Salin Artikel

Pemprov DKI Bakal Operasikan Puskesmas Keliling di Wilayah yang Belum Punya Puskesmas

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono akan menambah layanan kesehatan untuk masyarakat dengan mengoperasikan puskesmas keliling.

Sebab, masih ada 15 kelurahan di  Jakarta yang belum tersedia puskesmas.

"Terus untuk menambah pelayanan kepada masyarakat, ada namanya puskesmas keliling," ujar Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (3/10/2023).

Heru menjelaskan, Sudin Kesehatan akan menghimpun data terkait lokasi warga yang mengalami masalah kesehatan.

Dengan data tersebut, puskesmas keliling akan beroperasi.

"Di mana hari ini keliling, sesuai arahan dari informasi dari sudin. Terutama di kelurahan-kelurahan yang perlu mendapatkan bantuan medis secepatnya," kata Heru.

"Kalau di situ sudah ada puskesmas pembantu, mobil (puskesmas keliling) ini bergeser ke lokasi di mana kelurahan belum ada puskesmas," imbuh dia.

Heru berencana membangun puskesmas di 15 kelurahan di Ibu Kota yang sampai saat ini belum memiliki fasilitas pelayanan kesehatan.

"Secepatnya kita bangun, contoh ada beberapa lokasi kemarin sore beberapa lokasi kita plot untuk semuanya bisa ada Puskesmas," ujar Heru.

Dinkes DKI Jakarta menargetkan untuk pembangunan puskesmas di 15 kelurahan itu bakal dilaksanakan secara bertahap. Targetnya akan selesai pada 2026.

Heru menargetkan ada dua puskesmas dibangun di 15 kelurahan yang tercatat belum memiliki pelayanan kesehatan tersebut.

"Jadi ada dua (Puskesmas), tahun ini ada dua ya. Iya, ada dua tahun ini," ucap Heru.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/03/19290831/pemprov-dki-bakal-operasikan-puskesmas-keliling-di-wilayah-yang-belum

Terkini Lainnya

Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Megapolitan
Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Megapolitan
Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Megapolitan
Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Megapolitan
Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Megapolitan
Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film 'Lafran'

Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film "Lafran"

Megapolitan
Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Megapolitan
Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Megapolitan
10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke