Pengamatan Kompas.com di lokasi, gambar semangka itu turut dibawa massa aksi dalam berbagai bentuk dan ukuran. Salah satunya adalah mencetak gambar semangka menjadi stiker kecil. Stiker-stiker itu kemudian mereka tempel di pipi.
Tak hanya stiker, beberapa orang juga terlihat membawa balon gas berbentuk semangka.
Gambar semangka dengan sejumlah kalimat protes juga terlihat di beberapa baju yang dikenakan oleh para peserta aksi.
"Free Palestine, Stop Genocide, I Stand For Peace," demikian kalimat yang tertulis dalam sebuah kaus yang dikenakan peserta aksi, lengkap dengan gambar buah semangka.
Tak hanya buah semangka, mayoritas dari peserta aksi juga turut membawa atribut poster sebagai bentuk protes terhadap Israel.
"Free Gaza, Free Palestine," tulis sebuah kalimat dalam poster kecil yang dibawa salah satu massa.
"Emak-emak Indonesia bersatu dukung emak-emak di Palestina," demikian kalimat lainnya.
Adapun semangka memang lekat dengan perjuangan rakyat Palestina.
Selain karena tumbuh di seluruh Palestina, dari Jenin hingga Gaza, buah ini memiliki warna yang sama dengan bendera Palestina, yakni merah, hijau, putih dan hitam.
Tak heran buah ini dijadikan simbol perlawanan rakyat Palestina atas kekejaman yang dilakukan Israel.
Untuk diketahui, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar aksi bertajuk "Aksi Akbar Bela Palestina" di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (5/11/2023) pagi.
Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah MUI Cholil Nafis mengatakan, aksi bela Palestina itu juga akan diramaikan oleh majelis-majelis lainnya.
Selain MUI, elemen buruh dan petani disebut juga akan meramaikan Aksi Akbar Bela Palestina karena merasa terpanggil terkait kekejian Israel terhadap warga Palestina.
Aksi ini bertujuan untuk mengupayakan penghentian penyerangan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina.
Personel itu berasal dari jajaran Polres Metro Jakarta Pusat, Polda Metro Jaya, serta TNI dan Pemprov DKI Jakarta.
"Kami akan bersama-sama bersinergi untuk mengamankan aksi damai bela Palestina ini," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro melalui keterangan resmi, Minggu.
Untuk pengalihan arus lalu lintas, Susatyo mengatakan, bersifat situasional. Sebab, ada kegiatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau Car Free Day (CFD) yang telah rutin diselenggarakan setiap hari Minggu.
"Kami akan lihat dinamika di lapangan untuk arus lintas. Mengingat besok juga ada kegiatan masyarakat yaitu CFD yang sudah rutin dilaksanakan," ujar Susatyo.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/05/08580801/ketika-semangka-warnai-aksi-damai-bela-palestina-di-monas