Salin Artikel

Misteri Kematian Hamka dan Bayinya yang Membusuk di Koja, Keracunan atau Sakit?

Sejauh ini, berdasarkan hasil otopsi, Hamka sudah meninggal dunia selama 10 hari sebelum ditemukan membusuk. Sementara itu, AQ sudah meninggal dunia selama tiga hari.

Adapun jasad ayah dan anak itu ditemukan pada Sabtu (28/10/2023) setelah warga mencium bau busuk di dalam rumah korban.

Pada saat bersamaan, istri Hamka, NP (30), bersama anak sulungnya, AD (3), juga ditemukan di dalam rumah tersebut dengan kondisi lemas.

Pihak kepolisian belum bisa memeriksa istri Hamka karena kondisinya masih sangat memprihatinkan.

Padahal, NP disebut sebagai satu-satunya saksi kunci untuk mengungkap penyebab kematian Hamka dan AQ.

Olah TKP lanjutan

Pada Selasa (31/10/2023), tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification (Inafis) Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Utara kembali melanjutkan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah Hamka.

Olah TKP kembali dilaksanakan demi mengungkap tabir misteri kematian Hamka dan AQ.

Dalam olah TKP kemarin, tim Inafis melibatkan ahli histopatologi forensik, ahli patologi forensik, dan ahli psikologi forensik.

"Semua ahli ini kami libatkan dalam penanganan TKP secara terpadu agar kami maksimal dalam pengumpulan bukti-bukti," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Iverson Manossoh.

Selidiki kemungkinan keracunan dan sakit

Pantauan Kompas.com, tim Inafis mengamankan sejumlah barang bukti yang dikelompokkan dan dianggap penting untuk diteliti para ahli.

"Barang bukti yang kami anggap penting untuk dilakukan pemeriksaan oleh ahli histopatologi forensik, ada (atau) tidak kemungkinan penyakit, korban mengalami suatu penyakit," ungkap Iverson.

Selain menelusuri hal tersebut, tim Inafis juga menyelidiki kemungkinan kedua korban mengalami keracunan.

"Ahli toksikologi forensik juga kami pandang perlu guna mengidentifikasi ada (atau) tidaknya unsur-unsur keracunan, obat-obat keras, yang berhubungan dengan kematian almarhum," ujar Iverson.

"Kemudian, kami juga melibatkan Apsifor atau Asosiasi Psikologi Forensik dari UI untuk melakukan pemeriksaan atau identifikasi secara psikologi forensik, (yakni) otopsi forensik, kemudian observasi TKP, dan analisis psikologi terhadap subyek," lanjut dia.

Barang bukti sisa makanan

Iverson mengungkapkan, ada beberapa barang bukti yang diamankan dari rumah Hamka.

"Beberapa sampel yang kami ambil di TKP ada bentuk cairan, kemudian sisa makanan, kemudian beberapa benda-benda yang kami anggap penting," ungkap dia.

Setelah olah TKP kemarin, Iverson mengatakan bahwa tim Inafis tidak menutup kemungkinan untuk kembali menjalani olah TKP selanjutnya.

"Kami lihat dari kepentingan pemeriksaan. Bila dipandang perlu, ada aspek yang perlu kami lakukan pemeriksaan olah TKP kembali, misalnya adanya kebutuhan observasi TKP oleh tim Apsifor UI, maka kami sangat mungkin akan kembali lagi melakukan penanganan TKP bersama Apsifor," tutur dia.

Barang bukti dokumen

Setelah beberapa jam meninggalkan TKP, tim Inafis bersama ahli psikologi forensik dari Apsifor UI kembali mendatangi rumah Hamka sekitar pukul 16.41 WIB.

Setelah melakukan observasi kurang dari 1 jam, Apsifor UI membawa beberapa barang bukti dokumen dari rumah Hamka.

"Sore ini ada lanjutan kegiatan observasi TKP oleh tim Apsifor UI. Kemudian, ada beberapa penemuan yang selanjutnya akan dilakukan penelitian lebih lanjut oleh Apsifor," ungkap Iverson.

"Tim ahli forensik memeriksa keadaan di TKP, beberapa temuan-temuan ada dokumen, ada juga yang lain, yang nantinya akan diteliti oleh Apsifor," lanjut dia.

Meski begitu, Iverson belum bisa menjelaskan lebih lanjut mengenai isi dokumen tersebut.

Dia juga menekankan bahwa tidak semua barang bukti yang dibawa Inafis berhubungan dengan penyebab kematian Hamka dan AQ.

"Nanti akan dilakukan penelitian ya. Tidak semua berhubungan. Mudah-mudahan, apa yang diambil, nanti akan dilakukan penelitian. Sabar ya, nanti akan dikaji lebih, apa hubungan benda-benda yang diamankan," kata Iverson.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/01/06313231/misteri-kematian-hamka-dan-bayinya-yang-membusuk-di-koja-keracunan-atau

Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pacar Pemuda yang Keroyok Pelajar di Kemang hingga Tewas

Polisi Tangkap Pacar Pemuda yang Keroyok Pelajar di Kemang hingga Tewas

Megapolitan
Percepat Penanganan 'Stunting', Dinkes DKI Jakarta Targetkan Tak Ada Kasus Baru

Percepat Penanganan "Stunting", Dinkes DKI Jakarta Targetkan Tak Ada Kasus Baru

Megapolitan
Warga Eks Kampung Bayam Ingin Bangun Agrowisata di Hunian Sementara di Ancol

Warga Eks Kampung Bayam Ingin Bangun Agrowisata di Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pemakaman Pelajar Paket B yang Tewas Dikeroyok di Kemang

Isak Tangis Iringi Pemakaman Pelajar Paket B yang Tewas Dikeroyok di Kemang

Megapolitan
Hendak Bekerja di Ladang, Warga Temukan Bayi Baru Lahir di Tajurhalang

Hendak Bekerja di Ladang, Warga Temukan Bayi Baru Lahir di Tajurhalang

Megapolitan
Sama seperti di Tangsel, Ibu di Bekasi Juga Disuruh 'Icha Shakila' untuk Cabuli Anak Kandung

Sama seperti di Tangsel, Ibu di Bekasi Juga Disuruh "Icha Shakila" untuk Cabuli Anak Kandung

Megapolitan
Satpol PP Pulogadung Tegur PKL yang Masih Berjualan di Trotoar

Satpol PP Pulogadung Tegur PKL yang Masih Berjualan di Trotoar

Megapolitan
Polisi Segera Gelar Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Bocah Dalam Galian Air di Bekasi

Polisi Segera Gelar Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Bocah Dalam Galian Air di Bekasi

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Alasan Ibu di Bekasi Cabuli Anak Kandungnya

Faktor Ekonomi Jadi Alasan Ibu di Bekasi Cabuli Anak Kandungnya

Megapolitan
Terjadi Lagi, Ibu Cabuli Anak Kandung di Bekasi

Terjadi Lagi, Ibu Cabuli Anak Kandung di Bekasi

Megapolitan
Pemprov DKI Sediakan 4 Rute Khusus Transjakarta Menuju PRJ Kemayoran, Ini Rinciannya

Pemprov DKI Sediakan 4 Rute Khusus Transjakarta Menuju PRJ Kemayoran, Ini Rinciannya

Megapolitan
Jakarta Fair 2024, 2.550 Perusahaan Bakal Pamer Produk Unggulan

Jakarta Fair 2024, 2.550 Perusahaan Bakal Pamer Produk Unggulan

Megapolitan
Datangi Warga Eks Kampung Bayam di Huntara, Jakpro Janjikan Pekerjaan di JIS

Datangi Warga Eks Kampung Bayam di Huntara, Jakpro Janjikan Pekerjaan di JIS

Megapolitan
Polisi Ungkap Kondisi Psikologis Dua Anak Korban Pemerkosaan Ayah Tiri di Cipayung Membaik

Polisi Ungkap Kondisi Psikologis Dua Anak Korban Pemerkosaan Ayah Tiri di Cipayung Membaik

Megapolitan
Galian Saluran Air di Cipulir Makan Badan Jalan, Jalan Ciledug Raya Jadi Macet

Galian Saluran Air di Cipulir Makan Badan Jalan, Jalan Ciledug Raya Jadi Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke