Salin Artikel

Warga Keluhkan Pembuangan Sampah Liar, Pemkot Depok Belum Juga Bergerak

DEPOK, KOMPAS.com - Keberadaan tempat pembuangan sampah (TPS) liar di Kota Depok kian meresahkan warga. Namun, pemerintah kota Depok belum juga memberi kepastian kapan TPS liar akan ditindak.

Kabid Kebersihan dan Kemitraan DLHK Kota Depok Nelson Dasilva mengaku belum mendapat informasi soal penindakan TPS liar ini.

Termasuk TPS liar di Kecamatan Limo yang telah berulang kali kebakaran dan menimbulkan masalah polusi bagi warga sekitarnya.

"Belum ada (informasi penindakan TPS liar)," kata dia melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Senin (6/11/2023).

Nelson melanjutkan, DLHK Kota Depok masih menunggu undangan rapat dari pihak kecamatan untuk menindaklanjuti hal tersebut. 

"Kami hanya menunggu karena itu terkait lahan bukan milik Pemda. Nanti pihak kecamatan yang undang untuk rapat tindak lanjut dan Satpol PP," imbuh dia.

Padahal, pada Jumat (3/11/2023), Wali Kota Depok Mohammad Idris memastikan akan mencarikan solusi bagaimana sampah-sampah warga ini bisa terorganisir.

"Tidak hanya kita memerintahkan, tapi kita sedang mencarikan solusi bagaimana sampah-sampah warga ini bisa tertampung di sebuah tempat yang bisa nanti digunakan oleh masyarakat sehingga mereka tidak lagi buang sampah sembarangan," ucap Idris saat ditemui Kompas.com, Jumat lalu.

Namun, Idris tidak menyebut kapan pastinya solusi itu dijalankan. Namun, dalam waktu dekat, Depok akan memiliki mesin pengelolaan sampah sendiri.

"Insya Allah dalam waktu dekat kita akan memiliki mesin pengelolaan sampah," ujar Idris.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah warga Kelurahan Limo, Kecamatan Limo di Kota Depok mendesak pemkot Depok menutup permanen segala aktivitas di tempat pemrosesan akhir (TPA) liar dekat Samsat Cinere.

"Itu harus ditutup. Sebenarnya yang bisa menutup itu Pemda, Pemkot. Masalahnya ya asap itu, semua warga sini kena. Sampai kapan kita ngisepin asap kayak gitu? Kan bahaya," ujar Fatma (55), salah satu warga yang Kompas.com temui di sekitar lokasi, Selasa (24/10/2023).

Fatma menegaskan, keberadaan TPS liar ini menimbulkan banyak masalah yang merugikan warga di sekitarnya.

Mulai dari polusi udara yang bersumber dari asap setiap kali TPS terbakar, hingga kemunculan lalat hijau di musim hujan.

"Kalau musim hujan sudah jangan ditanya, lalat hijau yang besar-besar itu masuk sampai dalam rumah, baunya juga. Jadi kita malu kadang-kadang kalau ada tamu. Lalat yang gede-gede itu. Lalat bangkai," ucap dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/06/20054821/warga-keluhkan-pembuangan-sampah-liar-pemkot-depok-belum-juga-bergerak

Terkini Lainnya

Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Megapolitan
Warga Ajak 'Selfie' Polisi Berkuda dan Polisi Satwa di CFD

Warga Ajak "Selfie" Polisi Berkuda dan Polisi Satwa di CFD

Megapolitan
Sambut HUT Ke-542 Bogor, Ratusan Orang Ikut Lomba Lari Lintasi Sawah dan Gunung

Sambut HUT Ke-542 Bogor, Ratusan Orang Ikut Lomba Lari Lintasi Sawah dan Gunung

Megapolitan
Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Megapolitan
Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Megapolitan
Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Megapolitan
Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Megapolitan
Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Kuasa Hukum Bantah Pegi Pakai Nama Samaran “Robi’ dan “Perong”

Kuasa Hukum Bantah Pegi Pakai Nama Samaran “Robi’ dan “Perong”

Megapolitan
Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton 'Baku Hantam Championship'

Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton "Baku Hantam Championship"

Megapolitan
Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke