Salin Artikel

Cerita Wiyono Ikuti Perkembangan Teknologi untuk Mengajar di Usia Senja

Pengajar seni budaya di SMPN 27 Jakarta, Duren Sawit, Jakarta Timur itu mengaku butuh waktu dalam memahami teknologi untuk kepentingan para siswa.

"Betul, saya masih punya kesulitan. Dulu kan semuanya serba manual," ujar pria kelahiran Klaten itu saat berbincang dengan Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (24/11/2023) lalu.

Mulanya, kata Wiyono, ia belajar memakai komputer milik putranya di rumah.

"Kebetulan semenjak anak saya kuliah kan minta dibelikan komputer, ya mau enggak mau saya juga ikut belajar," ucap Wiyono.

Hingga sekitar tahun 2013, ketika ia turut menjadi tim pengembang kurikulum di DKI Jakarta, dari empat orang guru seni budaya yang hadir, Wiyono pun menjadi satu dari dua pengajar yang bisa menggunakan perangkat komputer.

"Itu hanya ada dua orang yang bisa main komputer, satu saya dan ada satu guru lagi," ucap dia.

Namun, saat pandemi Covid-19 melanda, segala sesuatu pun seakan dituntut serba daring.

Ini membuat Wiyono harus kembali belajar lagi, menggunakan aplikasi yang tidak familiar baginya, termasuk Zoom dan Google Meet.

"Tapi akhir-akhir ini karena waktu pandemi itu semuanya kan daring, saya kan belum pernah ikutan yang kayak begitu, ya ada beberapa yang saya memang belum mampu. Seperti yang tadinya Zoom, Zoom bisa saya pelajari," ujar dia.

Belum lama selesai belajar Zoom, Wiyono kembali dipusingkan lagi dengan istilah Google Form yang populer beberapa waktu terakhir.

"Kemudian sekarang ini mau ada tes ini itu harus pakai Google Form, haha. Saya masih minta tolong sama teman untuk yang itu. Jadi saya buat bahannya, dia yang mengolah," tutur dia sembari tertawa kecil.

Kendati begitu, Wiyono mengakui banyak kemudahan yang ia dapat dari perkembangan teknologi itu untuk menunjang aktivitas mengajar.

Ia menilai, segalanya terlihat lebih mudah. Apalagi, untuk mata pelajaran yang diampu, yakni seni budaya.

Selain itu, saat memberikan tugas sekolah dengan para siswa, ia tinggal membagikan lewat WhatsApp group saja.

"Sekarang itu enggak ada yang sulit. Misalnya saya kan ngajar seni rupa. Kalau dulu misal gambar sesuatu, kita harus melototin yang kita gambar kan. Kalau sekarang obyeknya bisa kita foto dan pelajari. Jauh lebih mudah lah sekarang itu dan anak-anak lebih cepat mengerti," ujar ayah dari empat anak itu.

Jika dibandingkan beberapa tahun lalu, kata Wiyono, ia harus melakukan demonstrasi secara manual di papan tulis.

Kini, ia sudah bisa memakai aplikasi Paint.

"Langkah itu lebih mudah dimengerti daripada harus pakai penggaris dan lain sebagainya. Alhamdulillah sekarang mengajar itu enjoy saja," ucap dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/26/20140781/cerita-wiyono-ikuti-perkembangan-teknologi-untuk-mengajar-di-usia-senja

Terkini Lainnya

Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Megapolitan
Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Megapolitan
Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk 'Busway' di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk "Busway" di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Megapolitan
Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Megapolitan
Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Megapolitan
Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Megapolitan
Nasib Perempuan di Kemayoran Layani 'Open BO' Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani "Open BO" Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Megapolitan
Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke