Salin Artikel

Kelurahan Jatimulya Depok Dapat Penghargaan Bebas "Stunting" di Tengah Polemik Menu Makanan Tambahan

DEPOK, KOMPAS.com - Kelurahan Jatimulya, Depok, Jawa Barat, mendapatkan penghargaan Bebas Stunting Awards 2023 dari pemerintah pusat.

Kelurahan itu dianggap berhasil menerapkan program pengentasan stunting di Kota Depok.

"Kelurahan Jatimulya telah mengimplementasikan konsep Kampung Cerdas Ramah Keluarga (Kampung Caraka), Hebring Juara. Serta program Depok Sukses Bebas Stunting Mewujudkan Kota Ramah Anak (D'Sunting Menara) dalam pencapaian bebas stunting," kata Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono, dikutip dari situs resmi Pemkot Depok, Rabu (22/11/2023).

Imam mengatakan, pemberian penghargaan tersebut merupakan bukti upaya Pemkot Depok dalam menurunkan angka stunting.

"Saya ucapkan selamat untuk Pak Lurah Jatimulya, saya harap lurah lain mengikuti (prestasi) beliau," sambung dia.

Penghargaan diberikan oleh Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), serta Kementerian Desa, Pembangunan Daerah, Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) pada Pertemuan Nasional Desa Bebas Stunting Award 2023 di Ballroom Hotel Sahid Jaya DI Yogyakarta pada Senin (13/11/2023).

Sementara itu, Kota Depok sedang dilanda isu pemberian makanan tambahan (PMT) untuk pencegahan stunting dengan menu yang dianggap tak sebanding dengan anggaran.

Pemkot Depok menganggarkan Rp 4,9 miliar untuk program tersebut, dengan biaya Rp 18.000 per porsi.

Namun, harga Rp 18.000 bukan murni untuk makanan, melainkan ada biaya untuk wadah makanan, cetak stiker, dan distribusi.

Hal yang paling menjadi sorotan adalah menu yang disajikan. Di awal program, menu yang diberikan berupa nasi, kuah sup, dan tahu kukus.

Makanan tersebut dianggap tidak cukup memenuhi gizi balita, apalagi tak sebanding dengan biaya per porsi.

Bahkan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyatakan, menu makanan pada program tersebut tidak layak.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Mary Liziawati menjelaskan, program makanan tambahan untuk balita itu sudah dilaksanakan sesuai petunjuk teknis (juknis) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, yang mana sasarannya untuk menekan angka stunting atau kurang gizi.

Perihal ramai pertanyaan soal menu yang beredar, Mary menjelaskan, makanan yang diberikan memang berupa kudapan.

Baru lah setiap akhir pekan dalam 28 hari program ini, masyarakat akan mendapat set menu makanan lengkap.

Perihal ketidaksesuaian menu di hari pertama di Tapos, Mary juga mengeklaim telah mengevaluasinya.

Sehingga pada hari berikutnya, menu makanan tambahan telah sesuai dengan standar yang ditetapkan Dinkes Depok.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/22/12351061/kelurahan-jatimulya-depok-dapat-penghargaan-bebas-stunting-di-tengah

Terkini Lainnya

6 Orang Ditangkap Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Polisi Ungkap Peran Masing-masing

6 Orang Ditangkap Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Polisi Ungkap Peran Masing-masing

Megapolitan
Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS, Massa Serukan Pembebasan Perempuan

Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS, Massa Serukan Pembebasan Perempuan

Megapolitan
8 Mobil Mewah Disita Polisi Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Ada Tesla, Lexus, dan Mercy

8 Mobil Mewah Disita Polisi Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Ada Tesla, Lexus, dan Mercy

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ketua RW di Cilincing Usir Paksa 'Debt Collector' yang Mangkal di Wilayahnya | Cerita Penumpang MRT Saat Detik-detik Besi Ribar Jatuh ke Lintasan Kereta

[POPULER JABODETABEK] Ketua RW di Cilincing Usir Paksa "Debt Collector" yang Mangkal di Wilayahnya | Cerita Penumpang MRT Saat Detik-detik Besi Ribar Jatuh ke Lintasan Kereta

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Orang Terkait Penggunaan Pelat Palsu DPR, Salah Satunya Pengacara

Polisi Tangkap 6 Orang Terkait Penggunaan Pelat Palsu DPR, Salah Satunya Pengacara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Megapolitan
Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Megapolitan
Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Megapolitan
Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Megapolitan
Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Megapolitan
Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Megapolitan
Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Megapolitan
Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke