnya

Megapolitan
Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak Terancam Dipenjara 5 Tahun

Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak Terancam Dipenjara 5 Tahun

Megapolitan
'Lebih Baik KPR daripada Gaji Dipotong untuk Tapera, Enggak Budget Wise'

"Lebih Baik KPR daripada Gaji Dipotong untuk Tapera, Enggak Budget Wise"

Megapolitan
Gaji Bakal Dipotong buat Tapera, Karyawan yang Sudah Punya Rumah Bersuara

Gaji Bakal Dipotong buat Tapera, Karyawan yang Sudah Punya Rumah Bersuara

Megapolitan
Panca Pembunuh 4 Anak Kandung Hadiri Sidang Perdana, Pakai Sandal Jepit dan Diam Seribu Bahasa

Panca Pembunuh 4 Anak Kandung Hadiri Sidang Perdana, Pakai Sandal Jepit dan Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Keberatan Soal Iuran Tapera, Pegawai: Pusing, Gaji Saya Sudah Kebanyakan Potongan

Keberatan Soal Iuran Tapera, Pegawai: Pusing, Gaji Saya Sudah Kebanyakan Potongan

Megapolitan
Nestapa Pekerja soal Iuran Tapera : Gaji Ngepas, Pencairan Sulit

Nestapa Pekerja soal Iuran Tapera : Gaji Ngepas, Pencairan Sulit

Megapolitan
Satu Tahun Dagang Sabu, Pria di Koja Terancam 20 Tahun Penjara

Satu Tahun Dagang Sabu, Pria di Koja Terancam 20 Tahun Penjara

Megapolitan
Bingung dengan Potongan Gaji untuk Tapera, Pegawai Swasta: Yang Punya Rumah Kena Juga, Enggak?

Bingung dengan Potongan Gaji untuk Tapera, Pegawai Swasta: Yang Punya Rumah Kena Juga, Enggak?

Megapolitan
Ulah Keblinger Pria di Koja, Curi Besi Pembatas Jalan untuk Nafkahi Keluarga Berujung Ditangkap Polisi dan Warga

Ulah Keblinger Pria di Koja, Curi Besi Pembatas Jalan untuk Nafkahi Keluarga Berujung Ditangkap Polisi dan Warga

Megapolitan
Kata Karyawan Swasta, Tapera Terasa Membebani yang Bergaji Pas-pasan

Kata Karyawan Swasta, Tapera Terasa Membebani yang Bergaji Pas-pasan

Megapolitan
Soal Wacana Rusun Baru untuk Eks Warga Kampung Bayam, Pemprov DKI: 'Don't Worry'

Soal Wacana Rusun Baru untuk Eks Warga Kampung Bayam, Pemprov DKI: "Don't Worry"

Megapolitan
DPC Gerindra Serahkan 7 Nama Bakal Calon Wali Kota Bogor ke DPD

DPC Gerindra Serahkan 7 Nama Bakal Calon Wali Kota Bogor ke DPD

Megapolitan
Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai Swasta: Curiga Uangnya Dipakai Lagi oleh Negara

Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai Swasta: Curiga Uangnya Dipakai Lagi oleh Negara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke