JAKARTA, KOMPAS.com - Kampanye para calon anggota legislatif (caleg) Pemilu 2024 telah dimulai. Mereka menyiapkan strategi masing-masing untuk menarik hati para pemilih.
Para caleg umumnya memanfaatkan "jalur darat" dan "jalur udara".
"Jalur darat" yang dimaksud adalah blusukan langsung ke masyarakat, sedangkan "jalur udara" melalui media sosial ataupun media mainstream.
Caleg DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) 1 Jakarta Timur Partai Perindo, Aiman Witjaksono, menilai, kedua strategi ini harus berkesinambungan.
"Dikenal dalam kampanye kan istilah udara dan darat. Udara itu lewat media, kalau darat langsung turun. Nah, saya melakukan keduanya," ucap Aiman saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (30/11/2023).
Selain melalui media sosial, Aiman juga suka bertemu langsung masyarakat. Sebab, Aiman bisa mengetahui langsung keluhan warga.
Aiman akan menampung keluhan warga dan membantu memecahkan masalah di dapilnya sesuai data yang ia miliki sebagai jurnalis nonaktif.
"Saya ambil data, soal tingkat kecelakaan tertinggi itu ada di Jakarta Timur tuh sehingga banyak istri yang kehilangan suaminya. Nah, di situ ada beban tuh, misalnya anak mereka enggak dapat KJP, lalu sebenarnya mereka punya hak," kata Aiman.
"Jadi bohong kalau hanya mengandalkan udara saja, tapi darat tidak dilakukan," lanjut dia.
Aiman mengaku juga sering naik transportasi umum, termasuk untuk menghadiri kegiatan kampanye.
Ia juga akan sekaligus berkampanye selama naik kendaraan umum.
"Betul, jadi saya melakukan itu (naik kendaraan umum). Dan saya akan memaksimalkan menggunakan kendaraan umum dalam berkampanye," ucap dia.
Momen naik transportasi itu ia gunakan untuk mengobrol langsung dengan masyarakat.
"Mobilitas saya naik KRL, itu saya juga sekaligus ngobrol dengan beberapa penumpang yang sama. Itu bagian dari proses kampanye saya juga," kata Aiman.
"Saya bersyukur banyak yang mengenal saya ketika saya datang. Mereka punya antusiasme cukup baik," ucap Aiman.
Buka konsultasi hukum
Serupa, caleg DPR RI dapil 2 Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Luar Negeri, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Ronny Talapessy juga menerapkan strategi kampanye tersebut.
Ronny melakukan blusukan untuk menyerap aspirasi warga. Kemudian, secara daring, ia membuka aplikasi konsultasi hukum gratis.
"Jadi kalau saya ini sekarang sudah door to door, ke luar negeri, dan membuat klinik hukum. Membentuk sebuah aplikasi namanya Klinik Hukum RT (Ronny Talapessy). Itu konsultasi hukum secara gratis," ucap Ronny.
Mantan pengacara Bharada Richard Eliezer ini juga siap mendampingi masyarakat yang kurang mampu apabila terjerat kasus hukum.
"Kalau dilihat butuh pendampingan, secara gratis kita mendampingi. Dan aplikasi tersedia 24 jam," kata Ronny.
Ronny pun menyasar kampanyenya ke semua kalangan, baik ibu-ibu maupun anak muda.
Hal itu karena citranya sebagai pengacara Bharada Eliezer yang digemari oleh ibu-ibu.
"Tidak menutup juga pemilih ya khususnya ibu-ibu yang menonton sidang Bharada E itu. Mereka memberikan simpati ke saya," kata Ronny.
"Itu adalah prestasi saya selama jadi pengacara," tambah dia.
Sasar anak muda
Sementara itu, caleg DPRD DKI Jakarta dapil 8 Jakarta Selatan Partai Perindo, Diska Resha Putra, cukup ambisius menghadapi pertarungan politik pada Pemilu 2024.
Sebagai pendatang baru, Diska yang mempunyai background seorang influencer di media sosial juga harus turun langsung berkampanye untuk mengenalkan siapa dirinya.
"Karena saya kan pendatang baru, enggak mungkin saya kenalan lewat sosial media saja," kata dia.
Diska sadar, kini kalangan umur produktif gencar bermain media sosial. Namun, ia juga harus mendengar langsung apa keluhan masyarakat di daerah pemilihannya.
"Jangan sampai kalau saya diberi takdir menang, saya duduk di parlemen, tapi saya enggak tahu keluhan masyarakat itu apa. Saya enggak tahu kekurangan masyarakat di dapil saya apa," papar Diska.
Strategi kampanyenya tertuju pada anak muda. Sebab, menurut dia, anak-anak muda ini kelak akan memimpin bangsa.
Ia ingin mereka memilih secara bijak siapa saja yang bisa mewakili masyarakat untuk menyerap keluhan di akar rumput.
"Kita tahu Presiden pernah bilang Indonesia akan ada bonus demografi di tahun 2045. Start sekarang, 2024 ini, kita mengedukasi agar masyarakat cerdas untuk memilih, bukan pintar untuk memilih. Pintar itu dalam arti kemakan iming-iming caleg," ucap Diska.
"Anak-anaklah yang meneruskan dengan cara apa memilih orang yang tepat sebagai penyambung lidah rakyat," tambah dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/30/10473251/jurus-kampanye-caleg-dki-untuk-pemilu-2024-naik-transportasi-umum-hingga