Salin Artikel

Premanisme di Ibu Kota Masih Subur, Pakar: Perlu Diinterupsi agar Tak Bereskalasi Semakin Parah

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel, menilai premanisme yang masih subur harus segera diinterupsi.

Hal itu ia katakan menyusul masih maraknya kekerasan yang bergerak di atas hukum.

Salah satunya, sekelompok orang tak dikenal tiba-tiba mengeroyok dua petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di depan Plaza Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (31/12/2023).

"Perbuatan negatif semacam itu niscaya bereskalasi semakin parah jika tidak segera diinterupsi," ucap Reza kepada Kompas.com, Rabu (3/1/2024).

Ia menjelaskan, salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan pengelolaan komprehensif, yaitu preemtif, preventif, represif, rehabilitasi, reintegrasi.

Tapi, kata Reza, proses itu akan memakan waktu yang sangat lama. Untuk mengembalikan ketertiban dalam waktu singkat butuh pendekatan represif.

"Berantas dengan fokus pada pelaku. Ekspos ke publik," ucap Reza.

Broken window theory

Menurut Reza, masih suburnya premanisme di tengah masyarakat bukan tanpa sebab. Ia mengatakan premanisme merupakan potret broken window theory atau teori jendela pecah.

Teori ini berkaitan dengan ketidakteraturan dan vandalisme di kota yang mana hukum tidak berjalan sebagaimana mestinya.

"Ketika di suatu wilayah ada simbol-simbol tidak hadirnya hukum dan keteraturan, maka orang-orang baik pun akan menjelma sebagai pembuat onar," ucap Reza.

Menurut Reza, hal ini menunjukkan betapa mudahnya perbuatan destruktif muncul akibat pengaruh buruk lingkungan.

Dengan adanya hukum alam menunjukkan perbuatan negatif semacam itu niscaya bereskalasi semakin parah jika tidak segera diinterupsi.

Potret premanisme Ibu Kota

Premanisme di Ibu Kota terjadi tak hanya sekaliatau dua kali itu saja. Sederet kekerasan yang bergerak di atas hukum masih marak terjadi.

Belum lama ini, seorang aktivis dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Rizki Agus Saputra (26), dikeroyok orang tak dikenal, Jumat (15/12/2023) siang.

Rizki diduga diduga dikeroyok salah satu anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan dua orang warga sipil di Duren Sawit, Jakarta Timur.

Jika ditarik lebih jauh lagi, anggota Bintara Pembina Desa TNI dikeroyok tiga orang pemuda bernama Alex Edison di wilayah Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Pengeroyokan terjadi saat pemuda bernama Martin tak terima ditegor oleh Alex karena mengendarai motornya secara ugal-ugalan.

Martin yang saat itu naik pitam, Martin justru tak terima dan naik pitamjustru menelepon dua orang rekannya, yakni Vadel dan Bintang.

"Yang bersangkutan membawa dua temannya untuk melakukan intimidasi dan melakukan penganiayaan terhadap korban," tutur Bintoro.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/03/11415771/premanisme-di-ibu-kota-masih-subur-pakar-perlu-diinterupsi-agar-tak

Terkini Lainnya

KNKT Masih Telusuri Penyebab Pilot Ingin Mendarat Darurat di Lapangan Sunburst BSD

KNKT Masih Telusuri Penyebab Pilot Ingin Mendarat Darurat di Lapangan Sunburst BSD

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Batasi Satu Alamat Rumah Maksimal 3 KK

Pemprov DKI Bakal Batasi Satu Alamat Rumah Maksimal 3 KK

Megapolitan
Suasana Haru Iringi Keberangkatan Jemaah Haji di Kota Bogor

Suasana Haru Iringi Keberangkatan Jemaah Haji di Kota Bogor

Megapolitan
Sudah Dievakuasi, Bangkai Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Dibawa ke Bandara Pondok Cabe

Sudah Dievakuasi, Bangkai Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Dibawa ke Bandara Pondok Cabe

Megapolitan
Tiga Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Dibawa Pulang Keluarga dari RS Polri

Tiga Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Dibawa Pulang Keluarga dari RS Polri

Megapolitan
Marak Kasus Curanmor di Tanjung Priok, Polisi Imbau Masyarakat Kunci Ganda Kendaraan

Marak Kasus Curanmor di Tanjung Priok, Polisi Imbau Masyarakat Kunci Ganda Kendaraan

Megapolitan
'Berkah' di Balik Sumpeknya Macet Jakarta, Jambret Pun Terjebak Tak Bisa Kabur

"Berkah" di Balik Sumpeknya Macet Jakarta, Jambret Pun Terjebak Tak Bisa Kabur

Megapolitan
Ibu di Tanjung Priok Dikira Penculik, Ternyata Ingin Cari Anak Kandung yang Lama Terpisah

Ibu di Tanjung Priok Dikira Penculik, Ternyata Ingin Cari Anak Kandung yang Lama Terpisah

Megapolitan
Dituduh Ingin Culik Anak, Seorang Ibu di Tanjung Priok Diamuk Warga

Dituduh Ingin Culik Anak, Seorang Ibu di Tanjung Priok Diamuk Warga

Megapolitan
KNKT Bakal Cek Percakapan Menara Pengawas dan Pilot Pesawat yang Jatuh di BSD

KNKT Bakal Cek Percakapan Menara Pengawas dan Pilot Pesawat yang Jatuh di BSD

Megapolitan
Mekanisme Pendaftaran PPDB di Jakarta 2024 dan Cara Pengajuan Akunnya

Mekanisme Pendaftaran PPDB di Jakarta 2024 dan Cara Pengajuan Akunnya

Megapolitan
Cerita Saksi Mata Jatuhnya Pesawat di BSD, Sempat Berputar-putar, Tabrak Pohon lalu Menghantam Tanah

Cerita Saksi Mata Jatuhnya Pesawat di BSD, Sempat Berputar-putar, Tabrak Pohon lalu Menghantam Tanah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Megapolitan
Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke