Salin Artikel

Pj Bupati Bekasi Berencana Buat Makam Jadi Tempat Wisata Religi

KABUPATEN BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Bekasi berencana untuk membuat makam-makam yang ada di Kabupaten Bekasi menjadi lokasi wisata religi.

Penjabat (Pj) Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan, pihaknya akan menggandeng juru pemelihara makam untuk meningkatkan minat dan ekonomi lokal di masing-masing daerah.

"Ya, wisata religi atau ziarah ini dapat memperkuat mental spritual masyarakat, kemudian juga dari ekonomi dapat meningkatkan UMKM yang ada di daerah tersebut," ujar Dani dalam keterangannya, Jumat (10/11/2023).

Pemkab Bekasi juga akan mengkaji dan menggali potensi dari berbagai pihak. Hal itu dilakukan guna mendorong potensi makam dan juru makam.

"Insya Allah nanti kami akan gali lagi potensi untuk diberikan insentif kepada juru pelihara makam dan pengembangan wisata religi, entah lewat CSR di setiap perusahaan, intinya kami akan usahakan," ucap Dani.

Sementara itu, Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bekasi KH. Muhiddin Kamal ikut menyetujui wacana tersebut.

Proses pengkajian itu juga akan melibatkan Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) untuk mencari potensi makam-makam yang bisa dijadikan lokasi wisata religi.

"Ya, nanti yang mengkaji cagar budaya ini adalah Disbudpora, mana saja makam di Kabupaten Bekasi yang sering diziarahi oleh masyarakat, nanti kami konsepkan bersama-sama untuk dijadikan wisata religi," ungkap Muhiddin.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/10/13205181/pj-bupati-bekasi-berencana-buat-makam-jadi-tempat-wisata-religi

Terkini Lainnya

Dishub Jaksel Cabut Pentil 823 Kendaraan Roda Dua karena Parkir Sembarangan

Dishub Jaksel Cabut Pentil 823 Kendaraan Roda Dua karena Parkir Sembarangan

Megapolitan
'Tapera Bakal Jadi Beban Tambahan Guru dengan Gaji Sangat Kecil dan Kurang'

"Tapera Bakal Jadi Beban Tambahan Guru dengan Gaji Sangat Kecil dan Kurang"

Megapolitan
Belajar dari Kasus Ibu Cabuli Anak, KPAI: Orangtua Belum Tentu Menjamin Keamanan Anak

Belajar dari Kasus Ibu Cabuli Anak, KPAI: Orangtua Belum Tentu Menjamin Keamanan Anak

Megapolitan
KRL Manggarai-Kampung Bandan Jadi Sasaran Vandalisme, KCI Bakal Ambil Tindakan Tegas

KRL Manggarai-Kampung Bandan Jadi Sasaran Vandalisme, KCI Bakal Ambil Tindakan Tegas

Megapolitan
Berkurban 62 Ekor Sapi, PAM Jaya Siap Bantu Masyarakat yang Membutuhkan

Berkurban 62 Ekor Sapi, PAM Jaya Siap Bantu Masyarakat yang Membutuhkan

Megapolitan
Kronologi Kasus 'Bullying' Siswi SD di Depok, Mulanya Korban Ditantang Duel untuk Masuk Geng

Kronologi Kasus "Bullying" Siswi SD di Depok, Mulanya Korban Ditantang Duel untuk Masuk Geng

Megapolitan
Lari Pagi Bareng Zita Anjani, Sandiaga Uno Optimis Kepemimpinan Perempuan di Jakarta Berikan Efek Positif

Lari Pagi Bareng Zita Anjani, Sandiaga Uno Optimis Kepemimpinan Perempuan di Jakarta Berikan Efek Positif

Megapolitan
Rangkaian KRL Manggarai-Kampung Bandan Jadi Sasaran Aksi Vandalisme

Rangkaian KRL Manggarai-Kampung Bandan Jadi Sasaran Aksi Vandalisme

Megapolitan
Trotoar di Pulogadung Sempit, Warga Terpaksa Jalan di Jalur Sepeda

Trotoar di Pulogadung Sempit, Warga Terpaksa Jalan di Jalur Sepeda

Megapolitan
Siswi SD Korban 'Bullying' di Depok Dikenal sebagai Anak Yatim yang Pendiam

Siswi SD Korban "Bullying" di Depok Dikenal sebagai Anak Yatim yang Pendiam

Megapolitan
Ibu yang Cabuli Anak Kandung Menyerahkan Diri Setelah Tahu Diincar Polisi

Ibu yang Cabuli Anak Kandung Menyerahkan Diri Setelah Tahu Diincar Polisi

Megapolitan
Polisi Telusuri Kemungkinan Adanya Unsur Kelalaian dalam Kasus Keracunan Massal di Bogor

Polisi Telusuri Kemungkinan Adanya Unsur Kelalaian dalam Kasus Keracunan Massal di Bogor

Megapolitan
Trotoar di Pulogadung Jadi Tempat Parkir dan Jualan PKL, Pejalan Kaki Susah Lewat

Trotoar di Pulogadung Jadi Tempat Parkir dan Jualan PKL, Pejalan Kaki Susah Lewat

Megapolitan
Bahayanya Trotoar di Pulogadung, Banyak yang 'Berlubang' hingga Minim Penerangan

Bahayanya Trotoar di Pulogadung, Banyak yang "Berlubang" hingga Minim Penerangan

Megapolitan
Pencairan Kartu Lansia Jakarta Telat, Dinsos: Masih Tahap Administrasi

Pencairan Kartu Lansia Jakarta Telat, Dinsos: Masih Tahap Administrasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke