JAKARTA, KOMPAS.com - Kualitas udara DKI Jakarta pada Kamis (12/10/2023) pagi masuk kategori tidak sehat.
Dikutip dari laman pengukuran kualitas udara IQAir, indeks kualitas udara di DKI Jakarta per pukul 07.37 WIB tercatat di angka 181.
DKI Jakarta berada di peringkat ketiga dalam urutan kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Adapun kota dengan kualitas udara terburuk pertama di dunia pada Kamis pagi ini yakni Delhi, India dengan indeks kualitas udara 203.
Posisi kedua kota dengan Kualitas udara terburuk yakni Lahore, Pakistan dengan angka 188.
Konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta pagi ini yakni PM 2.5, dengan nilai konsentrasi 113,3 mikrogram per meter kubik.
Konsentrasi tersebut 22,7 kali nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).
Dengan data demikian, kualitas udara di Ibu Kota belum ada perubahan meski Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI telah melakukan berbagai upaya.
Salah satunya pemasangan water mist generator di gedung-gedung tinggi untuk menyemprotkan air dari ketinggian.
Saat ini tercatat sudah terpasang 135 water mist generator di setiap gedung perusahaan swasta dan pemerintah di Jakarta.
Merespons buruknya kualitas udara di Jakarta, situs IQAir merekomendasikan masyarakat untuk mengenakan masker, menghidupkan penyaring udara, menutup jendela, dan hindari aktivitas luar ruangan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/12/09164171/kualitas-udara-dki-masih-tak-sehat-meski-sudah-terpasang-135-water-mist